(Review) Goodbye Fairy

by - Mei 15, 2020


Judul Asli: さよなら妖精 (Sayonara Yousei)
Judul Terjemahan: Goodbye Fairy
Penulis: Yonezawa Honobu
Genre: Mystery
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Penerbit Haru
ISBN: 978-623-7351-31-3
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 360 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: April 2020
Harga: Rp 99.500,00
Rating: 4 of 5

       Ohayou mina-san, kali ini saya akan mereview sebuah novel Yonezawa Honobu-sensei yang awalnya direncanakan merupakan bagian dari serial Hyouka. Sayangnya karena satu dan lain alasan, novel ini akhirnya dijadikan novel yang benar-benar berbeda, meskipun kita masih bisa menemukan karakter Hyouka di dalamnya. Yonezawa-sensei memang terkenal dengan misteri ringannya. Apakah Goodbye Fairy akan seringan Hyouka ataukah malah saya akan dibuat terkagum dengan karya sensei yang satu ini. Mari kita mulai reviewnya mina-san.

Blurb
Bulan April 1991, Moriya Michiyuki bertemu
dengan seorang gadis asing di tengah hujan
bernama Maya. Maya berasal dari Yugoslavia dan
akhirnya banyak menghabiskan waktu bersama
Moriya dan teman-temannya. Hari-hari mereka 
akhirnya dipenuhi misteri-misteri kecil
karena Maya selalu ingin tahu.

"Apa ada makna filosofisnya?" adalah pertanyaan
baku yang selalu Maya ucapkan, membuat hal
paling kecil pun jadi misteri

Akan tetapi, misteri terbesar muncul saat Maya
pulang ke negaranya tanpa sekali pun memberikan
secuil kabar. Mengapa Maya jauh-jauh datang ke
Jepang, dan apa yang sebenarnya terjadi setelah
dia pulang ke negaranya?

Ini adalah secuil kisah di balik pecahnya
Yugoslavia pada 1992.

Review
       Seperti biasa, mari kita bahas dari desain cover. Novel Goodbye Fairy ini memiliki cover yang unik dari pada novel terjemahan Penerbit Haru yang lain. Uniknya adalah tetesan air dan gambar payung pada bagian cover depan Goodbye Fairy terlihat berubah warna, tergantung dari sisi mana kalian melihatnya. Saya tidak terlalu mengerti apa namanya tapi bagi saya terlihat sangat keren. Penempatan, pemilihan font dan warna judul tampak sangat cantik dengan warna putih yang lebih dominan. Terdapat gambar awan yang seperti menekankan tema cuaca pada novel. Yang paling saya suka adalah warna backgroundnya, ungu yang manis sekali. Mengingatkan saya ketika melihat sosok Chitanda Eru. Saya benar-benar suka perpaduan desain cover novel Goodbye Fairy.

       Seperti pada novel Hyouka, novel ini mengambil sudut pandang orang pertama. Tema yang diangkat adalah misteri sehari-hari dan alur yang digunakan adalah alur mundur. Ketika Hyouka memiliki 4 tokoh sentral, disini kita dapat menemukan 5 tokoh yaitu Maya, Moriya, Shirakawa, Fumihara dan Sendo. Kelima tokoh dalam novel ini memiliki karakter yang khas anak remaja. Emosi yang terbangun antar tokoh sangat baik sehingga saya dapat masuk ke dalam cerita dengan lancar. Maya merupakan pendatang dan saya rasa disini Yonezawa-sensei dapat mendeskripsikan kesulitan komunikasi antara Moriya dan kawan-kawan dengan Maya. Misteri yang disajikan pun sangat santai dan tidak terlalu berat pada bagian awal sehingga saya cukup menikmati pengalaman membaca Goodbye Fairy. Setting tempat ini ada dua yaitu Jepang dan Yugoslavia. Kalian akan tahu ketika membacanya, mengapa saya menambahkan Yugoslavia. Suasana Jepang yang kental sangat terasa dalam novel ini karena kita diperkenalkan dengan budaya Jepang seperti makanan Kohaku Daifuku, Kuil Tsukasa, Kesenian Kyudo dan masih banyak lagi. Selain budaya Jepang, seperti yang dijelaskan dalam blurb, novel ini juga meneritakan tentang pecahnya Yugoslavia. Yang mungkin berisi beberapa informasi yang membuat kalian merasa seperti belajar materi sejarah dunia. 

       Saya sangat menyukai perkembangan antara Maya, Moriya dan kawan-kawannya. Membaca novel ini membuat saya merasa seperti benar-benar bersama mereka. Saya pun merasa seperti benar-benar berada di Jepang ketika membaca novel ini. Sayangnya kalian disuguhkan misteri sederhana pada awalnya, namun perlahan menjadi sangat kompleks karena menyangkut suatu negara. Saya hanya bisa merasa antara bingung dan kagum, bagaimana bisa Yonezawa-sensei menjelaskan Yugoslavia sekeren ini? Ketika membaca novel ini perasaan saya pun ditarik ulur. Saya pribadi suka interaksi Moriya dan Maya, entah mengapa mereka berdua begitu manis. Saya paling menyukai adegan mereka di Kuil Tsukasa, apa yang terjadi di Kuil Tsukasa? Silahkan baca sendiri novelnya. Amanat yang sampai kepada saya juga sangat menarik karena berhubungan dengan perpisahan. Kesan ketika buku ini selesai saya baca adalah, saya ingin berkata "Yonezawa-sensei, mengapa kau sejahat ini kepada saya? Hati saya ini benar-benar lembut lho." Tapi jika endingnya tidak seperti itupun mungkin tidak akan membuat saya memiliki perasaan yang bercampur baur seperti ini. Terima kasih Yonezawa-sensei karena berhasil menelurkan satu lagi karya yang membuat saya kagum. Saya yakin suatu saat ketika saya melihat novel ini kembali, yang teringat adalah Hydrangea atau Ajisai.

       Novel ini saya rekomendasikan untuk kalian pecinta Hyouka, penyuka anime, otaku atau wibu serta fans berat Yonezawa-sensei. Untuk pecinta novel misteri ringan, novel ini sangat cocok untuk kalian meskipun semakin berat pada bagian akhir. Novel yang begitu indah dan menyentuh ini dibandrol dengan harga Rp 99.500,00. Bagi saya harga seperti itu sudah sangat pantas karena memang saya terpuaskan dan rindu saya terobati meskipun saya takut untuk mencari manakah yang merupakan karakter novel Hyouka dalam Goodbye Fairy karena takut kalau-kalau saya tidak menikmati novel ini. Sekian review singkat dari saya mina-san, semoga dapat membantu mina-san. Mata ashita ne~

"Manusia itu, meski akan melupakan ayah yang dibunuh, mereka tidak akan melupakan uang yang dirampok." Halaman 245

You May Also Like

2 komentar

  1. Mau tanya ini kan aku udh nonton anime hyouka sampai habis. Tapi ga baca bukunya.

    Goodbye Fairy ini ngga ada hubungannya sama Hyouka kan ya? Ceritanya beda gitu baik di novel maupun anime.

    Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Konbanwa anonim-san. Terima kasih komentarnya.

      Benar sekali, Goodbye Fairy ini tidak ada hubungannya dengan Hyouka. Jadi merupakan cerita yang berbeda dengan konflik dan nama tokoh yang berbeda pula.

      Oh iya, Goodbye Fairy ini tidak ada animenya.

      Terima kasih juga, semoga balasan saya dapat sedikit membantu 🙇🏻‍♀️

      Hapus