(Review) I Saw The Same Dream Again
Judul Terjemahan: Mata, Onaji Yume wo Miteita
Judul: I Saw The Same Dream Again
Judul: I Saw The Same Dream Again
Pengarang: Sumino Yoru
Genre: Slice of Life
Genre: Slice of Life
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Haru Media
ISBN: 978-602-52547-8-9
Ukuran: 13x19 cm
ISBN: 978-602-52547-8-9
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 312 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: Desember 2018
Terbit: Desember 2018
Harga: Rp 83.000,00
Rating: 4 of 5
Rating: 4 of 5
Konbanwa mina-san, siang tadi sekitar pukul 12.00 tiga buah novel dari salah satu toko buku online telah tiba di rumah saya. Novel yang sampai antara lain, Cheer Boy!; Summer Lemongrass; dan I Saw The Same Dream Again yang tentu saja ketiganya adalah novel terbitan Penerbit Haru. Saya akan mereview novel yang saya baca dan selesaikan hari ini yaitu I Saw The Same Dream Again alias Mata Onaji Yume wo Miteita dengan penulis Sumino Yoru. Let's start!
Blurb:
Koyanagi Nanoka adalah seorang pelajar SD yang menganggap dirinya sendiri pintar. Dia mendapatkan tugas sekolah untuk memikirkan apa itu kebahagiaan.
Selama memikirkan tugas tersebut bersama dengan teman sekelasnya, dia bertemu pelajar SMA yang suka menyayat nadinya, seorang wanita yang terjebak dalam hidupnya sendiri, dan seorang nenek yang tampaknya hidup damai. Semuanya memiliki penyesalan masing-masing.
Apakah kebahagiaan itu? Bisakah mereka memperbaiki masa lalu?
Review:
I Saw The Same Dream Again merupakan novel kedua dari Sumino Yoru, penulis dari novel I Want To Eat Your Pancreas. Desan cover terlihat sangat dingin, karena di dominasi oleh warna biru laut da warna putih sehingga membuat saya menjadi tenang ketika membacanya. Tema novel ini jika dilihat dari blurb dan sampulnya merupakan slice of life. Kisah yang berpusat pada kehidupan sehari-hari.
Novel ini memiliki alur yang menarik untuk diikuti karena berpusat pada kehidupan seorang anak kecil yang polos dan tugas untuk mencari arti kebahagiaan seperti yang dijelaskan pada blurb namun, kalian pasti mengira bahwa novel ini hanya novel slice of life seperti yang telah saya sebutkan. Sayangnya ini bukan novel dengan kisah slice of life yang membosankan, kalian akan menyadari bahwa penulis menyajikan banyak genre pada novel kedua ini. Tentu saja, saya merasa bahwa Sumino Yoru-sensei melakukan perpaduan menarik antara genre-genre yang dimainkan disini. Bagi kalian yang mengira bahwa antara kisah dan judul novel ini tidak ada kaitannya, mohon maaf kalian salah besar. Kalian akan menyadari kejutan yang disiapkan Sumino Yoru-sensei setelah kalian membacanya.
Karakter Nanoka dan kegiatan sehari-harinya serta masalah khas anak-anak yang menarik untuk diikuti. Konflik yang khas anak-anak dan bagaimana cara anak memandang orang dewasa. Dari buku ini kita dapat memelajari mengenai arti dari pentingnya persahabatan, keluarga, dan kebahagiaan yang pastinya berbeda antara satu dan lainnya. Bahagia bukanlah sesuatu yang datang sendiri, melainkan harus diperjuangkan. Selain itu kita diajak untuk belajar pentingnya memiliki teman dan menghargai orang lain.
Kelebihan novel ini adalah perpaduan genre yang cukup menarik antara misteri dan slice of life dengan campuran genre yang lain sebagai kejutan untuk kalian. Konflik yang mudah diterima dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Novel ini berhasil membuat saya menangis tidak karuan. Kekurangan novel ini adalah saya dapat menebak dengan benar hubungan diantara para tokoh dan akhir cerita sehingga membuat saya tidak terlalu terkejut.
Sejauh ini pengalaman membaca dari I Saw The Same Dream Again sangat menyenangkan, sangat menguras emosi dan itu yang saya benar-benar harapkan dari Sumino Yoru-sensei. Recommended untuk para pecinta Jepang dan untuk kalian yang penasaran definisi dari kebahagiaan. Dengan halaman yang cukup tebal, saya rasa wajar jika novel ini dibandrol dengan harga yang sedemikian. Sekian review dari saya, semoga review saya sedikit membantu. Sore ja, mata ashita~
"Kebaghagiaan tidak berjalan mendekat, karena itu kita yang menghampiri..." Halaman 12
4 komentar
Masih belum paham sama endingnya, bisa tolong dijelasin kak? Apakah minami-san, abazure-san, dan nenek adalah cerminan nanoka sendiri dari masa depan jika tetap menerapkan sikap egoisnya?
BalasHapusKonichiwa kak Pompom
HapusTerima kasih banyak atas komentarnya. Untuk ending novelnya saya tidak bisa menjelaskan sejelas-jelasnya karena akan menjadi spoiler untuk mina-san yang belum membaca novelnya. Tapi yang dapat saya jelaskan bahwa Sumino Yoru-sensei mengambil konsep dunia paralel.
Semoga jawaban saya membantu kakak. Terima kasih banyak.
Aku sudah lama membaca buku ini. Jujur saja saat membaca aku merasa bosan sampai butuh waktu satu bulan untuk menyelesaikannya. Tetapi ceritanya sangat berkesan dan masih terbayang di pikiranku. Ini adalah buku favorit ku yang membosankan dan aku menyukainya.
BalasHapusKonichiwa kak Siti Almaidah N
HapusTerima kasih banyak sudah berbagi komentar dan kesannya 🙇🏻♀️