(Review) Crying 100 Times

by - Mei 13, 2019


Judul Asli: 100回なくこと (100 Kai Naku Koto)
Judul Terjemahan: Crying 100 Times
Penulis: Nakamura Kou
Genre: Drama, Romance
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Penerbit Haru
ISBN: 978-602-7742-19-2
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 256 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: Juni 2013
Harga: Rp 49.000,00
Rating: 4 of 5


       Ohayou mina-san, hari ini saya akan mereview novel yang membuat saya penasaran. Novel ini berjudul 100 Kai Naku Koto atau Crying 100 Times karya Nakamura Kou yang diterbitkan tahun 2013. Sebagai informasi saja bahwa novel ini telah difilmkan dengan judul yang sama yaitu 100 Kai Naku Koto yang diperankan oleh Okura Tadayoshi dan Kiritani Mirei. Meskipun saya sendiri belum pernah menonton filmnya namun saya cukup penasaran dengan isi novel ini. Mari kita mulai reviewnya!

Blurb:
"To love, to honor. To cherish, to help. Until death do us apart."
Waktu itu,
kami sedang memperbaiki
sepeda motor tuaku.

Waktu itu,
ia memintaku untuk menjenguk Book,
anjing tua kesayanganku yang sekarat.

Dari dulu, 
Book sangat menyukai
suara mesin motorku.

Waktu itu,
aku melamarnya.

Waktu itu,
aku merasa aku adalah
pria paling bahagia di dunia.

Aku kira,
kebahagiaan ini
tidak akan berakhir.

Tapi...

Review:
      Latar desain cover dari novel ini adalah merah muda yang nampak polos, namun jika diperhatikan dengan seksama terdapat tetes air yang menggambarkan isi cerita. Terdapat ilustrasi sepeda motor dengan Book yang terdapat dalam kotak kayu. Perpaduan yang membuat cover nampak simpel dan manis. Font yang digunakan sangat cantik dan sama sekali tidak mengganggu ilustrasi. Sayangnya, saya sedikit kurang menyukai warna biru yang dijadikan warna font. Namun, bagi saya itu tidak masalah yang paling penting adalah isi buku. Awalnya kalian akan mengira bahwa novel ini bercerita tentang Book sekilas dari covernya, namun kalian akan tahu bahwa novel ini tidak semata tentang Book malah menurut saya Book disini hanya sebagai tokoh sampingan. Jadi, untuk kalian yang mengharapkan kisah ini tentang hewan dan majikan maka urungkan pikiran itu. 

      Dari blurb, kita dapat mengetahui bahwa novel ini merupakan novel romantis dan mengandung unsur drama. Novel ini mengambil sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama. Penggambaran tokoh sangat jelas dari deskripsi yang dilakukan oleh tokoh utama. Pada setiap bagian penulis berusaha menyampaikan perasaan yang dirasakan oleh pemeran utama dan setting waktu yang ditampilkan jelas. Karena penulis sempat mendeskripsikan musim-musim yang telah dilalui oleh tokoh "aku". Pesan yang berusaha untuk disampaikan penulis, saya pribadi dapat menemukan amanat yang sangat dalam dan nampak jelas di dalam novel ini.

      Kelebihan Crying 100 Times penulis menyajikan nuansa yang berbeda pada setiap babnya. Nakamura Kou-sensei dapat membangun suasana yang baik sehingga kita perlahan dapat merasakan cerita di dalam novel ini.  Seperti judulnya, Crying 100 Times kalian akan dibuat menangis dan larut dalam suasana sedih yang dibangun oleh penulis. Perasaan senang, sedih, bahagia dan depresi akan kalian temukan dalam novel ini. Novel ini sebaiknya dibaca dengan perlahan. Romansa yang ditunjukkan pun terasa manis dan tidak berlebihan. Kesan romansa dan drama yang berusaha ditunjukkan penulis sangat berimbang. Untuk kalian yang suka membaca novel romantis yang memiliki makna dalam, novel ini sangat saya rekomendasikan.

     Keseluruhan novel, cover yang kontras dengan isi cerita tentu saja membuat saya merasa tertipu namun tipuan yang menyenangkan. Saya dapat memetik pelajaran yang berharga dari tokoh "aku", ah maksud saya namanya adalah Fuji-san. Perasaan Fuji-san dapat tersampaikan dengan baik kepada saya, itulah bagian yang paling penting. Saya menyukai cerita romansa yang bertema perpisahan dan novel ini berhasil membuat saya mengenang novel Sumino Yoru yaitu I Want to Eat Your Pancreas. Mungkin untuk kalian yang suka menikmati novel sejenis itu, novel ini pantas untuk dibaca. Sekian review dari saya sedikit banyak semoga review ini membantu. Jangan lupa siapkan tisu jika kalian berminat untuk membeli novel ini. Terima kasih telah membaca review saya. Mata ashita~

"Mulai saat ini, Fuji-kun saja yang mengingat semuanya ya..." Halaman 194

You May Also Like

0 komentar