(Review) Funiculi Funicula: Before The Coffee Gets Cold
Blurb
Di sebuah gang kecil di Tokyo, ada kafe tua yang
bisa membawa pengunjungnya menjelajahi waktu.
Keajaiban kafe itu menarik seorang wanita yang
ingin memutar waktu untuk berbaikan dengan
kekasihnya, seorang perawat yang ingin membaca
surat yang tak sempat diberikan suaminya yang
sakit, seorang kakak yang ingin menemui adiknya
untuk terakhir kali, dan seorang ibu yang ingin
bertemu dengan anak yang mungkin takkan
pernah dikenalnya.
Namun, ada banyak peraturan yang harus
diingat, Satu, mereka harus tetap duduk di
kursi yang telah ditentukan. Dua, apapun yang
mereka lakukan di maa yang didatangi takkan
mengubah kenyataan di masa kini. Tiga, mereka
harus menghabiskan kopi khusus yang disajikan
sebelum kopi itu dingin.
Rentetan peraturan lainnya tak menghentikan
orang-orang itu untuk menjelajahi waktu. Akan
tetapi, jika kepergian mereka tak mengubah satu
hal pun di masa kini, layakkah semua itu dijalani?
Review
Cover dari novel Funiculi Funicula terlihat sangat manis. Nampak penuh di bagian cover, namun sama sekali tidak mengganggu. Ilustrasi coffee shop yang sangat membantu saya dalam berimajinasi. Desain font judul tampak sangat unik karena diletakkan pada ilustrasi jalan pada gang kecil sehingga tidak mengganggu. Kesan sempurna dan pas, novel dengan cover ilustrasi penuh yang paling saya suka.
Alur novel ini merupakan alur maju mundur secara teknis karena mengusung tema time traveling. Karena mengangkat tema time traveling ini, maka sangat cocok jika dikategorikan dalam novel fantasy dan drama. Gabungan yang terbilang umum namun dengan latar yang unik yaitu di sebuah kedai kopi serta terdapat banyak peraturan yang dapat dikatakan menjadikan novel terasa berbeda dengan novel time travel lainnya. Tokoh yang diceritakan pun berbeda antara satu dengan yang lain. Yang sama dari waktu ke waktu adalah para pegawai di kedai kopi. Pada setiap bagian cerita novel ini memiliki pesan yang disampaikan oleh penulis. Salah satu amanat yang paling saya suka adalah meski tak bisa mengubah kenyataan, setidaknya masih ada hati yang tergerak untuk berubah.
Novel ini menarik karena pada bagian awal cerita, kita disajikan sebuah cerita yang umum dan makin lama makin berat sehingga membuat saya sangat tersentuh. Setiap bagian akhir cerita tiap tokoh membuat saya seolah terbebas dari sesuatu. Sebuah perasaan lega selalu muncul setiap menyelesaikan bagian cerita. Novel ini bukan novel drama biasa, namun banyak pelajaran di dalamnya yang membuat saya banyak memahami arti dari penyesalan, ke khawatiran dan makna dari sebuah keluarga. Setiap tokoh dalam cerita seolah bergerak menuju sesuatu yang lebih baik. Sebuah novel yang sangat menginspirasi.
Novel ini saya rekomendasikan untuk mina-san yang menyukai novel Jepang. Mina-san yang menyukai genre time travel yang memiliki kesan berbeda. Saya juga rekomendasikan novel ini untuk mina-san yang menyukai genre drama, namun penuh dengan makna. Novel ini dibanrol dengan harga Rp 70.000,00. Sangat sesuai untuk novel yang berisi dengan banyak pelajaran tentang hidup. Novel ini bisa dibeli secara online maupun offline. Terima kasih telah membaca review singkat dari saya. Semoga review saya bisa membantu mina-san. Mata Ashita ne~
Aku tidak ingin kita bersama hanya karena simpati. Halaman 111
4 komentar
Kak review novel malice dong
BalasHapusKonichiwa Unknown.
HapusTerima kasih untuk komentarnya. Untuk Malice sudah saya review, silahkan di cek 🙇🏻♀️
waaaaah, jadi pengen baca
BalasHapusSilahkan kak, bagus ceritanya 🙇🏻♀️
Hapus