(Review) Where The Wild Ladies Are

by - Mei 16, 2023

 


Judul Asli: おばちゃんたちのいるところ (Obachan tachi no iru tokoro)
Judul Terjemahan: Where The Wild Ladies Are
Penulis: Matsuda Aoko
Alih bahasa: Asri Pratiwi Wulandari
Pemeriksa bahasa: Ribeka Ota
Penyunting: Francisca Ratna
Penyelaras Aksara: Andry Setiawan
Desain sampul: @sukutangan
Genre: Fantasy, Mistery, Horror
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Penerbit Haru
ISBN: 9786235467047
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 268 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: September 2022
Harga: Rp 95.000,00
Rating: 3 of 5

     Konichiwa mina-san, bertemu lagi. Apa kabar mina-san? Hari ini saya akan mereview salah satu buku yang sudah lama ada di timbunan rak saya setelah bertahun-tahun hiatus. Jadi review-review saya kesannya seperti tidak se up to date dulu. Mohon maaf ya? Review buku kali ini berbeda dengan genre-genre sebelumnya meskipun masih merupakan salah satu genre misteri namun novel ini merupakan genre yang sejujurnya saya paling hindari untuk membaca karena saya tipe yang penakut. Yap, kita akan mereview novel horror. Lebih tepatnya kumpulan cerita horror oleh Matsuda Aoko. Mari kita mulai reviewnya!

Blurb
Selamat datang di semesta perempuan liar.

Ada seorang bibi yang tidak setuju prosedur
penghilangan bulu badan; ada siluman rubah
yang mempertanyakan kebodohan manusia, 
ada hantu perempuan yang membantu para
ibu tunggal mengasuh anak dan membersihkan
rumah; dan masih banyak hantu dan dedemit,
yang akan menunjukkan bahwa kecemburuan,
kekeraskepalaan, dan semua sifat yang katanya
berlebihan itu tidak perlu ditakuti,
bahkan seharusnya dikembangkan.

Dalam kumpulan cerita pendek yang lincah ini,
Matsuda Aoko menceritakan kembali legenda
dan dongeng Jepang, menghadirkan dunia
di mana manusia dihibur, dibimbing, ditantang,
bahkan diubah oleh para perempuan liar.

Review
      Dari segi cover, warna oranye yang menjadi dasar novel ini memberikan kesan klasik dan khas dari desainer sampul sukutangan. Ilustrasi para perempuan yang ada di cover dengan rambut yang membelit membentuk dasar berwarna hitam tampak menarik. Perempuan-perempuan yang nantinya berada dalam isi cerita digambarkan dengan baik oleh ilustrator. Pemilihan font dan warna font yang tampak menonjol memudahkan saya untuk membacanya. Bagian blurb diberikan warna oranye tua yang hampir cokelat sehingga tidak memberikan kesan "mati". Saya juga suka bagaimana ilustrator memberikan tambahan ilustrasi cover belakang seperti yang ada pada cover depan. Singkat kata, simple tapi tidak membuat sakit mata.

      Alur cerita ini maju. Meskipun awalnya dibuka oleh penjelasan mengenai kisah-kisah jurig yang dijadikan referensi cerita, tentu saja hal ini membantu pembaca yang tidak tahu menahu tentang legenda-legenda Jepang. Ya, seperti yang telah disebutkan dalam blurb, novel ini merupakan kumpulan cerita pendek tentang hantu dan legenda Jepang. Sudut pandang yang digunakan adalah orang pertama pelaku utama, terkadang menggunakan orang ketiga serba tahu. Latarnya tentu saja berada di Jepang dengan menghadirkan suasana Jepang klasik kemudian beralih ke suasana Jepang masa kini. Amanat kisah ini cukup banyak, dalam pekerjaan, cinta, rasa kepercayaan diri dan masih banyak yang lainnya. 

      Menurut saya novel ini merupakan novel horor yang menyenangkan untuk dibaca karena tidak memberikan kesan horror sama sekali. Terdapat unsur komedi di dalamnya namun tidak melepaskan kengeriannya. Dalam novel ini, kita juga seperti diberi nasihat bahwa mereka ada di sekitar kita dan bisa menjadi siapa saja. Meskipun kumpulan cerpen, namun masing-masing cerita terhubung satu sama lain. Dari total 17 cerita yang ada di dalamnya, semua masih dalam satu timeline. Jadi antar satu tokoh dan tokoh yang lain saling berhubungan. Seperti yang saya sebutkan tadi, banyak sekali amanat yang ada di dalam novel ini mengingat novel ini adalah kumpulan cerita. Namun yang paling berkesan bagi saya adalah tentang kesetaraan gender. Tokoh dalam cerita yang paling saya sukai adalah Kuzuha dalam cerita Hidup Kuzuha.

       Novel ini saya rekomendasikan untuk mina-san yang menyukai novel Jepang dan legenda-legenda horror Jepang. Meskipun tidak semua legenda diangkat disini. Untuk mina-san yang ingin membaca novel horror tapi takut dengan kisah horror. Novel ini juga cocok untuk mina-san yang tidak suka membaca satu cerita novel yang beratus-ratus lembar karena novel ini merupakan kumpulan cerpen sehingga ringan untuk dibaca. Untuk novel seharga Rp 95.000,00 novel ini memberikan suasana baru mempelajari legenda-legenda Jepang. Mudah untuk dibaca karena dinarasikan dengan baik oleh penulis dan terjemahan yang mulus. Kita dapat merasakan kesenjangan antara masa lalu dan masa sekarang dalam novel ini. Novel Where The Wild Ladies Are karya Matsuda Aoko yang telah diterjemahkan oleh Asri Pratiwi Wulandari dan diterbitkan oleh Penerbit Haru ini sudah bisa dibeli secara offline maupun online di toko buku kesayangan mina-san semua. Sekian review dari saya, semoga bisa membantu mina-san. Sampai jumpa di review lainnya. Mata Ashita~

.....Kau tinggal mengabaikan mereka. Zaman akan berubah. Halaman 139

You May Also Like

0 komentar