(Review) Scheduled Suicide Day

by - September 28, 2017



Judul Asli: 自殺予定日 (Jisatsu Yoteibi)
Judul Terjemahan: Scheduled Suicide Day
Penulis: Akiyoshi Rikako
Genre: Mystery, Romance, Drama
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Haru Media
ISBN: 978-602-6383-19-18
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 280 halaman
Cetakan: 1
Terbit: April, 2017
Harga: Rp 69.000,00
Rating: 5 of 5


      Okaerinasai mina-san, kali ini saya akan mereview mengenai buku Akiyoshi Rikako pertama yang saya baca. Yap, kali ini pun saya membelinya di Togamas Diponegoro beberapa bulan yang lalu. Rasanya menghabiskan buku ini dalam beberapa hari sangatlah tidak adil. Kita mulai reviewnya ya?

Blurb:
Ruri yakin ibu tirinya telah membunuh ayahnya.

Tak sanggup hidup bersama ibu tirinya, Ruri bertekad membunuh diri untuk menyusul ayahnya.

Ruri akhirnya pergi ke desa yang terkenal sebagai tempat bunuh diri, tapi dia malah bertemu dengan hantu seorang pemuda yang menghentikan niatnya. Hantu itu berjanji akan membantu Ruri menemukan bukti yang disembunyikan oleh ibu tirinya, dengan janji dia akan membiarkan Ruri mencabut nyawanya semingu kemudian jika bukti tersebut tidak ditemukan.

Itulah jadwal bunuh diri Ruri:
Satu minggu, terhitung dari hari itu.

Review:
       Akiyoshi Rikako merupakan novelis perempuan yang sangat berbakat dalam menulis novel misteri dan terkenal denganplot twist yang menakjubkan.Dari desain cover, saya selalu tertarik dengan desain novel Akiyoshi Rikako karena kesan misterius selalu nampak pada tiap cover buku beliau. Cover buku ini menggambarkan Ruri dan perpaduan warna yang dipilih sangat unik yaitu merah jambu dan hitam. 

      Sesuai blurb yang sudah dituliskan bahwa ini adalah kisah tentang seorang gadis yang berusaha mengungkap kematian ayahnya dan secara bersamaan hendak untuk bunuh diri. Karakter Ruri berkembang dengan sangat baik tiap babnya dan misteri yang disajikan juga membuat dada berdebar. Konflik yang ada, selain konflik batin Ruri, kita juga disajikan konflik keluarga yang menarik. Amanat yang berusaha disampaikan oleh Akiyoshi-sensei sangat jelas dan memang dekat dengan kehidupan remaja di Jepang yang mudah sekali merelakan nyawa serta lokasi yang benar-benar ada di Jepang yaitu Aoyami no Mori. Yang membuat novel ini berbeda adalah Akiyoshi-sensei menyajikan perpaduan kebudayaan Jepang dan Fengshui dari China, sehingga kita dapat belajar sedikit tentang fengshui. Bagi saya, novel Akiyoshi-sensei sangat sempurna dan tanpa cacat. Saya benar-benar sangat suka dan dimanjakan oleh kisah misteri yang beliau tulis.

"...Kau tidak pernah berfikir ingin mati...memangnya kau tahu apa tentang itu?" Halaman 78


    Yosh, selesai sudah review hari ini, maafkan jika ada kata-kata typo dan spoiler yang bertebaran. Mata ashita...

You May Also Like

0 komentar