twitter instagram
  • Home
  • Japanese
  • Mandarin
  • Korea
  • Dark Fairytales
  • Nonfiksi

Asako no Niwa

Irrashaimase mina-san. Douzou yonde kudasai

Judul Asli: 容疑者Xのけんしん (Yougisha X no Kenshin)
Judul Terjemahan: Kesetiaan Mr. X
Penulis: Higashino Keigo
Alih bahasa: Faira Ammanda
Editor: Dessy Harahap
Sampul: martin_twenty1@yahoo.co.id
Genre: Misteri
Jenis: Terjemahan Jepang
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-3052-5
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 320 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: 19 Juli 2016
Harga: Rp 70.400,00
Rating: 4 of 5

        Konichiwa mina-san, apa kabar? Kembali lagi saya akan mereview sebuah buku yang membuat saya jatuh cinta dengan genre misteri-kriminal. Yap, kali ini saya akan membahas novel karya Higashino Keigo. Sebenarnya ini adalah novel pertama yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. Sejujurnya, saya cukup kesulitan mencari novel ini karena memang novel yang sangat lama. Sudah habis dimana-mana, mina-san. Mari kita mulai saja reviewnya.

Blurb
Ketika si mantan suami muncul lagi untuk memeras Yasuko
Hanaoka dan putrinya, keadaan menjadi tak terkendali,
hingga si mantan suami terbujur kaku di lantai apartemen.
Yasuko berniat menghubungi polisi, tetapi mengurungkan 
niatnya ketika Ishigami, tetangganya, menawarkan bantuan
untuk menyembunyikan mayat itu.

    Saat mayat tersebut ditemukan, penyidikan detektif
Kusanagi mengarah kepada Yasuko. Namun sekuat apa pun
insting detektifnya, alibi wanita itu sulit sekali
dipatahkan. Kusanagi berkonsultasi dengan sahabatnya,
Dr. Manabu Yukawa sang Profesor Galileo, yang ternyata
teman kuliah Ishigami.

    Diselingi nostalgia masa-masa kuliah, Yukawa sang
pakar fisika beradu kecerdasan dengan Ishigami, sang
genius matematika. Ishigami berjuang melindungi Yasuko
dengan berusaha mengakali dan memperdaya Yukawa, yang
baru kali ini menemukan lawan paling cerdas dan bertekad 
baja.

Review
        Seperti biasanya mina-san, kita mulai dari desain sampul ya? Jadi, karena saya bukan orang yang pandai dalam seni dan mengerti proporsi, saya akan menilai berdasarkan pembaca awam. Saya cukup tertarik dengan covernya yang merupakan profil samping dari boneka daruma. Latarnya yang berwarna merah dan tanpa hiasan terkesan sederhana. Saya sangat menyukai kesederhanaan covernya. Saya juga sangat menyukai font yang digunakan untuk tulisan Jepangnya. Meskipun warna hitam sedikit menyakiti mata, namun saya tetap suka karena hanya sedikit tulisannya. Saya juga suka bagaimana nama penulis disusun secara vertikal.

        Alur novel ini mudah untuk diikuti, meskipun sedikit lambat tapi sangat menyenangkan untuk dibaca. Tema yang diangkat seperti novel Higashino-sensei yang lainnya yaitu misteri-kriminal. Tokoh yang ditampilkanpun berbeda dengan The Newcomer maupun Malice yang tokoh utamanya adalah detektif Kaga, novel ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan detektif Kaga sehingga bisa dibaca lepas. Setting latar, tentu saja berada di Jepang. Selain itu latar suasana dibangun oleh Higashino-sensei dengan sangat baik, kita seperti digiring perlahan dan semakin masuk ke kegelapan. Sampai sekarang, hati saya masih terasa berat. Konflik yang disajikan malah terasa menarik karena saling beradu kepintaran antara mengungkap pelaku dan menyembunyikan pelaku. Amanat yang disampaikan juga sangat mengena, yakni tentang ketulusan. Selain mengajarkan tentang ketulusan, novel ini juga mengajarkan pengorbanan dan persahabatan.

          Bagian menarik di novel ini adalah pertarungan antara dua orang jenius dalam mengungkap misteri maupun melindungi. Meskipun ada beberapa bagian yang membuat pusing antara penjelasan persamaan fisika maupun matematika, tapi novel ini sangat memuaskan. Persahabatan dan persaingan antara Yukawa, Ishigami dan Kusanagi juga dibangun dengan sangat baik. Seperti biasa, novel Higashino-sensei sangat lekat dengan dunia pendidikan. Cara pengungkapan kasus yang keren oleh Profesor Galileo dan yang membuat saya terkejut adalah kesempurnaan Ishigami dalam melindungi Yasuko. Ada satu hal lagi yang dijelaskan dalam novel yang membuat saya cukup tercengang, yaitu motif Ishigami menolong Yasuko. Saya bahkan sempat menangis membacanya, tenggorokan saya sampai sekarang terasa sakit karena rasa sedih yang tertahan di tenggorokan. Apa yang membuat saya sedih? Mina-san baca sendiri. Saya benar-benar bersyukur dapat membaca karya Higashino-sensei. Hampir saja saya lupa, dalam novel ini juga kalian akan mengetahui maksud dari daruma pada cover. 

        Saya merekomendasikan novel ini untuk mina-san pencinta misteri dan kriminal. Penggemar Higashino-sensei juga wajib membaca novel ini. Untuk mina-san yang ingin mulai membaca novel kriminal, saya sarankan untuk membaca novel ini. Meskipun sudah saya sebutkan tadi, jika novel ini cukup sulit dicari tapi mina-san masih bisa membacanya di gramedia digital. Pastikan untuk tidak membaca novel bajakan maupun e-book gratis karena dengan membeli yang original, kita bisa membantu penulis agar semakin semangat dalam menulis karya, membantu penerbit untuk terus menerbitkan karya-karya penulis yang kita sukai. Ah, kalian bisa mendapat novel ini dengan harga Rp 70.400,00. Sangat sebanding dengan kehebatan isi ceritanya. Sekian review amatir dari saya. Semoga review saya dapat membantu mina-san. Mata ashita ne~

"Kalau kau berniat menyerahkan diri ke polisi, aku tidak akan berkomentar apa-apa. Tapi kalau tak ingin melakukannya, mungkin aku bisa membantu." Halaman 33
Agustus 31, 2020 2 komentar

Judul Asli: 最美的时光 (Zuìměi de shíguāng)
Judul Terjemahan: Best Time
Penulis: Tong Hua
Penerjemah: Jeanni Hidayat
Penyunting: Selsa Chintya
Proofreader: Selpia
Cover Designer: Alvinxki
Ilustrasi Isi: Frendy Putra
Genre: Romance
Jenis: Mandarin Novel
Penerbit: Penerbit Haru
ISBN: 978-602-6383-04-4
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 464 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: November 2016
Harga: Rp 89.000,00
Rating: 4 of 5

        Konichiwa mina-san, apa kabar? Kali ini saya akan mereview sebuah M Novel lama dari Penerbitt Haru. Seperti biasanya, jika M-Novel identik dengan romance. Ya, novel yang akan saya review kali ini juga adalah novel romance. Novel ini ditulis oleh Tong Hua, pada bagian cover dijelaskan jika Tong Hua adalah penulis Scarlet Heart yang telah dibuat K-dramanya. Ini membuat saya semakin penasaran tentang bagaimana isinya. Mari langsung review mina-san.

Blurb
Tidak da yang aneh dengan wanita
yang mengejar pria, kan?

Jabatan Su Man di perusahaannya sudah cukup tinggi, tapi tanpa
ragu ia keluar dari pekerjaannya. Gadis ini memalsukan CV-nya
supaya bisa melamar di kantor Song Yi, CEO perusahaan MG
yang juga adalah pria yang sudah disukainya selama tuju tahun.

Selanjutnya, si Cabe Rawit mengatakan keputusannya konyol.
Namun tekad Su Man sudah bulat.

Sayangnya, meski Su Man berhasil berkerja di MG dan mendekati
Song Yi, rencananya tidak berjalan mulus. Terutama dengan
adanya Lu Li Cheng. Pria atasan Su Man ini mengetahui rahasia
gadis itu dan berani 'memeras'-nya.

Belum beres permasalahan tersebut, ternyata si Cabe Rawit,
sahabatnya, merahasiakan sesuatu tentang Song Yi dari Su Man.

Review

        Kita mulai review dari cover novelnya. Novel ini didominasi dengan warna kuning,, oranye, cokelat dan merah bata. Suasana senja benar-benar terasa. Saya suka dengan gaya menggambar latar pada bagian cover, terlihat cantik. Terdapat ilustrasi laki-laki yang berpapasan dengan perempuan. Selain itu saya juga suka dengan font judul dan warna untuk judul, sangat indah dan cocok dengan latar cover. Bagian belakang cover yang berisikan blurb diberi rectangle dengan fill hitam dan dibuat sedikit transparan, tentu saja dengan begini blurb jadi terlihat jelas dan sangat membantu pembaca. Font blurb juga dibuat sederhana sehingga mudaj dibaca. Bahkan bagian cover belakang juga diberi ilustrasi. Saya kagum dengan desain covernya.

        Novel ini memiliki alur maju dan cukup lambat, namun tidak terlalu lambat sehingga sangat menyenangkan untuk diikuti terutama pada bab-bab awal. Karakter yang terdapat pada novel ini sebenarnya cukup umum untuk karakter novel romance. Su Man yang polos, Song Yi yang dingin, Lu Li Cheng yang pekerja keras dan si Cabe Rawit atau Lian Shuang yang barbar. Setiap karakter memiliki ciri khasnya sendiri yang menarik. Penulis juga berhaasil mendeskripsikan perubahan sifat dan pilihan yang diambil oleh Su Man dan Song Yi antara jaman dulu dan sekarang serta hal-hal yang membantuk mereka sehingga berubah menjadi sedemikian rupa. Konflik yang dihadirkan sangat khas novel romance pada umumnya, namun saya pribadi merasa tidak ada karakter antagonis dalam novel ini. Karena tokoh-tokoh dalam novel ini merupakan orang yang terlibat dengan perbankan maka setting tempat novel ini juga ada yang di luar negeri. Permasalahan yang diangkat bukan hanya tentang romansa, tapi juga tentang persahabatan, keluarga, keikhlasan, pertemuan serta perpisahan. 
    
        Hal yang saya dapatkan dari novel ini adalah pentingnya sebuah keberanian, perjuangan, betapa pentingnya keluarga dan pilihan yang kita pilih di kehidupan. Saya sangat kagum dengan kesabaran Su Man yang mengejar Song Yi yang jujur saja, saya pun pernah menggunakan cara seperti yang Su Man lakukan tapi bukan memalsukan CV, itu tentunya terlalu beresiko. Saya juga kagum pada kesetiakawanan Su Man pada si Cabe Rawit serta bagaimana Lu Li Cheng yang aaaaa, saya rasanya masih tidak mampu membicarakan tentangnya. Novel ini berhasil membuat saya senang, sedih dan malu setiap membaca perkatanya serta mengingatkan saya tentang pengalaman cinta pertama. Melalui 464 halaman, penulis berhasil membangun suasana, membangun perjalanan cinta Su Man yang menurut saya sangat baik, hanya ada beberapa yang sedikit tidak masuk akal tapi wajar karena penulis juga manusia. Saya sangat menghargai usaha penulis dalam mengembangkan konflik karena saya tahu bahwa menulis tidaklah mudah. Bagian yang paling saya suka adalah ketika Su Man berinteraksi lewat MSN dengan Song Yi dan perkembangan hubungannya dengan Lu Li Cheng serta pemikiran Su Man yang cerdik dalam mengetahui rahasia Lian Shuang. Saya juga suka dengan endingnya yang manusiawi. Jujur saja, saya pun akan melakukan seperti yang dilakukan Lu Li Cheng seandainya menjadi dia.

        Saya akan menjawab pertanyaan dari blurb, tidak ada yang aneh dengan wanita yang mengejar pria, kan? Jawaban saya adalah tidak, namun butuh keberanian dan tekad yang sangat besar untuk melakukannya. Novel ini saya rekomendasikan untuk mina-san yang merindukan cinta pertama. Mina-san yang menyukai novel Summer Lemongrass dan Silent Separation pasti juga akan menyukai novel ini. Para penggemar romance yang mencari kisah cinta yang mainstream namun dengan banyak pelajaran dan konflik yang cukup rumit. Novel ini dapat dibeli di toko buku online, mengingat novel ini merupakan novel lama dengan harga Rp 89.000,00. Saya rasa harga itu sangat cocok dengan 464 halaman dan pengalaman membaca yang menyenangkan. Sekian review dari saya, semoga membantu mina-san. Sampai jumpa di review lainnya. Mata Ashita ne~

"Aku... aku juga ingin memberitahumu sebuah rahasia. Kau harus menjaga rahasia ini. Aku... aku... aku sangat mencintai Song Yi." Halaman 142
Agustus 22, 2020 2 komentar

 

Judul Asli: 等一個人咖啡 (Děng yīgèrén kāfēi)
Judul Terjemahan: Cafe Waitng Love
Penulis: Giddens Ko
Penerjemah: Julianti
Penyunting: Arumdyah Tyasasu
Proofreader: Selsa Chintya
Cover Designer: Bambang "Bambi" Gunawan
Genre: Romance
Jenis: Mandarin Novel
Penerbit: Penerbit Haru
ISBN: 978-602-7742-70-3
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 404 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: Januari 2016
Harga: Rp 76.000,00
Rating: 4 of 5

        Konichiwa mina-san, kali ini saya akan mereview novel yang saya tunda baca karena tergoda novel misteri Higashino Keigo. Setelah mereview You Are The Apple of My Eye karya Giddens Ko, kali ini saya juga akan mereview novel karya Giddens Ko yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh tim Penerbit Haru yang berjudul Cafe Waiting Love. Sebenarnya novel ini merupakan novel lama dan saya sudah sangat ingin mereview novel ini setelah direkomendasikan oleh kak book.and_nat, salah satu bookstagram. Mari kita mulai reviewnya mina-san.

Blurb
Dalam hidup ini,
ada berapa kali saat di mana jantung
berdegup dengan kencang,
dan kata-kata tidak sanggup terucap?
Aku belum pernah berpacaran,
tapi aku tahu bahwa seseorang yang percaya pada cinta,
seharusnya menghargai momen setiap kali
jantungnya berdebar,
kemudian dengan berani mengejar kali berikutnya,
kali berikutnya,
dan kali berikutnya lagi.

Di dalam sebuah cafe kecil,
setiap orang sedang menunggu seseorang.

Review
        Seperti biasanya, kita membahas cover terlebih dahulu. Saya suka pemilihan warna yang di dominasi putih gading dan mint yang terlihat manis. Latar warna putih untuk covernya terlihat sangat cocok dengan warna mint. Saya juga suka ilustrasi cafe dan sepeda motor jenis lama dan mungkin hanya dimiliki orang-orang jaman dulu, selain itu terdapat ilustrasi bunga serta seseorang yang sedang menunggu. Saya juga suka pemilihan font judulnya yang sederhana, namun manis. Terdapat sebuah kutipan kata di bawah cover depan yang mempresentasikan cafe waiting love. Saya tidak terlalu mengerti tentang seni, tapi saya sangat suka dengan style gambarnya.

            Novel ini memiliki alur maju. Jika tokoh utama pada You are The Apple of My Eye adalah laki-laki, Novel Cafe Waiting Love memiliki tokoh utama perempuan. Sangat unik bagaimana penulis yang seorang laki-laki menempatkan diri sebagai perempuan, terutama karena sudut pandang novel ini adalah orang pertama pelaku utama. Tema yang diangkat dalam novel ini sangat sesuai dengan judulnya, yaitu penantian. Amanat yang ada dalam novel lebih kepada setiap orang menanti sesuatu, seperti kalimat yang terdapat pada covernya. Karakter-karakter dalam novel ini memiliki sifat yang beragam dan sangat unik. Saya merasa seperti tokoh yang ada di dalam novel ini memang nyata. Setiap karakter memiliki porsi yang sama dan sama sekali tidak ada yang sia-sia. Seperti biasa, gaya penceritaan dan deskripsi dari Giddens Ko sangat luar biasa. Selain itu saya sangat menyukai terjemahannya sehingga saya bisa dengan mudah masuk ke dalam cerita.

            Novel ini mengajarkan apa arti persahabatan, ketulusan, cinta dan penantian. Saya juga belajar bahwa kita sama sekali tidak boleh menilai seseorang hanya karena penampilan luarnya. Saya sangat suka dengan kisah cinta Siying yang ringan. Berbeda dengan novel romance pada umunya yang dimulai dari rasa benci, novel ini mengalir dengan begitu saja. Itulah yang membuat novel ini istimewa. Terdapat unsur komedi yang menghibur. Saya menyukai semua tokoh yang ada di dalam novel ini, namun jika diminta untuk memilih saya akan memilih A Tuo yang polos dan apa adanya. Bagian cerita yang saya sukai adalah cerita tentang masa lalu Nyonya Bos dan alasannya selalu menyediakan dua cangkir kopi aneh. Saya juga suka bagaimana penulis menjelaskan lingkaran pertemanan Siying yang semakin lebar setelah berteman dengan A Tuo. Saya pun sangat suka cara pendekatan yang dipilih oleh Siying untuk mendekati Si Kenya. Beberapa hal dalam novel ini membuat saya lebih mudah mengerti terutama beberapa kali penulis menjelaskan tentang film, aktor maupun majalah Shounen yang membuat saya terkikik mengerti majalah Shounen yang dimaksud. Selain itu novel ini juga sama sekali tidak pernah keluar jalur dari judul, dengan mengabil kata Cafe, penulis berhasil menjelaskan proses pembuatan kopi dan jenis kopi. Hampir lupa beberapa kali penulis menulis tentang Indonesia, seperti Luak Sumatra, sebuah nama yang dimiliki oleh seekor kucing.

        Saya rekomendasikan novel ini pada mina-san yang sangat suka novel romance, namun bosan dengan romance yang mainstream. Mina-san yang sedang dalam penantian, dan untuk mina-san yang mulai kecanduan karya Giddens Ko setelah membaca You Are The Apple of My Eye. Novel ini sangat sayang untuk dilewatkan. Novel ini bisa mina-san dapatkan di toko buku online karena sepertinya akan sulit mencarinya di toko buku offline. Dengan harga Rp 76.000,00 mina-san sudah mendapatkan kisah cinta yang unik ini. Terima kasih banyak telah membaca review saya. Semoga review saya dapat membantu mina-san. Mata Ashita ne〜

Akan tetapi, aku curiga kalau A Tuo adalah segelas air itu. Seratus persen air biasa yang tidak berwarna dan tidak berbau. Halaman 101
Agustus 20, 2020 No komentar

Judul Asli: 悪意 (Akui)
Judul Terjemahan: Malice
Penulis: Higashino Keigo
Alih bahasa: Faira Ammanda
Editor: Rara
Sampul: Martin Dima
Genre: Misteri
Jenis: Terjemahan Jepang
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-06-3932-1
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 304 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: Agustus 2020
Harga: Rp 93.000,00
Rating: 4 of 5

    Konichiwa mina-san. Apa kabar? Review kali ini kembali saya akan membahas novel karya Higashino-sensei. Sejujurnya novel The Newcomer kemarin benar-benar membuat saya puas. Hanya saja saya semakin penasaran dengan novel Malice ini, padahal harusnya saya membaca silang. Jadi, harusnya kali ini saya mereview novel Romance, tapi tak apalah. Mari kita mulai saja reviewnya.

Blurb
Novelis laris Hidaka Kunihiko ditemukan tewas di rumahnya
pada malam sebelum meninggalkan Jepang untuk pindah ke
Kanada. Tubuhnya ditemukan di ruang kerjanya yang terkunci di 
rumahnya yang juga terkunci oleh istri dan sahabatnya.
Keduanya punya alibi kuat. Mungkin.

Detektif Kaga Kyoichiro yang menyelidiki kasus pembunuhan
tersebut menemukan bahwa Hidaka dengan sang
sahabat. Nonoguchi Osamu, tidak seperti yang diceritakan oleh
Nonoguchi. Tapi, pertanyaan yang paling mengusik Kaga
bukanlah siapa atau bagaimana, melainkan kenapa. Dari situlah
sang detektif dan sang pembunuh bertarung membeberkan 
kebenaran tentang masa lalu dan masa kini versi masing-masing.
Dan jika Kaga gagal menguak motif sang pembunuh yang 
sebenarnya, kebenaran takkan terungkap sepenuhnya.

Malice merupakan novel dari seri Detektif Kaga karya Keigo 
Higashino yang paling laris dan paling banyak dipuji.

Review
    Jujur saya tidak terlalu paham apa konsep sampul dari novel Malice ini, saya merasa sangat bodoh sebagai orang awam karena sama sekali tidak paham maksud dari pemilihan gradasi warna dan susunan fontnya. Meskipun menurut saya judul novel sangat jelas karena menggunakan huruf besar. Ada ilustrasi apa ya namanya? Seperti gambar kapur di tempat mayat tergeletak. Ah, saya sungguh tidak tahu apa namanya. Selain itu ada tulisan judul asli dengan menggunakan kapur. Menurut saya, bagian judul asli ini yang menarik. Namun, dengan menggunakan konsep seperti ini blurb jadi semakin jelas dan font yang digunakan cukup besar sehingga membuat mata saya tidak perlu bekerja terlalu keras. Sayangnya jika dibandingan dengan cover The Newcomer kemarin, dengan berat hati saya lebih suka The Newcomer.

        Alur cerita ini sebenarnya maju-mundur. Mengapa? Karena ada beberapa bagian dimana pelaku menceritakan kejadian sebelum pembunuhan dan banyak kejadian flashback yang membuat rasa penasaran saya terusik. Higashino-sensei seperti menceritakan bahwa novel ini sudah berakhir, sayangnya itu hanya tipuan karena halaman novel ini belum mencapai akhir. Jika difilmkan mungkin saya benar-benar akan menduga jika hanya berakhir dalam 3 episode berdurasi 30 menit. Terdapat banyak tokoh yang diceritakan dalam novel ini dan sekali lagi, tidak ada yang sia-sia. Hanya saja pusat karakter ini berputar pada Detektif Kaga, Nonoguchi dan Hidaka. Selain mengangkat tema misteri, kriminal, namun novel ini juga mengangkat tentang persahabatan dan bullying. Ah, hampir lupa. Higashino-sensei juga sekali lagi menyelipkan unsur pendidikan anak di dalam novel ini.

        Yang menarik dari novel Malice ini adalah karakternya. Selama membaca novel ini, saya seperti membaca novel di dalam novel. Bagaimana bisa begitu? Karena kasus ini melibatkan penulis. Lebih jelasnya silahkan membaca novelnya. Dalam Malice ini untuk pertama kalinya saya melihat Detektif Kaga dengan cara pandang yang berbeda dari The Newcomer. Betapa Detektif Kaga harus mengulangi penyelidikan berulang kali hanya untuk menemukan "kenapa". Bukan "siapa" tapi "kenapa". Justru disitulah letak uniknya. Melalui sudut pandang Detektif Kaga dan juga pelaku, kita diaduk emosinya dan digiring pada pendapat mereka masing-masing untuk tahu motif dibalik pembunuhan itu. Ini salah satu novel yang membuat saya sakit. Karena inilah, novel Malice diberi label usia 17+. Bukan karena pembunuhannya yang sadis, melainkan karena sebuah motif yang sederhana dan tidak logis dapat membuat orang lain, lebih tepatnya seorang "sahabat" kehilangan nyawa. Dari unsur cerita dan hikmah yang diambil, sejujurnya saya suka dengan 2 karya Higashino-sensei ini. Novel misteri dengan unsur pendidikan pada anak yang pernah saya baca selain karya Minato Kanae. Entah mengapa saya jadi sedikit yakin bahwa sepertinya Higashino-sensei pernah menjadi guru sebelumnya. Sungguh novel yang membuat saya termangu hingga akhir halamannya. Tapi, saya pribadi sangat suka dengan karakter ramah detektif Kaga.

        Semoga tadi saya tidak banyak memberi spoiler. Novel ini saya rekomendasikan kepada mina-san yang menyukai misteri namun juga menambah pengetahuan. Untuk mina-san yang menyukai karya Higashino-sensei. Saya juga merekomendasikan novel ini untuk mereka yang lebih menyukai alur yang lambat dan penuh deskripsi. Saya sarankan membaca novel Malice terlebih dahulu sebelum membaca The Newcomer karena novel ini lebih berat dari The Newcomer, tapi jika mina-san ingin membaca The Newcomer terlebih dahulu juga tidak masalah karena kedua novel ini tidak saling berhubungan. Novel ini dibandrol dengan harga Rp 93.000,00. Harga yang menggiurkan untuk novel setebal 304 halaman dan pengalaman membaca yang menyenangkan. Singkat kata, saya puas sekali dengan dua karya Higashino-sensei dan saya menjadi semakin ingin membaca Kesetiaan Mr. X. Terima kasih telah membaca review amatir saya mina-san. Semoga dapat sedikit membantu dan sampai jumpa di review lainnya. Mata Ashita ne~

"...Tapi saat ditanya alasan dia tidak menyukainya, sepertinya dia tidak punya alasan spesifik. Dia bilang kalau tidak suka ya tidak suka." Halaman 271
Agustus 15, 2020 4 komentar

Judul Asli: 新参者 (Shinsanmono)
Judul Terjemahan: The Newcomer
Penulis: Higashino Keigo
Alih bahasa: Faira Ammanda
Editor: Indah S. Pratidina
Sampul: Martin Dima
Genre: Misteri
Jenis: Terjemahan Jepang
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-06-2190-6
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 304 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: Agustus 2020
Harga: Rp 93.000,00
Rating: 5 of 5

        Konichiwa mina-san, kali ini saya akan mereview novel Higashino-sensei. Jadi, sebelumnya saya sama sekali belum pernah membaca karya sensei. Saya hanya tahu bahwa novel pertama beliau yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah Kesetiaan Mr. X. Tentu saja hingga saat ini saya masih penasaran dengan buku itu. Novel ini baru saja terbit, mungkin sekitar bulan Agustus awal kemarin. Mari kita mulai saja reviewnya mina-san.

Blurb
DetektifKaga Kyoichiro baru dipindahkan ke Nihonbashi, Tokyo. 
Ia memang pendatang baru, tapi sangat berpengalaman
menangani kasus kriminal. Ia bergabung dengan tim untuk
menyelidiki pembunuhan seorang wanita. Semakin terlibat dalam
kasus itu, semakin banyak tersangka baru bermunculan, Bahkan,
hampir semua orang yang tinggal dan bekerja di distrik
Nihonbashi memiliki motif sebagai pelaku.

Agar si pelaku tertangkap, Kaga arus mengurai seluruh rahasia
di sekitar hidup manusia yang rumit. Masa lalu korban, sejarah 
keluarganya, dan hari-hari terakhir hidupnya merupakan kunci
yang akan membawa Kaga kepada si pelaku.

The Newccomer merupakan novel dari seri Detektif Kaga 
karya Keigo Higashino

Review
        Kita mulai dari desain cover seperti biasanya. Cover novel ini sangat menggambarkan isi novel. Ketika melihat cover satu hal yang terbersit dalam pikiran saya adalah, mungkin yang diduga tersangka adalah tetangga-tetangganya karena saya melihat ilustrasi apartemen. Pada cover juga terdapat ilustrasi laki-laki. Hmm, siapakah laki-laki itu? Tentu jawabannya ada pada isi novelnya. Saya suka bagaimana penulis memilih font judul, peletakkan nama penulis. Saya tidak terlalu mengerti tentang seni, tapi saya suka sekali. Terlihat sederhana, tapi menarik. Meskipun pemilihan warna hitam terlihat tenggelam oleh background merah, namun tidak masalah. Selama itu bukan tulisan panjang yang mengharuskan saya menyatukan kedua alis saya ketika membacanya.

        Alur cerita ini merupakan alur maju, meskipun ada beberapa bagian yang menjelaskan tentang kronologi pembunuhan atau keterangan saksi yang pernah bertemu korban. Untuk seting waktunya saya paham, ada beberapa keterangan dari tiap saksi yang diambil pada hari yang sama namun beda bab. Jadi, tiap bab dalam novel ini menceritakan tentang kesaksian masing-masing orang yang bertemu atau mengenal korban, dan setelah saya membaca baru saya tahu nama korban adalah Mineko. Karakter yang ada dalam novel ini sangat beragam, namun Higashino-sensei berhasil memberikan porsi yang sama besar dan setiap karakter memiliki sifat yang kompleks, seolah mereka hidup. Bahkan pemikiran mereka ppun sangat sesuai dengan masyarakat pada umumnya. Amanat dari novel ini adalah tentang bagaimana kita mendidik anak kita. Sebagai orang tua, kita harus siap dibenci selama yang kita lakukan bertujuan untuk mendidik ke arah yang lebih baik.

        Saya sangat suka novel Higashino-sensei ini. Novel ini selain memberikan saya banyak pelajaran, di novel ini juga menjelaskan beberapa makanan tradisional Jepang, mainan tradisional dan tentang kepercayaan yang ada. Saya sangat suka tema yang diangkat, meskipun bergenre misteri, novel ini juga mengajarkan sopan santun, pentingnya keluarga, dan kasih sayang. Sejujurnya, saya sama sekali tidak bisa membenci semua tokoh yang ada di dalamnya, namun saya sangat suka dengan Detektif Kaga yang cermat. memiliki sifat yang unik dan berbeda dengan detektif lainnya. Saya ingat setiap bagian dimana detektif Kaga bersikap sopan kepada saksi, pada keluarga korban dan bagaimana ia berbaur dengan masyarakat di Nihonbashi. Ah, saya jadi semakin spoiler. Mina-san baca sendiri saja. Ada satu kalimat dari Kaga yang saya suka dan sampai berpikir, andai semua detektif seperti dia. Tidak ada satupun bab yang tidak saya suka dan andai diminta memilih, saya tidak bisa memilihnya. The Newcomer merupakan salah satu novel misteri yang menarik yang pernah saya baca. 

        Saya rekomendasikan pada mina-san yang menyukai Jepang, mina-san yang menyukai genre misteri yang penuh makna. Ah saya hampir lupa, meskipun novel ini diperuntukkan untuk 17+ namun tidak ada adegan gore. Mina-san yang mengharapkan adegan gore, saya mohon maaf. Karena untuk 17+ pada novel tersebut berkaitan dengan masalah kompleks yang membutuhkan kebijaksanaan untuk memahaminya. Mina-san bisa mendapatkan novel ini dengan harga Rp 93.000,00 di toko buku online maupun offline. Kalian tidak akan kecewa membeli novel ini dan saya yakin mina-san tidak akan bisa berhenti membacanya sebelum selesai. Saya persembahkan kalimat dari Detektif Kaga yang paling saya sukai dalam novel ini di bawah. Terima kasih banyak telah membaca review aamatir saya. Sampai jumpa di review lainnya. Mata Ashita ne~

"Tentu saja saya masih menyelidiki. Tapi, tugas seorang detektif bukan hanya itu. Siapapun yang menderita karena sebuah kasus, dia juga termasuk korban. Mencari cara untuk menyelamatkan korban seperti itu juga termasuk tugas detektif." Halaman 190
Agustus 09, 2020 No komentar

Judul Asli: 那些年,我们一起追的女孩 (Nàxiē nián, wǒmen yīqǐ zhuī de nǚhái)
Judul Terjemahan: You Are The Apple of My Eye
Penulis: Giddens Ko
Penerjemah: Stella Angelina dan Fei
Penyunting: NyiBlo
Proofreader: Dini Novita Sari
Cover Designer: Dedy Andrianto
Ilustrasi isi: teguhra
Genre: Romance
Jenis: Mandarin Novel
Penerbit: Penerbit Haru
ISBN: 978-602-7742-28-4
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 350 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: Februari 2014
Harga: Rp 65.000,00
Rating: 4 of 5

        Konichiwa mina-san, beberapa hari lalu saya membeli 3 novel terjemahan Mandarin dari Penerbit Haru. Tiga novel itu adalah novel yang belum pernah saya baca, novel ini merupakan novel lama dari Penerbit Haru dan syukulah masih ada stok. Saya membeli novel ini di bookoffindonesia, karena jujur saja harganya murah, meskipun sisa display dan sedikit menguning, namun masih pantas untuk dibaca karena dipilihkan kondisi yang terbaik. Seperti yang kalian ketahui bahwa novel You Are The Apple of My Eyes ini sudah ada filmnya,. Dulu saya sempat ingin membeli novelnya, namun karena bujukan teman saya yang menyarankan menonton filmnya terlebih dahulu, jadi saya melewatkan novel ini sekitar 3 tahun. Setelah 3 tahun, baru saya bisa membeli novel ini. Mari kita mulai saja reviewnya mina-san.

Blurb
Kau sangat kekanak-kanakan - Shen Jiayi
Sedikit pun kau tidak berubah, nenek yang keras kepala- Ke Jiteng

Semua berawal saat Ke Jiteng, seorang siswa pembuat onar,
dipindahkan untuk duduk di depan Shen Jiayi, supaya gadis murid
teladan itu bisa mengawasinya.
Ke Jiteng merasa Shen Jiayi sangat
menyebalkan. Apalagi, gadis itu selalu
suka menusuk punggungnya dengan
pulpen saat ia ingin tidur di kelas hingga
baju serangamnya jadi penuh bercak
tinta. Namun, perlahan Ke Jiteng
menyadari, kalau Shen Jiayi adalah seorang
gadis yang sangat spesial untuknya.

Karena masa mudaku, semua adalah tentangmu...

Review
        Cover novel ini memiliki background berwarna hijau pupus dengan border daun dan ilustrasi buah apel yang mewakili judul novel. Bagian yang paling saya sukai adalah bagian tengah ilustrasi apel pada bagian tengah yang dilubangi dan judul novel terletak di bagian dalam novel. Desain yang seperti itu merupakan desain yang unik dan menarik bagi saya secara pribadi. Pada sampul belakang novel terdapat sedikit foto filmnya yang dibentuk seperti foto dari kamera polaroid. 

           Alur cerita dimulai dari masa kini, kemudian mundur ke masa lalu. Secara keseluruhan dapat saya simpulkan bahwa alur cerita ini maju mundur. Alur maju ditandai dengan font tulisan yang diitalic. Tema yang diangkat yakni tentang cinta pertama di masa muda. Karakter yang ada di tiap cerita terasa hidup karena memang novel ini merupakan semi-autobiografi. Saya paling suka karakter Ke Jiteng yang gigih dan saya juga suka bagaimana perasaan cinta bisa membawa perubahan pada diri seseorang ke arah yang positif. Saya sangat menghargai kisah cinta yang seperti itu. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama, pelaku utama sehingga kita dapat lebih memahami karakter Ke Jiteng yang jujur dan cukup licik. Dari sudut pandang ini, kita juga dapat mengetahui betapa gigih dan tulusnya Ke Jiteng. Amanat yang sampai kepada saya tentang mencintai dengan tulus. Tidak ada yang mampu mencintai setulus Ke Jiteng pada Shen Jiayi meskipun endingnya sedikit membuat saya hem, gemas.

            Novel ini selain mengangkat tentang percintaan, juga tentang persahabatan dan masa muda. Membaca novel ini membuat saya kembali ke jaman ketika saya SMP dan SMA. Meskipun tidak seindah Ke Jiteng dan banyak hal menyebalkan yang terjadi, tapi saya menghargai masa lalu saya. Dari perjalanan Ke Jiteng mengejar Shen Jiayi membuat saya belajar banyak hal, kesabaran Ke Jiteng yang menjadi teman dan terus konsisten menyukai Shen Jiayi, keikhlasannya, itulah yang membuat saya sangat menyukai dan menghargai sosoknya. Saya juga menghargai persahabatan Ke Jiteng dan kawan-kawannya. Sangat sulit mencari sahabat yang seperti mereka. Itulah yang saya pikirkan ketika membaca novel ini. Dalam novel ini juga diceritakan asal mula nama Giddens Ko dan asal muasal beliau menjadi seorang penulis. 

            Novel ini saya rekomendasikan kepada kalian yang sedang mencari makna tentang cinta, ketulusan dan persahabatan. Mina-san yang merindukan masa muda juga sangat saya sarankan membaca novel ini. Mina-san yang ingin mencoba membaca novel karya Giddens Ko, bisa mulai dari novel ini. Ah, saya hampir lupa. Novel ini merupakan novel cover lama dan sudah memiliki cover baru yang bisa kalian beli di toko buku online maupun offline. Untuk harga Rp 65.000,00 kalian bisa mendapat kisah yang seindah ini. Novel asli maupun terjemahan yang halus, saya jamin mina-san tidak akan bisa berhenti membaca sebelum sampai di halaman terakhir novel ini. Sekian review dari saya, semoga dapat membantu mina-san. Sampai ketemu di review saya yang lainnya. Mata Ashita~

Kau adalah orang yang paling berharga untukku. - Halaman 230
Agustus 09, 2020 No komentar
Newer Posts
Older Posts

Hajimemashite

About Me

Asako
Seorang wibu yang suka membaca buku dan mencoba untuk menjadi blogger. Blog ini berisi tentang buku yang telah saya baca. Kore kara mo yoroshiku onegaishimasu~

Contact me: asakononiwa@gmail.com

Follow Us

Japanese Author

Akiyoshi Rikako Arikawa Hiro Asai Ryo Ayatsuji Yukito Chinen Mikito Dazai Osamu Edogawa Ranpo Fumio Sasaki Higashigawa Tokuya Higashino Keigo Ibuki Yuki Imamura Masahiro Kaiji Motojiro Kawaguchi Toshikazu Kawamura Genki Koshigaya Osamu Matsuda Aoko Minato Kanae Miyashita Natsu Murata Sayaka Nakamura Kou Natsume Soseki Ogawa Mimei Sakae Tsuboi Sasaki Tsukasa Shimada Soji Shinkai Makoto Shoji Yukiya Sosuke Natsukawa Sumino Yoru Tetsuko Kuroyanagi Tsujimura Mizuki Yonezawa Honobu Yoshimoto Banana

Mandarin Author

Ba Yue Chang An Giddens Ko Gu Man Ikumisa Kim Young ha Macchiato Neal Wu Star Cheng Tong Hua Xi Zhi Yang Yang

Korean Author

Jeong You Jeong Kim Young ha Lee Kkoch-Nim Mijin Jung You Sun Dong

Fiction

Comedy Dark Fairytales Drama Fantasy Gore Horror Iya-misu Koten-bu Series Mystery Photography Psychology Romance Semi-Autobiografi Slice of Life Sport Thriller

Non Fiction

Education Self Improvement Semi-Autobiografi Social Sciences

recent posts

Popular Posts

  • (Review) Jika Kucing Lenyap dari Dunia
    Judul Asli:  世界から猫が消えたなら  (Sekai kara neko ga kietanara) Judul Terjemahan: Jika Kucing Lenyap dari Dunia Penulis: Kawamura Genki Penerjemah:...
  • (Review) Gagal Menjadi Manusia
    Judul Asli: 人間失格 (Ningen Shikkaku) Judul Terjemahan: Gagal Menjadi Manusia Penulis: Dazai Osamu Genre: Semi-Autobiografi Jenis: Ja...
  • (Review) Scheduled Suicide Day
    Judul Asli: 自殺予定日 (Jisatsu Yoteibi) Judul Terjemahan: Scheduled Suicide Day Penulis: Akiyoshi Rikako Genre: Mystery, Romance, Drama...

Blog Archive

  • ►  2023 (10)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2021 (8)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Januari (3)
  • ▼  2020 (29)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ▼  Agustus (6)
      • (Review) Kesetiaan Mr. X
      • (Review) Best Time
      • (Review) Cafe Waiting Love
      • (Review) Malice
      • (Review) The Newcomer
      • (Review) You Are The Apple of My Eye
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (6)
  • ►  2018 (16)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2017 (2)
    • ►  September (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Created with by ThemeXpose