twitter instagram
  • Home
  • Japanese
  • Mandarin
  • Korea
  • Dark Fairytales
  • Nonfiksi

Asako no Niwa

Irrashaimase mina-san. Douzou yonde kudasai

 

Judul Asli: ナミヤ雑貨店の奇蹟 (Namiya Zakkaten no Kiseki )
Judul Terjemahan: Keajaiban Toko Kelontong Namiya
Penulis: Higashino Keigo
Alih Bahasa: Faira Ammadea
Editor: Pandam Kuntaswari
Ilustrasi sampul: Martin Dima
Genre: Fantasy
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Penerbit Gramedia Psutaka Utama
ISBN: 9786020648293
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 400 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: November 2020
Harga: Rp 130.000,00
Rating: 4 of 5

        Konichiwa mina-san, kali ini saya akan mereview sebuah novel karya Higashino-sensei. Jika selama ini kita mengenal Higashino-sensei sebagai penulis novel misteri, kali ini sensei memberikan warna yang berbeda dalam karya sastranya. Higashino-sensei mengusung genre Fantasy pada bukunya yang berjudul Keajaiban Toko Naminya. Seberapa ajaib novel ini? Mari kita mulai reviewnya.

Blurb
Ketika ketiga pemuda berandal bersembunyi di toko
kelontong tak berpenghuni setelah melakukan 
pencurian, sepucuk surat misterius mendadak
diselipkan ke dalam toko melalui lubang surat.

Surat yang berisi permintaan saran. Sungguh aneh.

Namun, surat aneh itu ternyata membawa mereka 
dalam petualangan melintasi waktu, menggantikan
peran kakek pemilik toko kelontong yang
menghabiskan tahun-tahun terakhirnya 
memberikan nasihat tulus kepada orang-orang 
yang meminta bantuan.

Hanya untuk satu malam.

Dan saat fajar menjelang, hidup ketiga sahabat itu
tidak akan pernah sama lagi.

Review
        Cover novel ini di dominasi warna ungu dan hitam seakan ingin menggambarkan langit malam, ditambah dengan beberapa titik putih yang saya asumsikan sebagai bintang. Kesan fantasy sangat terasa dengan pemilihan cover ini.Pemilihan desan cover dan font yang terkesan sederhana, membuat nyaman ketika melihat bagian cover. Salah satu novel Higashino-sensei yang saya suka. Bagian belakang cover pun tampak sederhana.

        Alur novel ini maju mundur dengan sudut pandang yang berubah-ubah pada tiap babnya.  Mungkin akan sedikit membingungkan di awal, namun lama-lama akan terbiasa. Sudut pandang pun berubah-ubah. Tokoh utama dalam novel ini adalah para penulis surat konsultasi. Karakter yang ada di dalam novel ini sangat beragam dan perkembangannya sangat terasa. Uniknya adalah novel ini terasa nyata, mengapa? Sama halnya ketika memberi saran, semua pilihan tergantung kepada si penerima saran. Pesan yang ingin disampaikan oleh novel ini adalah ketulusan, selain itu terdapat beberapa pesan lain pada tiap babnya. 

        Bagian yang paling saya suka adalah Alunan Harmonika di Malam Hari. Namun secara keseluruhan, saya sangat suka setiap babnya. Selalu  ada hal yang bisa dipelajari tiap babnya. Novel seperti inilah yang khas gaya Higashino-sensei. Kata perkatanya tidak ada yang sia-sia dan selalu ada pelajaran di dalamnya. Namun, ketika kalian berpikir bahwa ini adalah novel pure fantasy, ketika menjelang bab akhir kalian akan tahu jika sensei menyelipkan sedikit misteri juga di dalamnya. Mengapa toko Narumiya bisa memiliki hubungan erat dengan suatu tempat? Kalian akan mengetahui sebabnya setelah membaca novel akhirnya. Membaca novel ini serasa perasaan kalian akan diaduk-aduk dan seperti biasa sensei selalu berhasil menyentuh hati saya pada bagian akhir novel.

        Novel ini saya rekomendasikan untuk mina-san fans berat Higashino-sensei. Novel ini juga baik untuk dibaca mina-san yang suka dengan buku yang penuh makna dan pelajaran. Penggemar novel Jepang dan tentunya mina-san yang membutuhkan saran-saran dan ingin melihat kehidupan dari sudut pandang yang lain sangat wajib untuk membeli novel ini. Novel Higashino-sensei ini sudah bisa mina-san pesan secara online maupun offline dengan harga Rp 103.000,00. Silahkan membacanya sendiri, karena novel ini sungguh berhasil membuat pikiran saya terbuka. Sekian review singkat dari saya. Terima kasih telah membacanya. Mata Ashita ne~

"Aku membantu orang lain. Justru hal-hal yang kaubilang merepotkan itulah yang membuat semua upayaku berharga." Halaman 144
Januari 28, 2021 No komentar

 

Judul: Sengkarut
Isi: Ame Choko no Tenshi (Ogawa Mimei, 1923)
Lemon (Kaiji Motojiro, 1925)
Dokugusha (Edogawa Ranpo,1926)
Sakura no Ki no shita ni wa (Kaiji Motojiro,1928)
Hen na Oto (Natsume Soseki,1911)
Ningen Isu (Edogawa Ranpo, 1925)
Penerjemah: Asri Pratiwi Wulandari, ArmaniaBawon Kresnamurti, Mega Dian P
Penunting: Ribeka Ota, Yoana Dianika
Penyelaras Aksara: Andry Setiawan
Desainer sampul: @sukutangan
Kaligrafi: Rieko Kawai
Jenis: Kumpulan Cerpen Klasik Jepang
Penerjemah: 
Penerbit: Penerbit Mai
ISBN: 978-623-7351-59-7
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 100 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: November 2020
Harga: Rp 52.000,00
Rating: 4 of 5

    Konichiwa mina-san, apa kabar? Kali ini saya akan mereview sebuah kumpulan cerpen yang tidak biasa. Lebih tepatnya adalah kumpulan cerpen klasik Jepang. Kumpulan cerpen ini berisi 6 judul cerpen terkenal dari penulis sastra klasik kenamaan di Jepang. Langsung kita mulai reviewnya.

Blurb
Sengkarut adalah sekumpulan cerita pendek karya
penulis-penulis besar Jepang pada masanya,
mulai dari cerita yang membuai hingga mencekam.

"Malaikat Permen Cokelat" karya Ogawa Minmei mengajakmu ke 
dalam perjalanan manis dan pahit sesosok malaikat 
di bungkus permen cokelat.

"Suara Misterius" karya Natsume Soseki memperkenalkanmu kepada
seorang laki-laki yang mendengar suara aneh kala di rawat di rumah sakit.

'' Kursi Manusia" dan "Rumput Racun" karya Edogawa Ranpo akan
membawamu ke dunia yang menyesatkan.

Kaiji Motojiro, sang penulis cerpenis puitis, mungkin akan membujukmu menaruh
"Lemon" di tumpukan buku, juga menggali tragedi di bawah
keindahan pohon sakura lewat "Di Bawah Pohon Sakura".

Enam karya, empat penulis besar.
Selamat datang di dunia serba sengkarut.

Review

        Saya sangat suka bagian cover yang memiliki warna latar biru kehitaman dan dipadukan dengan beberapa warna khas Jepang yang sudah dijelaskan saat pemilihan warna di Instagram Penerbit Mai. Cover kumpulan cerpen ini nampak sangat ramai dan tentu saja ada beberapa ilustrasi yang menggambarkan isi dari kumpulan cerpen. Meskipun ramai, namun tidak mengganggu mata. 

        Malaikat Permen Cokelat lebih terasa seperti cerpen untuk anak-anak dan merupakan pilihan yang tepat untuk membuka kumpulan cerpen ini. Selain karena bahasanya yang sederhana dan terjemahannya yang bagus, Malaikat Permen Cokelat mengantarkan imajinasi kita kembali ke masa kecil. Mengambil sosok Malaikat pada bungkus permen cokelat sebagai karakter utama dengan sudut pandang orang ketiga serba tahu. 

        Lemon, pada bagian cerpen ini cerita mulai terasa berbeda. Tema yang diangkat pun terasa berbeda dari Malaikat Permen Cokelat. Lemon lebih terasa dewasa karena menggambarkan tentang pencarian suatu hal. Lemon mengajak kita berpikir dan menginterpretasikan sesuatu. Sangat menyenangkan dibaca karena menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama.

        Rumput Racun, pada cerpen ini Edogawa Ranpo mengajak kita untuk mengintip masalah yang ada di Jepang pada masa lampau dan digambarkan dengan sangat baik. Pertama kalinya saya membaca karya beliau, tidak terlalu misterius namun memberikan rasa seram yang luar biasa. Apalagi penggunaan sudut pandang orang pertama pelaku utama memberikan kesan yang sangat mengerikan bagi saya.

        Di Bawah Pohon Sakura, awalnya saya kira bahwa ini merupakan cerpen. Namun ternyata Di Bawah Pohon Sakura bukan hanya cerpen, namun juga seperti puisi. Pemilihan bahasa yang indah dan terasa lembut namun semakin lama semakin seram. Sangat cocok digunakan untuk membangun suasana menuju ke bagian belakang kumpulan cerpen.

        Bunyi Misterius memberikan kesan yang unik karena setelah dihadapkan Di Bawah Pohon Sakura, rasanya cerpen Bunyi Misterius tidak memberikan kesan yang cukup wah bagi saya. Namun setelah membaca cerpen Bunyi Misterius, kita akan mempelajari satu hal penting yaitu kehidupan manusia pasti berakhir.

        Kursi Manusia, salah satu karya Edogawa Ranpo yang diterjemahkan di kumpulan cerpen ini dan satu kata untuk judul ini adalah Gila. Edogawa Ranpo sangat pandai dalam memilih sudut pandang yang digunakan kadang berpindah dari orang ketiga serba tahu dan tiba-tiba menjadi orang pertama. Cerpen ini sangat cocok diletakkan di bagian akhir kumpulan cerpen karena jujur saja, saya merasa sangat ngeri ketika membacanya. Salah satu karya yang berhasil membuat saya merinding. Edogawa Ranpo sangat berhasil membuat saya paranoid.

        Untuk mina-san yang ingin membaca cerita sastra klasik Jepang, saya sarankan untuk membeli kumpulan cerpen ini. Kumpulan cerpen ini merupakan karya dari penulis Jepang ternama pada masanya dan sangat legendaris. Minaa-san tidak akan menyesal membacanya. Mina-san yang suka dengan kebudayaan Jepang, saya anjurkan untuk membeli kumpulan cerpen ini. Buku ini bisa dibaca sekali duduk dan mina-san tidak akan bisa berhenti sebelum selesai. Kumpulan cerpen ini dapat dibeli di toko buku online maupun offline seharga Rp 52.000,00 sangat murah untuk sebuah kumpulan cerpen yang merupakan karya dari penulis kenamaan. Sekian review singkat dari saya. Semoga membantu mina-san. Mata Ashita ne~
Januari 28, 2021 No komentar

 


Judul Asli: いまさら翼といわれても (Imasara Tsubasa to Iwaretemo)
Judul Terjemahan: Even Though I'm Told I Now Have Wings
Penulis: Yonezawa Honobu
Genre: Mystery
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Haru Media
ISBN: 978-623-7351-48-1
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 436 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: November 2020
Harga: Rp 103.000,00
Rating: 5 of 5

    Konichiwa mina-san, hisashiburi desu ne~ sudah lama sekali tidak bertemu. Beberapa hal terjadi selama saya tidak menulis review. Jadi, saya memutuskan untuk membuat review dan membaca sesempat saya. Review yang akan saya bahas kali ini adalah tentang salah satu novel kesayangan saya dari penulis favorit saya juga, Yonezawa Honobu. Dari pada semakin lama membuat penasaran, mari kita mulai saja reviewnya.

Blurb
Buku keenam seri Hyouka!

Anak-anak Klub Sastra Klasik sudah naik ke kelas 2 SMA.
Selain kasus Ohinata yang tiba-tiba tidak jadi bergabung
dengan klub kecil tersebut, mereka juga menghadapi
kasus-kasus kecil lainnya, seperti: kartu suara hantu yang
bertambah dalam pemilu ketua OSIS, juga Chitanda yang 
tiba-tiba menghilang, mengabaikan tanggung jawabnya dalam
lomba paduan suara...

Enam cerita pendek ini mungkin akan memberikan gambaran
kepadamu bagaimana anggota Klub Sastra Klasik
berkembang di tengah misteri keseharian mereka.

Review
        Seperti pada cover Hyouka sebelumnya, cover ini memiliki border dengan desain yang mirip antara volume 1 sampai volume 5, yang membedakan hanya bagian center border yang berbentuk seperti sayap. Bagian tengah dari cover novel terdapat ikon yang menjadi hint dari isi cerita dalam novel keenam Hyouka ini. Warna yang dipilih adalah warna merah muda sebagai dasar warna cover. Pemilihan warna ini sangat tampak serasi dengan warna border. Jika diamati pemilihan buku pertama dan buku keenam memiliki warna yang hampir sama. Sedangkan bagian belakang cover terdapat ilustrasi Oreki yang menyapu halaman.

        Novel ini terdiri atas enam cerita pendek. Meskipun terdiri atas enam cerita pendek, novel keenam Hyouka ini memiliki time line waktu yang saling berkesinambungan dan berurutan. Sudut pandang yang digunakan bukan hanya Oreki saja, namun setiap karakter utama lain seperti Ibara pun memiliki bagian point of view dalam salah satu cerita di novel ini. Suasana yang dimiliki enam cerita pendek di novel keenam Hyouka ini memiliki nuansa yang lebih gelap diantara novel lainnya. Penokohan dalam novel ini tidak banyak terjadi perubahan kecuali perubahan cara pandang Ibara terhadap salah satu tokoh yang telah berubah. 
 
       Genre misteri kali ini terasa benar-benar terasa dan terutama misteri terkait permasalahan yang terjadi di sekolah namun tidak seringan novel lainnya. Novel keenam ini terasa memiliki atmosfer yang semakin berat dari cerita satu ke cerita lainnya. Sekali lagi, Yonezawa Honobu-sensei berhasil memberikan kesan tiap cerita berhubungan antara satu dengan yang lainnya serta konsistensi terhadap tokoh yang diciptakan. Selain itu perkembangan karakter terasa mengalir dan sama sekali tidak dipaksakan. Terutama perkembangan tokoh Chitanda dan Ibara yang sangat terasa di novel keenam ini. Bagian cerita yang membuat saya sangat suka dengan novel ini adalah bagian terakhir novel. Meskipun memiliki kesan yang sedikit berat, namun memberikan kesan yang dalam bagi saya pribadi karena terasa sangat relate dengan kehidupan saya. 

        Judul novel ini merupakan highlight dari salah satu cerita yang ada di dalam novel dan saya sangat suka pemilihan judul serta makna yang tersembunyi dalam pemilihan judul ini. Sayangnya, Yonezawa-sensei berhasil membuat saya penasaran dan sangat tidak sabar menanti novel ketujuhnya karena ending dari novel keenam yang terasa menggantung sehingga membuat saya merasa seperti dipermainkan. Saya sangat menantikan kelanjutan dari novel ini. Ingin tahu perubahan yang terjadi pada Chitanda dan Ibara serta ending menggantung yang saya maksud? Silahkan baca novelnya. Pada salah satu cerita buku keenam ini ada yang diangkat dalam animenya. Manakah itu? Sekali lagi, silahkan baca novelnya.

        Novel ini saya rekomendasikan untuk mina-san yang menyukai anime Hyouka dan penasaran dengan kelanjutan cerita Klub Sastra Klasik. Untuk mina-san yang menyukai misteri ringan dan novel terjemahan Jepang, saya sangat merekomendasikan novel ini. Terutama untuk para penikmat karya Yonezawa-sensei, sangat rugi jika kalian tidak memiliki seri keenam ini. Sekian review amatir dari saya, semoga dapat membantu mina-san semuanya. Sampai jumpa di review lainnya. Mata Ashita ne~

"Aku ingin Oreki-kun selalu jadi pahlawanku." Halaman 122
       
Januari 02, 2021 2 komentar
Newer Posts
Older Posts

Hajimemashite

About Me

Asako
Seorang wibu yang suka membaca buku dan mencoba untuk menjadi blogger. Blog ini berisi tentang buku yang telah saya baca. Kore kara mo yoroshiku onegaishimasu~

Contact me: asakononiwa@gmail.com

Follow Us

Japanese Author

Akiyoshi Rikako Arikawa Hiro Asai Ryo Ayatsuji Yukito Chinen Mikito Dazai Osamu Edogawa Ranpo Fumio Sasaki Higashigawa Tokuya Higashino Keigo Ibuki Yuki Imamura Masahiro Kaiji Motojiro Kawaguchi Toshikazu Kawamura Genki Koshigaya Osamu Matsuda Aoko Minato Kanae Miyashita Natsu Murata Sayaka Nakamura Kou Natsume Soseki Ogawa Mimei Sakae Tsuboi Sasaki Tsukasa Shimada Soji Shinkai Makoto Shoji Yukiya Sosuke Natsukawa Sumino Yoru Tetsuko Kuroyanagi Tsujimura Mizuki Yonezawa Honobu Yoshimoto Banana

Mandarin Author

Ba Yue Chang An Giddens Ko Gu Man Ikumisa Kim Young ha Macchiato Neal Wu Star Cheng Tong Hua Xi Zhi Yang Yang

Korean Author

Jeong You Jeong Kim Young ha Lee Kkoch-Nim Mijin Jung You Sun Dong

Fiction

Comedy Dark Fairytales Drama Fantasy Gore Horror Iya-misu Koten-bu Series Mystery Photography Psychology Romance Semi-Autobiografi Slice of Life Sport Thriller

Non Fiction

Education Self Improvement Semi-Autobiografi Social Sciences

recent posts

Popular Posts

  • (Review) Jika Kucing Lenyap dari Dunia
    Judul Asli:  世界から猫が消えたなら  (Sekai kara neko ga kietanara) Judul Terjemahan: Jika Kucing Lenyap dari Dunia Penulis: Kawamura Genki Penerjemah:...
  • (Review) Gagal Menjadi Manusia
    Judul Asli: 人間失格 (Ningen Shikkaku) Judul Terjemahan: Gagal Menjadi Manusia Penulis: Dazai Osamu Genre: Semi-Autobiografi Jenis: Ja...
  • (Review) Scheduled Suicide Day
    Judul Asli: 自殺予定日 (Jisatsu Yoteibi) Judul Terjemahan: Scheduled Suicide Day Penulis: Akiyoshi Rikako Genre: Mystery, Romance, Drama...

Blog Archive

  • ►  2023 (10)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
  • ▼  2021 (8)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (3)
    • ▼  Januari (3)
      • (Review) Keajaiban Toko Kelontong Namiya
      • (Review) Sengkarut
      • (Review) Hyouka 6: Even Though I'm Told I Now Have...
  • ►  2020 (29)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (6)
  • ►  2018 (16)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2017 (2)
    • ►  September (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Created with by ThemeXpose