(Review) Murder at Shijinso
Judul Asli: 詩人その殺人(Shijinso no Satsujin)
Judul Terjemahan: Murder at Shijinso
Penulis: Imamura Masahiro
Genre: Mystery, Horror
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Penerbit Haru
ISBN: 9786237351184
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 412 Halaman
ISBN: 9786237351184
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 412 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: Oktober 2019
Harga: Rp 99.000,00
Rating: 5 of 5
Rating: 5 of 5
Ohayou mina-san, beberapa hari lalu saya telah menerima paket novel misteri. Salah satu genre yang benar-benar saya harapkan karena jujur saja saya sedang stuck setelah membaca nonfiksi. Novel Murder at Shijinso ini merupakan terjemahan dari penerbit haru. Novel ini menyabet banyak penghargaan, salah satunya adalah posisi pertama penghargaan Ayukawa Tetsuya Awards. Novel ini ditulis oleh Imamura Masahiro yang merupakan alumni Universitas Okayama jurusan Kedokteran dan sedang bekerja pada bidang radiologi. Mari kita mulai reviewnya.
Blurb
Hamura Yuzuru, seorang mahasiswa tahun pertama,
terpaksa ikut sebuah acara menginap
di Vila Shijinso bersama senior penggemar misteri.
Akan tetapi, pada hari pertama,
mereka segera berhadapan dengan zombie-zombie
yang tiba-tiba menyerang dan mengurung mereka
di dalam vila. Tidak selesai dengan itu, salah satu anggota
terbunuh dengan kondisi yang begitu mengerikan,
dan itu baru sebuah awal dari malam-malam panjang
pembunuhan berantai.
Review
Desain cover Murder at Shijinso memiliki latar merah dan hitam dengan ilustrasi seorang gadis yang terkena bercak darah serta ilustrasi penginapan Shijinso menambah kesan horror dalam cerita. Font nama penulis yang dipilih sangat menarik, mengingatkan model mesin tik zaman dahulu. Untuk font judul yang dipilih sebenarnya tidak terlalu memberikan pengaruh yang besar malah pewarnaan judul yaitu bagian inner dan outer yang menarik yakni warna hitam dan merah yang semakin memberikan kesan horror, thriller yang membuat saya cukup takut membacanya.
Dari segi cerita yang diangkat, jujur saja tidak membuat saya tertarik karena berkaitan dengan zombie, malah saya lebih tertarik dengan misterinya. Pada bagian awal cerita, kita akan diperkenalkan dengan sosok Hamura yang mencintai misteri namun terjebak pada klub peneliti misteri yang tidak mengenal misteri. Hamura dan Akechi bertemu dan membentuk duo klub pecinta misteri, namun ada beberapa hal yang bisa kalian baca di bukunya yang membuat mereka tertarik untuk pergi ke malam keakraban klub lain di vila Shijinso. Pada awal cerita, ada beberapa hal yang akan menuntun kita pada pelaku epidemi zombie. Sayangnya bukan zombielah yang menjadi masalah, yang menjadi masalah adalah pembunuhan diantara desakan zombie yang mengintai nyawa.
Misteri yang tersaji dalam novel dikemas dengan menarik dan dibumbui romance yang menurut saya sedikit menghapus kesan horror dan thriller. Saya dapat melihat bahwa penulis benar-benar menyukai sosok Holmes maupun Watson karena kedua tokoh itu sering disebut dalam cerita. Selain itu penulis juga pernah menyebutkan beberapa film yang berkaitan dengan referensi epidemi zombie seperti ressident evil, pannic horror dsb. Yang membuat saya suka dengan novel ini adalah unsur gore yang disajikan tidak tanggung-tanggung dan kesan gelap yang disampaikan dari desain sampulnya dapat saya tangkap dengan baik.
Setting yang berusaha dijelaskan sangat terkesan horor dan memberikan perasaan ngeri yang khas seperti sedang menonton jurit malam. Mulai dari nuansa pedesaan, sebuah rumah dengan desain yang aneh, hotel kosong dan kuil serta hutan. Suasana yang awalnya hingar bingar khas anak muda mendadak mencekam dan penuh dengan darah. Sungguh diluar ekspektasi saya dan tidak habis saya pikir sama sekali. Unsur kejutan yang disajikan penulis benar-benar menjebak. Satu persatu korban berjatuhan, tak lupa penulis memberikan adegan yang cukup membuat batin saya terguncang dan hendak menangis pada bagian awal dan akhir. Untuk unsur suasana novel ini membuat saya serasa berada di roller coaster.
Amanat yang berusaha disampaikan sangat jelas. Novel ini tidak membiarkan kita melihat tokoh dari satu sisi saja, namun dari berbagai sisi. Meskipun kebanyakan menggunakan sudut pandang Hamura dalam kasus ini. Jujur saja tokoh favorit saya dala novel ini bukan Hamura maupun Kenzaki, saya justru menyukai sosok Akechi. Novel ini sangat sadis menurut saya, jujur saja setelah membaca novel ini rasanya seperti bermimpi buruk. Bukan karena zombie, namun karena sifat egois manusia itu sendiri yang membuat saya bergidik ngeri. Bagi beberapa orang Confessions mungkin adalah novel yang sakit, namun bagi saya ini adalah salah satu novel paling sakit bagi saya.
Untuk kalian pecinta zombie, misteri, horror, thriller, dan Holmes, kalian akan menyukai buku ini. Namun, bagi beberapa orang yang tidak menyukai adegan gore (sadis) sebaiknya jangan membaca novel ini karena kalian akan menemukan banyak hal yang tidak akan kalian sukai. Bagi saya, novel ini pantas dibaca untuk usia 17+. Harga yang dibandrol untuk satu novel dengan banyak penghargaan ini sangatlah pantas yakni Rp 99.000,00. Sekian review singkat dari saya. Semoga review kali ini membantu, mata ashita ne~
"Brengsek! Daripada Shijinso, seharusnya tempat ini lebih pantas dinamai `Vila Mayat Hidup'! Halaman 160
4 komentar
Setelah sekian lama akhirnya kebeli juga buku ini 😂
BalasHapusMakasih buat review kakak yang mengenalkan aku sama buku ini dan gak ragu buat ngebelinya.
Sama kayak kakak, entah kenapa akechi jadi tokoh favorit aku dari awal sampe akhir, bahkan entah kenapa bukuaku kurang suka sama karakter hiruko disini.
Buku ini sukses buat aku merinding pas ngebacanya, bahkan tangan aku sampe gemeteran saat bagian pemecahan misterinya 🤣
Pokoknya makasih buat review kakak, aku tunggu review kakak buat novel selanjutnya ya kak
Konichiwa kak Adindahd.
HapusTerima kasih banyak komentarnya.
Saya benar-benar merasa senang. Review saya yang amatir ini bisa membantu kak Adindahd. Wah, Akechi-san memang karakter yang keren dan mudah untuk dicintai ya? 😁 Hiruko-san memang sangat menyebalkan tapi memang seperti itulah daya tariknya. Gemetar tapi seru ya kak?
Saya juga berterima kasih banyak atas dukungan dan komentar kak Adindahd. Saya sangat tersanjung. Semoga saya bisa membuat review yang lebih baik lagi 🙇🏻♀️🙇🏻♀️
Dah ad live actionny kak.mantap critany
BalasHapusKonichiwa Anonim.
HapusTerima kasih atas komentarnya🙇🏻♀️
Benar sekali, sudah ada LA nya. Sayangnya saya belum nonton.
Ceritanya memang seru dan keren. Saya jadi penasaran dengan LA nya 😄