(Review) Funiculi Funicula: Kisah-Kisah yang Baru Terungkap
Judul Asli: この嘘がばれないうちに (Kono Uso ga Barenai Uchi ni)
Judul Terjemahan: Funiculi Funicula: Kisah-Kisah yang Baru Terungkap
Penulis: Toshikazu Kawaguchi
Alih bahasa: Asri Pratiwi Wulandari
Desain sampul: Orkha Creative
Genre: Drama
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020663845
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 200 Halaman
Cetakan ke: 2
Terbit: Oktober 2022
Harga: Rp 70.000,00
Rating: 4 of 5
Konichiwa mina-san, apa kabar? Semoga baik ya? Dikesempatan kali ini yang tentu saja masih dalam suasana liburan yang membuat saya cukup luang untuk menuntaskan review dari buku yang sudah cukup lama selesai saya baca. Buku ini merupakan buku ke dua dari judul buku pertamanya yaitu Funiculi Funicula: Before The Coffee Gets Cold, yang mina-san bisa baca reviewnya di blog ini juga. Mari kita mulai saja reviewnya.
Blurb
Funiculi Funicula, sebuah kafe di gang sempit di
Tokyo, masih kerap didatangi orang-orang yang
ingin menjelajahi waktu. Peraturan-peraturan
yang merepotkan masih berlaku, tetapi itu semua
tidak menyurutkan harapan mereka untuk
memutar waktu.
Kali ini ada seorang pria yang ingin kembali ke
masa lalu untuk menemui sahabat yang putrinya
ia besarkan, seorang putra putus asa yang tidak
menghadiri pemakaman ibunya, seorang pria
sekarat yang ingin melompat ke dua tahun
kemudian untuk memastikan kekasihnya bahagia,
dan seorang detektif yang ingin memberi istrinya
hadiah ulang tahun untuk pertama sekaligus
terakhir kalinya.
Kenyataan memang tetap sama.
Namun dalam singkatnya durasi sampai kopi
mendingin, mungkin masih tersisa waktu
bagi mereka untuk menghapus penyesalan,
membebaskan diri dari rasa bersalah, atau
mungkin melihat terwujudnya harapan...
Review
Baiklah mina-san seperti biasa, kita akan mulai review dari cover buku ini. Senada dengan buku pertamanya, buku kedua memiliki nuansa sederhana dengan ilustrasi yang memanjakan mata. Didominasi warna putih dan coklat memberikan kesan minimalis dan memanjakan mata. Ilustrasi pada cover yang memberikan nuansa Jepang, bedanya di cover buku ke dua menggambarkan suasana musim gugur. Salah satu cover dengan pemilihan warna yang saya suka dan ilustrasi yang penuh, tapi memanjakan mata. Tampak pas rasanya. Pemilihan font judul yang mudah dibaca dan warna putih yang digunakan tidak tumpang tindih dengan warna utama cover serta ilustrasi. Selain itu ilustrasi pada cover nampak seperti lukisan cat air sehingga tidak menyakiti mata saya.
Kita masuk pada review isi cerita ya mina-san. Sudut pandang orang ketiga serba tahu memudahkan kita dalam memahami kisah masing-masing tokoh dalam cerita. Seperti novel pertamanya, novel kedua ini seperti kumpulan kisah dari para pengunjung cafe. Novel ke dua ini saya rasa lebih banyak mengankat tema tentang kematian dan kehidupan. Lebih memberikan kesan sedih, haru dan bahagia dari pada novel pertamanya. Novel kedua ini juga menyiapkan sebuah kisah besar di akhir, masing-masing cerita dari para pengunjung menuntun kita kepada misteri perempuan berbaju putih. Novel kedua ini berisi banyak misteri yang tidak terselesaikan di novel pertamanya. Rasanya seperti semua rasa penasaran kita di novel pertama, dibayar lunas di novel kedua ini. Amanat yang berusaha disampaikan penulis mengenai kehidupan, penyesalan, dan rasa merelakan sesuatu sangat sampai kepada saya.
Secara keseluruhan, novel ini saya rekomendasikan kepada mina-san yang menyukai novel Jepang. Novel ini juga cocok untuk mina-san yang suka dengan genre drama namun memilki amanat yang mendalam tentang kehidupan. Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari kisah masing-masing tokoh. Untuk novel seharga Rp 70.000,00 dengan cover, alur cerita dan isi cerita yang sedemikian rupa, saya rasa sangat ramah di kantong pelajar. Namun saya sarankan untuk membaca novel pertamanya terlebih dahulu sebelum novel keduanya karena banyak cerita dan hubungan antar karakter yang saling berkesinambungan. Hal ini juga agar memudahkan mina-san memahami misteri dan kisah dari Funiculi Funicula secara utuh. Akhir kata, terima kasih sudah membaca review saya. Semoga review saya bisa membantu mina-san. Sampai jumpa di lain waktu. Mata Ashita nee~
Akulah yang membunuh ibu... Halaman 153
0 komentar