twitter instagram
  • Home
  • Japanese
  • Mandarin
  • Korea
  • Dark Fairytales
  • Nonfiksi

Asako no Niwa

Irrashaimase mina-san. Douzou yonde kudasai


Judul Asli: コンビニ人間 (Konbini Ningen)
Judul Terjemahan: Convenience Store Woman
Penulis: Murata Sayaka
Alih bahasa: Ninuk Sulistyawati
Editor: Karina Anjani
Editor Supervisi: Siska Yuanita
Ilustrasi Cover: Orkha
Genre: Drama
Jenis: Terjemahan Jepang
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020644394
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 160 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: Juli 2020
Harga: Rp 58.000,00
Rating: 4 of 5

        Konichiwa mina-san, kali ini saya akan mereview sebuah buku terjemahan Jepang dari Gramedia. Penulis novel ini pernah memenangkan penghargaan Akutagawa, Gunzo Prize for New Writers, Noma New Face Prize, dan Mishima Yukio Prize. Saya tidak terlalu tahu tentang penghargaan penulis Jepang, yang saya tahu penghargaan Akutagawa merupakan penghargaan yang besar. Novel ini terinsiprasi dari pengalaman penulis yang pernah bekerja paruh waktu di minimarket, ini adalah salah satu faktor rasa penasaran saya pada novel ini. Dari pada semakin penasaran, mari kita mulai reviewnya mina-san.

Blurb
Dunia menuntut Keiko untuk menjadi normal,
walau ia tidak tahu "normal" itu seperti apa.
Namun di minimarket, Keiko dilahirkan dengan
identitas baru sebagai "pegawai minimarket".
Kini Keiko terancam dipisahkan dari dunia
minimarket yang dicintainya selama ini...

Review
        Dari desain covernya terlihat sangat sederhana. Background kuning, sama sekali tidak mengganggu mata dan tidak tampak "mati" ketika dipadukan dengan ilustrasinya. Pada bagian cover terdapat ilustrasi Keiko yang memeluk miniatur minimarket dengan beberapa ilustrasi permen, onigiri, susu stoberi dan struk belanjaan. Yang menarik adalah desain judul dan penulis yang didesain seperti bacode produk. Saya sangat suka dengan idenya. 

        Novel Convenience Store Woman atau Konbini Ningen ini memiliki alur maju dan terasa cepat karena hanya terdiri dari 160 halaman saja. Cepat, namun tidak dipaksakan. Karakter yang ada di dalam cerita sama sekali tidak sia-sia, semua memiliki porsi yang sama, setiap karakter yang ada memengaruhi perubahan pada karakter Keiko. Konflik yang disajikan juga sangat realistis, sangat wajar dialami oleh kita semua. Sudut pandang yang digunakan adalah orang pertama pelaku utama, yaitu Keiko. Dengan penggunaan sudut pandang ini, kita dapat lebih memahami pola pikir Keiko dan cara pandang Keiko pada ke"normalan" yang benar menurut masyarakat. Amanat yang disampaikan juga sangat menarik. Tidak perlu peduli apa yang dikatakan masyarakat, yang penting adalah kita melakukan hal yang kita cintai dengan sepenuh hati.

        Novel ini mengingatkan saya pada Ningen Shikkaku karya Dazai Osamu yang membahas tentang masyarakat dan kenormalan, hanya saja novel ini tidak segelap milik Dazai Osamu. Saya sangat suka bagaimana hubungan Keiko dengan rekan kerja, keluarga dan lingkungan pertemanannya berkembang. Bagaimana Keiko berusaha menjadi "normal" dan bagaimana perubahan terjadi di lingkungannya karena kedatangan Shihara. Tokoh Shihara ini membuat saya merasa diaduk perasaannya, hingga akhirnya keputusan Keiko yang membuat saya mengangguk lega. Bagian yang sangat berkesan adalah sosok Keiko yang menyayangi keluarganya. Saya sangat tersentuh dengan sosoknya yang polos. Kisah Keiko sekali lagi membuat saya bertanya dalam hati, apakah saya selama ini sudah melakukan sesuatu yang saya cintai atau hanya berusaha agar terlihat "normal"?

        Novel ini saya rekomendasikan untuk mina-san yang menyukai sastra Jepang, mina-san yang mempertanyakan kehidupan dan ke"normalan" serta mina-san yang muak ditanya tentang kehidupan pribadinya. Novel ini memiliki rate 17+, jadi untuk mina-san yang di bawah umur, ada baiknya untuk tidak membaca novel ini. Novel ini dapat dibeli secara online maupun offline, atau dapat dibeli dalam bentuk ebook. Novel ini dijual seharga Rp 58.000,00. Karena buku ini 160 lembar, novel ini dapat dibaca sekali duduk. Semoga review saya yang amatir ini bisa membantu mina-san. Saya mohon maaf jika review saya terlalu singkat, saya takut akan memberikan spoiler pada mina-san, jadi lebih baik saya akhiri saja. Sampai jumpa direview lainnya. Mata ashita ne∼

"Inilah satu-satunya cara agar aku bisa menjadi manusia normal."  Halaman 27
Juli 26, 2020 2 komentar

Judul Asli: 二人の距離の概算 (Futari no Kyori no Gaisan)
Judul Terjemahan: Approximating The Distance Between Two People
Penulis: Yonezawa Honobu
Penerjemah: Litcia Helmi
Pemeriksa Bahasa: Andry Setiawan
Penyunting: Cerberus404
Penyelaras Aksara: Titish A.K
Desainer Sampul: Chyntia Yanetha
Penata Sampul: Propanardilla
Genre: Mystery
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Penerbit Haru
ISBN: 978-623-7351-33-7
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 316 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: Juni 2020
Harga: Rp 93.000,00
Rating: 4 of 5

        Konichiwa mina-san, apa kabar? Hari ini saya akan mereview sebuah buku yang telah ditunggu-tunggu oleh para pencinta anime Hyouka yang selalu bertanya-tanya tentang season 2 animenya. Ya, seandainya dijadikan season 2, novel ini merupakan bagian awal dari season 2 nya Hyouka atau Kotenbu series. Approximating The Distance Between Two People, atau Bahasa Indonesianya Perkiraan Jarak antara Dua Orang. Dari pada mina-san semakin penasaran, mari kita mulai reviewnya.

Blurb
Musim semi telah tiba. Klub Sastra Klasik
akhirnya naik ke kelas 2 SMA. Hotaro
dan teman-temannya menyambut seseorang
calon anggota baru kelas 1 Klub Sastra Klasik
bernama Ohinata.

Akan tetapi, belum sempat gadis itu menjadi
anggota resmi klub, dia tiba-tiba menyatakan
mundur dengan alasan yang tidak jelas
dan mencurigakan.

Bisakah Hotaro menemukan alasan
gadis tersebut mundur sebelum
tenggat pendaftaran resmi? Sialnya, hari itu
adalah hari turnamen marathon, jadi Hotaro 
harus berpikir sambil berlari, kegiatan yang
melawan prinsip hemat energinya....

Review
        Dari desain covernya, saya selalu puas dengan cover novel Hyouka. Border yang menjadi ciri khas Hyouka, sangat saya rindukan melihat border tersebut. Font yang konsisten dan hint berupa gambar labu, megaphone, kopi, seragam olahraga, selai dan dango pada bagian tengah cover yang menjadi ciri khasnya. Latar background berwarna oranye dan warna cokelat pada font terlihat serasi. Di background belakang novel terdapat ilustrasi Oreki yang mengenakan seragam olahraga sambil berlari kecil. 

        Saya akan langsung membahas sesuatu yang mencolok pada novel Hyouka 5 ini. Berbeda dengan novel sebelumnya yang alurnya selalu maju. Alur cerita pada novel kelima ini bergerak maju-mundur, Sudut pandang yang digunakan merupakan sudut pandang orang pertama pelaku utama yaitu Oreki, namun ada bagian dimana sudut pandang Chitanda juga digunakan, namun tidak sebanyak Oreki. Terdapat karakter baru yaitu Ohinata yang merupakan anggota baru Klub Sastra Klasik. Perkembangan empat karakter lainnya seperti Oreki, Chitanda, Satoshi dan Ibara semakin terasa dekat. Suasana di novel ini sangat khas perlombaan selain itu latar terjadinya peristiwa dapat saya bayangkan dengan mudah, terasa sejuk setiap membayangkannya. Saya rasa dengan membaca novel ini, saya menjadi belajar bahwa untuk memahami seseorang, kita perlu menghapus jarak.

        Konflik novel yang disajikan sangat sederhana namun mengejutkan karena berat pada bagian akhir. Bukan konflik batin, melainkan konflik antar tokoh dan menariknya adalah novel ini juga menyajikan hubungan antara senpai dan kouhai. Dengan alur maju-mundur yang dihadirkan Yonezawa-sensei membantu saya untuk memahami kejadian sebelumnya dan perjuangan Oreki untuk menyelesaikan masalah diantara Turnamen Hosigaya yang membuat Oreki harus berpikir sembari berlari. Saya merasa ingin memberikan dukungan pada Oreki selama membaca usaha yang telah ia lakukan. Novel kelima ini juga beberapa kali menyinggung puisi Jepang yang saya tidak paham, namun catatan kaki yang diberikan sangat membantu saya. Saya suka bagaimana Oreki menjelaskan perubahannya dalam menilai sosok teman-temannya mulai awal mengenal hingga menjadi semakin dekat. Saya juga salut dengan sosok Ohinata yang jujur dan setia kawan, meskipun pada akhirnya terjadi "sesuatu" padanya. Bagian yang paling saya suka pada novel kelima Hyouka adalah ketika kejadian Hotaro merayakan ulang tahun. Apa yang terjadi pada Ohinata dan apa yang terjadi pada hari ulang tahun Hotaro? Mina-san baca sendiri, saya tidak bisa memberi spoiler lebih wwww.

        Pencinta Hyouka dan anime lovers silahkan merapat. Dari pada kalian menunggu season 2 yang belum pasti, saya sarankan bacalah novelnya. Para penggemar Yonezawa-sensei pasti menyesal melewatkan novel ini. Kalian akan menyesal melewatkannya. Fans Oreki, silahkan kalian berburu novel ini untuk melepas kerinduan kalian. Novel ini juga cocok untuk kalian yang menyukai misteri ringan yang khas anak sekolah. Novel ini dibandrol dengan harga Rp 93.000,00 saya rasa harga itu tidaklah sebanding dengan penantian kalian pada season 2 nya, dukungan pada Yonezawa-sensei dan menghargai novel original. Terima kasih pada Penerbit Haru yang telah membawa dan menerjemahkan novel Hyouka 5, sehingga dapat sampai ke tangan pembaca. Saya berharap semoga Penerbit Haru bersedia untuk menerjemahkan Hyouka seri selanjutnya. Sekian review amatir dari saya, arigatou gozaimasu mina-san. Mata ashita ne~

"Kalau luarnya seperti Bodhisatwa, dalamnya sudah jelas....Yaksa" Halaman 139
Juli 17, 2020 2 komentar

Judul Asli: 도둑 맞은 책 (dodug maj-eun chaeg)
Judul Terjemahan: The Purloined Book (Skenario Curian)
Penulis: You Sun Dong
Penerjemah: Primastuti Dewi
Penyunting: Aprilia Wirahma
Redesain cover: Andrew Renaldy
Penata letak: Astrid Arastazia
Desainer: Alif Mustofa
Genre: Misteri, Thriller
Jenis: Terjemahan Korea
Penerbit: Penerbit Bhuana Ilmu Populer
ISBN: 978-623-216-946-3
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 305 Halaman
Harga: Rp 90.000,00
Rating: 4 of 5

    Konichiwa mina-san, saya akan mereview novel korea (lagi). Sama seperti sebelum-sebelumnya, novel ini bergenre Thriller, Mystery. Novel ini saya habiskan dalam waktu seminggu karena belakangan ini saya terkena slump. Ini novel dari Penerbit Bhuana Ilmu Populer yang pertama saya baca. Dari pada saya semakin mmebuang waktu mina-san, mari kita mulai saja reviewnya.

Blurb
Seo Dong Yoon, dosen sekaligus penulis skenario yang menjadi saksi atas kematian Kim Yeong-ho. Pelaku memukul bagian kepala dan wajah dengan pipa tanpa ampun. Sampai-sampai wajah korban tidak bisa dikenali. Mendengar berita kematian Yeong-ho, Dong-Yoon terus termenung, kepalanya seperti dipukul dengan benda tumpul. Kenapa hal ini bisa terjadi setelah semalam Yeong-ho berpisah dengannya? Jelas sekali terlihat di mata Dong-Yoon kondisi pada hari itu. Gang dan hujan yang turun dengan lebat, wajah penuh darah dan senyuman sinis, serta sosok Yeong-ho yang berjalan menjauh dengan tertatih-tatih. Sementara itu, seorang penulis pendamping juga ditemukan tak bernyawa setelah pergi minum-minum dengan Dong-Yoon.

Dengan menggali sisa-sisa ingatannya , Dong-yoon berusaha mencari tahu kejadian yang terlihat jelas di matanya pada hari itu.

Review
    Cover The Purloined Book memiliki latar berwarna putih dengan pemilihan font yang sederhana. Tulisan pada cover, nampak seperti lembaran kertas yang di baliknya penuh noda darah. Sejujurnya untuk cover novel ini sangat sederhana dibanding kebanyakan novel yang pernah saya baca, namun itu tidak mengurangi keunikan isi novelnya.

    Tema yang diangkat merupakan novel dengan tema misteri dan thriller. Alur yang diceritakan merupakan alur mundur karena dibuka oleh keadaan Penulis Seo dimasa kini kemudian kembali ke masa lalu. Pengembangan karakter utama yang baik dan semakin menyebalkan di tiap halamannya. Penulis Seo merupakan satu-satunya karakter yang dijelaskan dengan detail setiap pemikiran dan semakin berkembang karena sudut pandang yang digunakan merupakan orang pertama, pelaku utama. Novel ini juga mengungkap betapa buruknya dunia perfilman yang selama ini kita tahu, betapa beratnya menjadi penuli skenario dan betapa kotornya otak manusia. Suasana batin tokoh utama dijabarkan dengan sangat baik sehingga saya dapat merasakan sensasi tidak enak yang hadir pada buku ini.

    Keunikan novel ini terletak pada daftar isinya, yang nampak seperti sebuah skenario yang memiliki dua bagian. Pada bagian awal memiliki judul yang berbeda seperti sebuah cerpen sedangkan pada bagian kedua memiliki judul berdasarkan berapa hari yang telah ddilewati. Keunikan lainnya dari novel ini adalah, setiap judulnya merupakan judul-judul film. Terdapat beberapa istilah perfilman yang akan menambah pengetahuan. Novel ini juga menyajikan beberapa istilah dalam bahasa Jepang. Untuk kalian yang menunggu unsur gore dalam novel ini, sebaiknya kalian bersabar. Novel ini juga memiliki beberapa unsur dewasa, tentu saja karena itulah rate novel ini 17+. Bagian menonjol pada novel ini tentu saja ada pada karakter utamanya yang membuat saya yakin, ada sesuatu yang salah pada dirinya.

    Singkatnya novel ini sangat saya rekomendasikan untuk kalian yang sudah DEWASA, kalian pencinta thriller korea dan menyukai tokoh yang busuk sampai ke akar-akarnya. Novel ini merupakan novel yang cocok dibaca sedikit-sedikit karena memiliki judul yang berbeda, hampir seperti kumpulan cerpen. Ah, saya hampir lupa. Pada bagian pesan penulis, novel ini juga ada webtoon dan theaternya. Jadi, novel ini merupakan novel yang tidak diragukan lagi kualitasnya. Mina-san yang tertarik, dapat membeli novel ini seharga Rp 90.000,00 di toko buku online maupun offline. Sekian review dari saya, terima kasih banyak dan semoga dapat membantu mina-san. Mata Ashita ne~

"Kau tahu caranya? CARA MENJADIKAN NASKAH ITU MILIKMU SELAMANYA." Halaman 62
Juli 16, 2020 2 komentar

Judul Asli: 살인자의 기억법 (sal-injaui gieogbeob)
Judul Terjemahan: Catatan Harian Sang Pembunuh
Penulis: Kim Young ha
Alih bahasa: Iingliana
Ilustrasi sampul: Martin Dima
Genre: Misteri, Thriller
Jenis: Terjemahan Korea
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-06395-50
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 160 Halaman
Harga: Rp 58.000,00
Rating: 4 of 5

        Konichiwa mina-san, apa kabar? Kali ini saya akan mereview novel Terjemahan Korea. Novel ini merupakan novel dengan genre mystery, thriller. Setelah benar-benar sangat puas dengan Novel Good Son, dengan sedikit memberanikan diri saya berharap cemas membeli novel ini bersama dengan Purloined Book. Mari kita mulai saja reviewnya.

Blurb
Terakhir kali aku membunuh seseorang
adalah 25 tahun yang lalu-atau 26 tahun
yang lalu? Kurang-lebih begitulah.

Kim Byeong-su adalah mantan pembunuh
berantai berumur 70 tahun yang mulai
hilang ingatan akibat demensia. Demi
mempertahankan ingatan yang tersisa, ia pun
mencatat semua yang terjadi pada dirinya,
termasuk kehadiran kekasih putrinya yang
dicurigainya sebagai pembunuh berantai
yang kini mengincar wanita-wanita di desa
tempat tinggal mereka.

Kim Byeong-su harus memastikan
putrinya tidak menjadi korban berikut.

Ia pun memutuskan membunuh pria itu,
sebelum ingatannya hilang seluruhnya.

Review
        Dari desain covernya, saya sangat suka karena sangat sederhana dengan beberapa noda darah serta goresan yang memberikan kesan thriller. Pemilihan font yang bagus sehingga memberikan kesan seperti buku catatan yang sesungguhnya. Latar merah yang menjadi dasar background novel menambah kesan ngeri, meskipun hal ini juga membuat percikan darah tidak terlalu menonjol. Cover novel ini di desain seperti book jacket sehingga memberi kesan seperti buku nonfiksi. 

        Novel ini memiliki alur yang cepat karena seperti judulnya, cerita di novel ini didesain seperti buku catatan sehingga cerita cenderung singkat dan bahasanya sederhana. Sudut pandang yang digunakan adalah orang pertama pelaku utama. Suasana yang dibangun juga cukup mengerikan dan membingungkan. Tokoh utama dalam novel ini adalah mantan pembunuh berantai Kim Byeong-su yang berusia 70 tahun dan didiagnosis menderita alzeimer. Latar pedesaan yang benar-benar terasa terutama bagaimana penulis berusaha mendeskripsikan hutan bambu di pekarangan rumah Byeong-su. Amanat yang sampai kepada saya, seperti halnya mayat yang perlahan membusuk. Suatu saat kebusukan manusia pasti akan terbongkat, cepat atau lambat.

        Novel ini dilabeli 21+ artinya untuk dewasa, sehingga anak di bawah umur maupun orang yang tidak siap secara mental, lebih baik tidak membacanya. Jika dibandingkan dengan Good Son, novel ini memiliki perbandingan yang cukup jauh. Padalah label untuk Good Son adalah 17+. Perbedaan lainnya, jika Good Son menceritakan betapa cerdasnya predator, novel ini menceritakan tentang bagaimana seseorang yang benar-benar memiliki demensia. Saya suka bagaimana novel ini membuat saya memahami perasaan seorang penderita alzeimer dan uniknya lagi, beliau adalah mantan pembunuh berantai. Bagaimana kebingungannya beliau dan bagaimana ia tidak bisa mempercayai siapapun bahkan dirinya sendiri. Lebih menariknya lagi adalah cara pandangnya terhadap kematian dan bagaimana ia menggambarkan kematian dalam sebuah puisi. Terlepas dari cara membunuhnya yang cukup sadis. Unsur gore di dalamnya, menurut saya tidak terlalu parah, hanya saja saya cukup pusing ketika membacanya. Mungkin sensasi yang dihadirkan dari tokoh itu sendiri yang membuat saya sedikit pusing dan tidak nyaman ketika menuju ke halaman terakhir. Saya juga suka bagaimana penulis memberikan plot twist di akhir cerita.

        Novel ini saya rekomendasikan untuk kalian yang mencari genre thriller serupa dengan Good Son hanya saja sedikit lebih ringan. Kalian yang suka korea dan kisah tentang pembunuh berantai. Untuk ukuran novel, novel ini memiliki sedikit halaman, meskipun begitu novel ini memang sangat pas jika hanya sampai 160 halaman. Saya tidak bisa membayangkan jika lebih panjang dari ini. Pasti akan terasa menyebalkan. Novel Catatan Harian Sang Pembunuh bisa kalian dapatkan dengan harga Rp 58.000,00, harga yang murah untuk novel dengan konsep yang unik, baik isi maupun desain covernya. Sekian review dari saya, semoga dapat membantu. Mata Ashita ne~

"Lagi-lagi tentang darah dan mayat? Seharusnya kau melunak sedikit di usia tuamu, sobat." Halaman 101

Juli 08, 2020 2 komentar

Judul Asli: 島は僕らと (Shima wa bokura to)
Judul Terjemahan: Pulau Sae
Penulis: Tsujimura Mizuki
Alih bahasa: Faira Ammadea
Ilustrasi sampul:martin_twenty1@yahoo.co.id
Genre: Drama, Slice of life
Jenis: Terjemahan Jepang
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-6668-5
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 352 Halaman
Cetakan ke: 2
Terbit: April 2018
Harga: Rp 89.000,00
Rating: 3 of 5
       
       Hisashiburi mina-san, selama bulan Juni kemarin saya tidak mereview buku apapun. Mohon maaf atas ketidak nyamanannya karena saya lebih aktif di Instagram. Tapi, saya akan menebusnya bulan ini. Buku yang akan saya review kali ini sebenarnya adalah buku yang paling saya inginkan sejak sebelum menjadi Blogger. Buku ini merupakan buku yang paling ingin saya miliki saat jaman kuliah dahulu dan syukurlah saya bisa mereviewnya sekarang. Mari kita mulai saja reviewnya mina-san.

Blurb
Tinggal di Pulau Sae yang terpencil di tengah Laut Seto, Jepang,
 setiap hari Akari, Kinuka, Genki dan Arata harus naik feri 
menuju daratan utama untuk bersekolah. Lahir dan besar di
 pulau itu, mereka akrab dengan penduduk desa, termasuk 
dengan para pendatang yang memulai kehidupan baru di Pulau Sae.

Akari, Kinuka, Genki dan Arata sangat mencintai Pulau Sae, 
tetapi menghabiskan sebagian waktu di daratan utama memberi 
mereka perspektif baru. Keempat remaja tersebut mulai 
mengamati dan menilai keputusan orang-orang yang datang 
untuk tinggal dan warga yang meninggalkan kenyamanan pulau.

Dan musim ini adalah tahun terakhir mereka bersama-sama, 
karena setelahnya, anak-anak pulau itu harus memutuskan ke 
mana mereka akan mengejar masa depan:
pergi atau bertahan di Pulau Sae.

Review
       Dari desain cover saya sangat suka dengan warna biru langit dan laut yang indah, tampak seperti permata yang berkilau. Pemandangan pantai yang terasa hidup dan gaya anime yang terasa di covernya. Selain itu ada empat tokoh yang digambarkan pada bagian covenrya yaitu Arata, Akari, Genki dan Kinuka yang tampak memandangi laut. Pemilihan font yang sederhana dan warna font yang didominasi biru dan putih terlihat sangat pantas dengan warna dasar background novel ini.

      Tema yang diangkat tentang kehidupan remaja di sebuah pulau kecil dengan permasalahan kehidupan yang sederhana. Novel ini mengangkat tentang kebersamaan, kekeluargaan, cita-cita dan masa depan, namun masalah yang diangkat adalah tentang lingkungan sekitar mereka dibumbui sedikit drama yang menarik tentang masyarakat pulau. Tokoh utama dalam cerita ini Akari, Kinuka, Genki dan Arata, serta terdapat karakter sampingan yang cukup menonjol dan memiliki porsi yang sama besar antara satu dengan yang lain. Alur novel ini terasa lambat namun cukup untuk dinikmati karena terdapat unsur misteri kecil di dalamnya. Saya sangat menyukai elemen kejutan sederhana yang dibuat Tsujimura-sensei. 

        Saya sangat suka interaksi antara tokoh di dalamnya karena latar tempat ini berada di Pulau sehingga setiap tokoh terasa saling terhubung, baik itu tokoh utama maupun tokoh sampingan. Terdapat empat orang dengan watak yang berbeda, namun disatukan oleh kampung halaman. Saya juga suka bagaimana penulis mendeskripsikan masalah yang terjadi secara mengalir. Suasana Pulau juga sangat terasa seolah saya benar-benar berada di Pulau Sae. Saya suka bagaimana penulis menggambarkan karakteristik penduduk Pulau Sae yang memang sangat khas masyarakat pulau dan bagaimana Tsujimura-sensei mendeskripsikan tentang keluarga dan persaudaraan pada novel ini. 

        Terjemahan yang cukup mudah saya cerna, hanya saja ada beberapa kata yang diterjemahkan kurang konsisten. Saya suka konflik drama di dalamnya yang ringan, namun juga penuh misteri. Tidak heran novel ini memenangkan Naoki Prize 2012. Namun sayangnya novel ini tidak memiliki identitas penulis yang memberikan informasi dasar penulis. Saya sangat menyayangkan karena jujur saja, saya cukup penasaran dengan sosok Tsujimura-sensei.

        Novel ini saya rekomendasikan untuk kalian yang menyukai anime dan menyukai genre slice of life serta drama. Kalian yang mencari bacaan ringan, dengan alur yang lambat bisa memilih buku ini. Novel ini sangat cocok untuk pembaca usia muda karena memiliki pesan yang penting tentang masa depan dan menjadi dewasa. Singkat kata, novel Pulau Sae cukup memenuhi ekspektasi saya sebagai pembaca novel terjemahan Jepang, terutama cover novelnya yang benar-benar cantik. Novel ringan ini dapat dibeli seharga Rp 89.000,00. Kalian dapat membelinya di toko buku online atau melalui toko buku offline. Sekian review singkat dari saya, sampai jumpa di review lainnya. Mata ashita ne~

"Aku selalu mengira kami akan terus bersama-sama," Halaman 321
Juli 07, 2020 No komentar
Newer Posts
Older Posts

Hajimemashite

About Me

Asako
Seorang wibu yang suka membaca buku dan mencoba untuk menjadi blogger. Blog ini berisi tentang buku yang telah saya baca. Kore kara mo yoroshiku onegaishimasu~

Contact me: asakononiwa@gmail.com

Follow Us

Japanese Author

Akiyoshi Rikako Arikawa Hiro Asai Ryo Ayatsuji Yukito Chinen Mikito Dazai Osamu Edogawa Ranpo Fumio Sasaki Higashigawa Tokuya Higashino Keigo Ibuki Yuki Imamura Masahiro Kaiji Motojiro Kawaguchi Toshikazu Kawamura Genki Koshigaya Osamu Matsuda Aoko Minato Kanae Miyashita Natsu Murata Sayaka Nakamura Kou Natsume Soseki Ogawa Mimei Sakae Tsuboi Sasaki Tsukasa Shimada Soji Shinkai Makoto Shoji Yukiya Sosuke Natsukawa Sumino Yoru Tetsuko Kuroyanagi Tsujimura Mizuki Yonezawa Honobu Yoshimoto Banana

Mandarin Author

Ba Yue Chang An Giddens Ko Gu Man Ikumisa Kim Young ha Macchiato Neal Wu Star Cheng Tong Hua Xi Zhi Yang Yang

Korean Author

Jeong You Jeong Kim Young ha Lee Kkoch-Nim Mijin Jung You Sun Dong

Fiction

Comedy Dark Fairytales Drama Fantasy Gore Horror Iya-misu Koten-bu Series Mystery Photography Psychology Romance Semi-Autobiografi Slice of Life Sport Thriller

Non Fiction

Education Self Improvement Semi-Autobiografi Social Sciences

recent posts

Popular Posts

  • (Review) Jika Kucing Lenyap dari Dunia
    Judul Asli:  世界から猫が消えたなら  (Sekai kara neko ga kietanara) Judul Terjemahan: Jika Kucing Lenyap dari Dunia Penulis: Kawamura Genki Penerjemah:...
  • (Review) Gagal Menjadi Manusia
    Judul Asli: 人間失格 (Ningen Shikkaku) Judul Terjemahan: Gagal Menjadi Manusia Penulis: Dazai Osamu Genre: Semi-Autobiografi Jenis: Ja...
  • (Review) Scheduled Suicide Day
    Judul Asli: 自殺予定日 (Jisatsu Yoteibi) Judul Terjemahan: Scheduled Suicide Day Penulis: Akiyoshi Rikako Genre: Mystery, Romance, Drama...

Blog Archive

  • ►  2023 (10)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2021 (8)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Januari (3)
  • ▼  2020 (29)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (6)
    • ▼  Juli (5)
      • (Review) Convenience Store Woman
      • (Review) Kotenbu Series 5: Approximating The Dista...
      • (Review) The Purloined Book
      • (Review) Catatan Harian Sang Pembunuh
      • (Review) Pulau Sae
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (6)
  • ►  2018 (16)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2017 (2)
    • ►  September (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Created with by ThemeXpose