(Review) Pulau Sae

by - Juli 07, 2020


Judul Asli: 島は僕らと (Shima wa bokura to)
Judul Terjemahan: Pulau Sae
Penulis: Tsujimura Mizuki
Alih bahasa: Faira Ammadea
Ilustrasi sampul:martin_twenty1@yahoo.co.id
Genre: Drama, Slice of life
Jenis: Terjemahan Jepang
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-6668-5
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 352 Halaman
Cetakan ke: 2
Terbit: April 2018
Harga: Rp 89.000,00
Rating: 3 of 5
       
       Hisashiburi mina-san, selama bulan Juni kemarin saya tidak mereview buku apapun. Mohon maaf atas ketidak nyamanannya karena saya lebih aktif di Instagram. Tapi, saya akan menebusnya bulan ini. Buku yang akan saya review kali ini sebenarnya adalah buku yang paling saya inginkan sejak sebelum menjadi Blogger. Buku ini merupakan buku yang paling ingin saya miliki saat jaman kuliah dahulu dan syukurlah saya bisa mereviewnya sekarang. Mari kita mulai saja reviewnya mina-san.

Blurb
Tinggal di Pulau Sae yang terpencil di tengah Laut Seto, Jepang,
 setiap hari Akari, Kinuka, Genki dan Arata harus naik feri 
menuju daratan utama untuk bersekolah. Lahir dan besar di
 pulau itu, mereka akrab dengan penduduk desa, termasuk 
dengan para pendatang yang memulai kehidupan baru di Pulau Sae.

Akari, Kinuka, Genki dan Arata sangat mencintai Pulau Sae, 
tetapi menghabiskan sebagian waktu di daratan utama memberi 
mereka perspektif baru. Keempat remaja tersebut mulai 
mengamati dan menilai keputusan orang-orang yang datang 
untuk tinggal dan warga yang meninggalkan kenyamanan pulau.

Dan musim ini adalah tahun terakhir mereka bersama-sama, 
karena setelahnya, anak-anak pulau itu harus memutuskan ke 
mana mereka akan mengejar masa depan:
pergi atau bertahan di Pulau Sae.

Review
       Dari desain cover saya sangat suka dengan warna biru langit dan laut yang indah, tampak seperti permata yang berkilau. Pemandangan pantai yang terasa hidup dan gaya anime yang terasa di covernya. Selain itu ada empat tokoh yang digambarkan pada bagian covenrya yaitu Arata, Akari, Genki dan Kinuka yang tampak memandangi laut. Pemilihan font yang sederhana dan warna font yang didominasi biru dan putih terlihat sangat pantas dengan warna dasar background novel ini.

      Tema yang diangkat tentang kehidupan remaja di sebuah pulau kecil dengan permasalahan kehidupan yang sederhana. Novel ini mengangkat tentang kebersamaan, kekeluargaan, cita-cita dan masa depan, namun masalah yang diangkat adalah tentang lingkungan sekitar mereka dibumbui sedikit drama yang menarik tentang masyarakat pulau. Tokoh utama dalam cerita ini Akari, Kinuka, Genki dan Arata, serta terdapat karakter sampingan yang cukup menonjol dan memiliki porsi yang sama besar antara satu dengan yang lain. Alur novel ini terasa lambat namun cukup untuk dinikmati karena terdapat unsur misteri kecil di dalamnya. Saya sangat menyukai elemen kejutan sederhana yang dibuat Tsujimura-sensei. 

        Saya sangat suka interaksi antara tokoh di dalamnya karena latar tempat ini berada di Pulau sehingga setiap tokoh terasa saling terhubung, baik itu tokoh utama maupun tokoh sampingan. Terdapat empat orang dengan watak yang berbeda, namun disatukan oleh kampung halaman. Saya juga suka bagaimana penulis mendeskripsikan masalah yang terjadi secara mengalir. Suasana Pulau juga sangat terasa seolah saya benar-benar berada di Pulau Sae. Saya suka bagaimana penulis menggambarkan karakteristik penduduk Pulau Sae yang memang sangat khas masyarakat pulau dan bagaimana Tsujimura-sensei mendeskripsikan tentang keluarga dan persaudaraan pada novel ini. 

        Terjemahan yang cukup mudah saya cerna, hanya saja ada beberapa kata yang diterjemahkan kurang konsisten. Saya suka konflik drama di dalamnya yang ringan, namun juga penuh misteri. Tidak heran novel ini memenangkan Naoki Prize 2012. Namun sayangnya novel ini tidak memiliki identitas penulis yang memberikan informasi dasar penulis. Saya sangat menyayangkan karena jujur saja, saya cukup penasaran dengan sosok Tsujimura-sensei.

        Novel ini saya rekomendasikan untuk kalian yang menyukai anime dan menyukai genre slice of life serta drama. Kalian yang mencari bacaan ringan, dengan alur yang lambat bisa memilih buku ini. Novel ini sangat cocok untuk pembaca usia muda karena memiliki pesan yang penting tentang masa depan dan menjadi dewasa. Singkat kata, novel Pulau Sae cukup memenuhi ekspektasi saya sebagai pembaca novel terjemahan Jepang, terutama cover novelnya yang benar-benar cantik. Novel ringan ini dapat dibeli seharga Rp 89.000,00. Kalian dapat membelinya di toko buku online atau melalui toko buku offline. Sekian review singkat dari saya, sampai jumpa di review lainnya. Mata ashita ne~

"Aku selalu mengira kami akan terus bersama-sama," Halaman 321

You May Also Like

0 komentar