(Review) Convenience Store Woman

by - Juli 26, 2020


Judul Asli: コンビニ人間 (Konbini Ningen)
Judul Terjemahan: Convenience Store Woman
Penulis: Murata Sayaka
Alih bahasa: Ninuk Sulistyawati
Editor: Karina Anjani
Editor Supervisi: Siska Yuanita
Ilustrasi Cover: Orkha
Genre: Drama
Jenis: Terjemahan Jepang
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020644394
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 160 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: Juli 2020
Harga: Rp 58.000,00
Rating: 4 of 5

        Konichiwa mina-san, kali ini saya akan mereview sebuah buku terjemahan Jepang dari Gramedia. Penulis novel ini pernah memenangkan penghargaan Akutagawa, Gunzo Prize for New Writers, Noma New Face Prize, dan Mishima Yukio Prize. Saya tidak terlalu tahu tentang penghargaan penulis Jepang, yang saya tahu penghargaan Akutagawa merupakan penghargaan yang besar. Novel ini terinsiprasi dari pengalaman penulis yang pernah bekerja paruh waktu di minimarket, ini adalah salah satu faktor rasa penasaran saya pada novel ini. Dari pada semakin penasaran, mari kita mulai reviewnya mina-san.

Blurb
Dunia menuntut Keiko untuk menjadi normal,
walau ia tidak tahu "normal" itu seperti apa.
Namun di minimarket, Keiko dilahirkan dengan
identitas baru sebagai "pegawai minimarket".
Kini Keiko terancam dipisahkan dari dunia
minimarket yang dicintainya selama ini...

Review
        Dari desain covernya terlihat sangat sederhana. Background kuning, sama sekali tidak mengganggu mata dan tidak tampak "mati" ketika dipadukan dengan ilustrasinya. Pada bagian cover terdapat ilustrasi Keiko yang memeluk miniatur minimarket dengan beberapa ilustrasi permen, onigiri, susu stoberi dan struk belanjaan. Yang menarik adalah desain judul dan penulis yang didesain seperti bacode produk. Saya sangat suka dengan idenya. 

        Novel Convenience Store Woman atau Konbini Ningen ini memiliki alur maju dan terasa cepat karena hanya terdiri dari 160 halaman saja. Cepat, namun tidak dipaksakan. Karakter yang ada di dalam cerita sama sekali tidak sia-sia, semua memiliki porsi yang sama, setiap karakter yang ada memengaruhi perubahan pada karakter Keiko. Konflik yang disajikan juga sangat realistis, sangat wajar dialami oleh kita semua. Sudut pandang yang digunakan adalah orang pertama pelaku utama, yaitu Keiko. Dengan penggunaan sudut pandang ini, kita dapat lebih memahami pola pikir Keiko dan cara pandang Keiko pada ke"normalan" yang benar menurut masyarakat. Amanat yang disampaikan juga sangat menarik. Tidak perlu peduli apa yang dikatakan masyarakat, yang penting adalah kita melakukan hal yang kita cintai dengan sepenuh hati.

        Novel ini mengingatkan saya pada Ningen Shikkaku karya Dazai Osamu yang membahas tentang masyarakat dan kenormalan, hanya saja novel ini tidak segelap milik Dazai Osamu. Saya sangat suka bagaimana hubungan Keiko dengan rekan kerja, keluarga dan lingkungan pertemanannya berkembang. Bagaimana Keiko berusaha menjadi "normal" dan bagaimana perubahan terjadi di lingkungannya karena kedatangan Shihara. Tokoh Shihara ini membuat saya merasa diaduk perasaannya, hingga akhirnya keputusan Keiko yang membuat saya mengangguk lega. Bagian yang sangat berkesan adalah sosok Keiko yang menyayangi keluarganya. Saya sangat tersentuh dengan sosoknya yang polos. Kisah Keiko sekali lagi membuat saya bertanya dalam hati, apakah saya selama ini sudah melakukan sesuatu yang saya cintai atau hanya berusaha agar terlihat "normal"?

        Novel ini saya rekomendasikan untuk mina-san yang menyukai sastra Jepang, mina-san yang mempertanyakan kehidupan dan ke"normalan" serta mina-san yang muak ditanya tentang kehidupan pribadinya. Novel ini memiliki rate 17+, jadi untuk mina-san yang di bawah umur, ada baiknya untuk tidak membaca novel ini. Novel ini dapat dibeli secara online maupun offline, atau dapat dibeli dalam bentuk ebook. Novel ini dijual seharga Rp 58.000,00. Karena buku ini 160 lembar, novel ini dapat dibaca sekali duduk. Semoga review saya yang amatir ini bisa membantu mina-san. Saya mohon maaf jika review saya terlalu singkat, saya takut akan memberikan spoiler pada mina-san, jadi lebih baik saya akhiri saja. Sampai jumpa direview lainnya. Mata ashita ne∼

"Inilah satu-satunya cara agar aku bisa menjadi manusia normal."  Halaman 27

You May Also Like

2 komentar

  1. Ahhhgh~~~~ Kakak racun lagi😭😭😭😭 kereeeen, jadi menangis saldo saya😭😭😭😭😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Konichiwa kak Cinuka, terima kasih atas komentarnya.

      Wah, syukurlah kalau saya bisa meracuni kakak. Terima kasih banyak pujiannya 🙇🏻‍♀️ Dompet saya juga sudah menjerit kak, mari kita menabung bersama www 😆

      Hapus