(Review) The Cat Who Saved The Book
Judul Asli: 本を守ろうとする猫の話 (Hon wo Mamorou to suru neko no hanashi)
Judul Terjemahan: The Cat Who Saved The Book (Kucing Penyelamat Buku)
Penulis: Sosuke Natsukawa
Alih bahasa: Lulu Wijaya
Editor: Tanti Lesmana
Sampul: Martin Dima
Genre: Drama, Fantasy
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020671659
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 200 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: 2023
Harga: Rp 79.000,00
Rating: 3 of 5
Konichiwa mina-san apa kabar? Setelah mereview novel Korea sebelumnya, kini saya akan mereview novel Jepang. Sekilas saya kira novel ini akan seperti novel The Traveling Cat Chronicles, tapi novel ini berbeda. Sejujurnya saya cukup berekspektasi saat membelinya dan cukup merasa penasaran pula bagaimana kucing dan manusia berkerjasama dalam menyelamatkan buku. Mari kita mulai saja reviewnya mina-san.
Blurb
Rintaro Natsuki hendak menutup toko buku bekas yang
diwarisinya dari almarhum kakeknya. Tapi kemudian
muncul seekor kucing entar hari mana. Kucing ber-
nama Tiger ini mengajaknya untuk menyelamatkan
buku-buku yang kesepian dan tidak dicintai. Buku-
buku ini perlu dibebaskan dari pemiliknya yang
tak peduli
Maka dimulailah petualangan mereka ke labirin-
labirin aneh untuk membebaskan buku-buku, Mereka
berjumpa bermacam-macam orang dalam perjalanan
itu: ada pria yang membiarkan buku-bukunya mati di
rak; ada pula penyiksa buku yang memotong halaman-
halaman buku supaya orang-orang bisa membaca
cepat; dan ada penerbit yang hanya menerbitkan
buku-buku laris.
Petualangan Rintaro dan si kucing berujung pada satu
tantangan yang paling berat- hanya orang-orang yang
paling berani yang sanggup masuk ke dalam dunia di labirin
terakhir.
Review
Desain cover novel ini cukup berwarna dengan ilustrasi kucing dan anak laki-laki yang berjalan di angkasa. Terasa sekali kesan fantasy dari novel ini. Beberapa ilustrasi buku yang dibuat transparan juga menguatkan isi dari novel ini. Pemilihan font, warna font judul dan pengaturan judul tampak sesuai dan sama sekali tidak mengganggu. Hanya saja blurb saya rasa terlalu panjang.
Novel ini memiliki alur maju dengan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Mengangkat toko buku antik sebagai latar, penulis berhasil mendeskripsikan suasana antik pada latar. Tema yang diangkat yaitu fantasy, sangat sesuai dengan latar toko buku antik yang menyimpan banyak keajaiban. Mengingatkan saya pada novel Keajaiban di Toko Kelontong Namiya. Tokoh utama dalam novel ini adalah seorang remaja hikikomori yang sangat mencintai buku. Latar belakang tokoh utama dijelaskan dengan detail dan karakternya dideskripsikan dengan baik. Hanya saja ada beberapa bagian yang dijelaskan oleh tokoh lain seperti pernyataan bahwa teman sekelas dari tokoh utama peduli kepadanya, disini tidak digambarkan dengan jelas bentuk kepeduliannya. Amanat novel ini cukup menyentil kita sebagai pembaca dan penerbit, mengajarkan bagaimana mencintai buku dan perlakuan seperti apa yang harus kita berikan pada sebuah buku.
Sayangnya, banyak hal yang menurut saya masih perlu dijelaskan dalam novel ini dan memberikan banyak pertanyaan saat saya membacanya seperti tidak banyak tokoh yang terlibat di dalamnya. Padahal saya mengharapkan interaksi lebih dari Rintaro dan Akiba. Kemudian pada bagian akhir ketika Tiger mengatakan ini merupakan labirin terakhir ternyata ada satu labirin lagi seolah ingin memberikan ending dengan nuansa lain. Serta terdapat unsur romance yang menurut saya tidak perlu. Selebihnya saya suka bagaimana penulis menggambarkan latar serta unsur magis di dalam novel ini. Saya juga menyukai karakter Tiger yang bertolak belakang dengan Rintaro. Tiger merupakan satu-satunya tokoh favorit saya dalam novel ini. Saya juga suka bagaimana penulis dengan cerdas mengutip beberapa karya sastra dari penulis lain yang pas untuk novel ini.
Novel ini saya rekomendasikan untuk teman-teman yang mencari novel dengan harga di bawah 100 ribu rupiah. Menurut saya novel ini cukup bagus untuk dibaca saat sedang bosan. Untuk mina-san yang menyukai genre fantasy dan romance mungkin akan menyukai novel ini. Sekian review singkat dari saya. Semoga bisa membantu mina-san. Mata Ashita nee~
"Buku memiliki kuasa amat besar. Tetapi hati-hati. Bukulah yang memegang kuasa itu, bukan kau." Halaman 45
0 komentar