twitter instagram
  • Home
  • Japanese
  • Mandarin
  • Korea
  • Dark Fairytales
  • Nonfiksi

Asako no Niwa

Irrashaimase mina-san. Douzou yonde kudasai


 Judul Asli: キッチン(Kitchen)
Judul Terjemahan: Kitchen
Penulis: Yoshimoto Banana
Penerjemah: Ribeka Ota
Pemeriksa Bahasa: Andry Setiawan
Penyunting: Windy Ariestanty
Penyelaras Aksara: Lovita Cendana
Desainer Sampul: Sukutangan
Sampul dan Isi: Propanardilla
Genre: Fantasy, Drama, Romance
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Penerbit Haru
ISBN: 978-623-7351-68-9
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 224 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: April 2021
Harga: Rp 93.000,00
Rating: 4 of 5

       Ohayo mina-san, Asako disini. Sudah lama kita tidak bertemu, kali ini saya akan mereview sebuah novel, tapi lebih tepat disebut novela karya Yoshimoto Banana. Judul novel yang akan saya review adalah Kitchen. Novel ini sempat tertimbun di reading list dan saya sempat cheating dari Weathering With You karya Shinkai Makoto dengan penuh rasa bersalah. Mari kita mulai review novel yang berhasil membuat saya cheating dari Weathering With You.

Blurb
"Tempat yang paling kusukai di dunia ini adalah dapur"

Semua tokoh dalam kumpulan novela ini
mengalami pergulatan batin setelah ditinggalkan
oleh orang yang mereka cintai; orangtua; kakek
dan nenek, kekasih.... Mereka menghadapi
keseharian, kemudian menyadari dalam
kesepian mereka bahwa dunia ini penuh dengan
keseimbangan unik di tengah kematian
dan kehidupan

Kitchen karya Yoshimoto Banana
yang telah memenangkan berbagai penghargaan 
literatur bergengsi. Melalui kalimat-kalimat
yang disajikan dengan indah, Yoshimoto
Banana akan mengajakmu menghadapi
pergulatan emosional ketika berhadapan
dengan kehilangan, kepedihan, dan perasaan
sepi karena khawatir dianggap rapuh.

Review

      Dari segi sampul, sampul novel ini cukup sederhana, saya menangkap ada gaya retro di dalamnya dan yang membuat sampul novel ini unik adalah pemilihan warnanya. Font judul dan nama pengarang simple dan nyaman untuk dibaca. Bagian belakang sampul di desain dengan sederhana dan nilai plusnya adalah pemilihan warna yang tidak membuat mata sakit ketika membaca blurbnya.

     Novel ini memiliki alur maju dan seperti yang telah dijelaskan bahwa novel ini atau mungkin novela, berisi kumpulan cerita. Sebenarnya hanya terdiri dari dua cerita. Cerita yang menjadi spotlight adalah Kitchen, sama seperti judulnya. Mengapa novel ini berjudul Kitchen? Mina-san akan menemukan alasannya ketika membaca novelnya. Karakter pada novel ini saya rasa sangat realistis, Yoshimoto-sensei berhasil menuangkan emosi pada tiap karakter dalam cerita. Kendati merupakan novela, namun sebenarnya novel ini memiliki amanat yang sangat dalam. Ya, seperti yang telah dijelaskan dalam blurb bahwa novel ini penuh dengan rasa kehilangan, kepedihan dan perasaan sepi. Namun itulah yang membuat novel ini menarik. Bagaimana kita melihat karakter novel bergerak maju. Sudut pandang yang digunakan merupakan orang pertama pelaku utama sehingga kita dapat merasakan emosi karakter secara langsung. Pada cerita kedua novel ini, saya dapat merasakan suasana latar yang sangat mistis, seolah saya memang berada di tempat kisah ini terjadi.

     Bagian mana yang paling saya sukai? Saya suka kedua cerita dalam novela ini. Saya merasakan perasaan manis dan hangat dalam cerita pertama dan perasaan ikhlas pada novel kedua. Novel ini berhasil menyentuh hati saya, setiap orang yang pernah merasa kehilangan pasti akan tersentuh dengan novel ini. Saya suka semua karaakter yang ada di novel ini tanpa terkecuali. Meskipun butuh waktu yang cukup lama bagi saya untuk menyelesaikan novel ini tapi kisahnya sangat melekat di hati, seminggu pun tidak akan bisa membuat kita lupa dengan jalan ceritanya. Amanatnya pun terasa melekat di hati saya.

    Novel ini saya rekomendasikan untuk mina-san yang ingin lepas dari rasa kehilangan dan ingin melangkah maju. Terdapat banyak motivasi yang membantu kalian disini. Untuk mina-san yang menyukai novel sedih dengan nuansa melankolis, untuk fans Yoshimoto-sensei dan para penikmat novel Jepang, sayang sekali jika mina-san melewatkan novel ini. Kitchen sudah dapat dibeli di toko buku online maupun offline dengan harga Rp 93.000,00. Untuk kategori usia 15+ jadi aman untuk dibaca ya mina-san. Sekian review singkat dari saya. Terima kasih sudah membaca. Mata Ashita~

Aku mau kamu kembali Halaman 119
Agustus 29, 2021 2 komentar

 

Judul Asli: コーヒーが冷めないうちに(Koohii ga samenai uchi ni)
Judul Terjemahan: Funiculi Funicula: Before The Coffee Gets Cold
Penulis: Kawaguchi Toshikazu
Alih Bahasa: Dania Sakti
Desain Sampul: Orkha Creative
Genre: Fantasy, Drama
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-0651-92-7
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 224 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: April 2021
Harga: Rp 70.000,00
Rating: 4 of 5

Blurb

Di sebuah gang kecil di Tokyo, ada kafe tua yang
bisa membawa pengunjungnya menjelajahi waktu.
Keajaiban kafe itu menarik seorang wanita yang
ingin memutar waktu untuk berbaikan dengan
kekasihnya, seorang perawat yang ingin membaca
surat yang tak sempat diberikan suaminya yang
sakit, seorang kakak yang ingin menemui adiknya
untuk terakhir kali, dan seorang ibu yang ingin
bertemu dengan anak yang mungkin takkan
pernah dikenalnya.

Namun, ada banyak peraturan yang harus
diingat, Satu, mereka harus tetap duduk di
kursi yang telah ditentukan. Dua, apapun yang
mereka lakukan di maa yang didatangi takkan
mengubah kenyataan di masa kini. Tiga, mereka
harus menghabiskan kopi khusus yang disajikan
sebelum kopi itu dingin.

Rentetan peraturan lainnya tak menghentikan
orang-orang itu untuk menjelajahi waktu. Akan
tetapi, jika kepergian mereka tak mengubah satu
hal pun di masa kini, layakkah semua itu dijalani?

Review

    Cover dari novel Funiculi Funicula terlihat sangat manis. Nampak penuh di bagian cover, namun sama sekali tidak mengganggu. Ilustrasi coffee shop yang sangat membantu saya dalam berimajinasi. Desain font judul tampak sangat unik karena diletakkan pada ilustrasi jalan pada gang kecil sehingga tidak mengganggu. Kesan sempurna dan pas, novel dengan cover ilustrasi penuh yang paling saya suka.

    Alur novel ini merupakan alur maju mundur secara teknis karena mengusung tema time traveling. Karena mengangkat tema time traveling ini, maka sangat cocok jika dikategorikan dalam novel fantasy dan drama. Gabungan yang terbilang umum namun dengan latar yang unik yaitu di sebuah kedai kopi serta terdapat banyak peraturan yang dapat dikatakan menjadikan novel terasa berbeda dengan novel time travel lainnya. Tokoh yang diceritakan pun berbeda antara satu dengan yang lain. Yang sama dari waktu ke waktu adalah para pegawai di kedai kopi. Pada setiap bagian cerita novel ini memiliki pesan yang disampaikan oleh penulis. Salah satu amanat yang paling saya suka adalah meski tak bisa mengubah kenyataan, setidaknya masih ada hati yang tergerak untuk berubah.

    Novel ini menarik karena pada bagian awal cerita, kita disajikan sebuah cerita yang umum dan makin lama makin berat sehingga membuat saya sangat tersentuh. Setiap bagian akhir cerita tiap tokoh membuat saya seolah terbebas dari sesuatu. Sebuah perasaan lega selalu muncul setiap menyelesaikan bagian cerita. Novel ini bukan novel drama biasa, namun banyak pelajaran di dalamnya yang membuat saya banyak memahami arti dari penyesalan, ke khawatiran dan makna dari sebuah keluarga. Setiap tokoh dalam cerita seolah bergerak menuju sesuatu yang lebih baik. Sebuah novel yang sangat menginspirasi.

    Novel ini saya rekomendasikan untuk mina-san yang menyukai novel Jepang. Mina-san yang menyukai genre time travel yang memiliki kesan berbeda. Saya juga rekomendasikan novel ini untuk mina-san yang menyukai genre drama, namun penuh dengan makna. Novel ini dibanrol dengan harga Rp 70.000,00. Sangat sesuai untuk novel yang berisi dengan banyak pelajaran tentang hidup. Novel ini bisa dibeli secara online maupun offline. Terima kasih telah membaca review singkat dari saya. Semoga review saya bisa membantu mina-san. Mata Ashita ne~

Aku tidak ingin kita bersama hanya karena simpati. Halaman 111

Juni 06, 2021 4 komentar

Judul Asli: リアルフェイス(Riaru Feisu)
Judul Terjemahan: Real Face
Penulis: Chinen Mikito
Penerjemah: Lina Budiarti
Pemeriksa Bahasa: Andry Setiawan
Penyunting: Cerberus404
Penyelaras Aksara: Francisca Ratna
Desainer Sampul: Pola
Penata Sampul: @baiknyarudi
Genre: Thriller, Mystery
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Penerbit Haru
ISBN: 978-623-7351-60-3
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 296 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: Maret 2021
Harga: Rp 99.500,00
Rating: 4 of 5

        Konichiwa mina-san, bertemu lagi dengan saya. Kali ini saya akan mereview novel misteri karya Chinen Mikito. Tema yang diangkat untuk novel ini sangat menarik, berhubungan dengan judulnya yaitu Real Face, temanya tentang bedah plastik. Dari pada semakin penasaran, mari kita mulai reviewnya.

Blurb
Karena butuh uang. Asagiri Asuka melamar dan
diterima kerja di klinik bedah plastik milik
Hiiragi Takayuki, seorang ahli bedah plastik genius.
Dokter bedah itu bisa mengubah wajah pasiennya
jadi apa pun...asal ada uang.

Asuka tak bisa mengikuti jalan pikiran sang ahli
bedah yang kerap melanggar norma masyarakat itu.
Ditambah lagi, semakin Asuka terlibat, semakin ia
tahu bahwa Hiiragi menyembunyikan sesuatu
yang berhubungan dengan kasus pembunuhan
empat tahun lalu.

Apa yang sebenarnya terjadi empat tahun lalu?
Apa benar Hiiragi terlibat?
Satu per satu rahasia Hiiragi pun terungkap...

Review
        Seperti biasa, kita mulai dari desain covernya. Saya suka konsepnya dengan memberikan ilustrasi seorang gadis, sebuah topeng dan tangan. Entah mengapa membuat saya semakin penasaran. Latar warna hitam yang memberikan kesan misteri.  Perpaduan warna yang sama sekali tidak mengganggu mata, font judul yang mudah dibaca dan cukup menarik. 

        Alur novel ini maju, dengan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Suasana yang dihadirkan sangat unik, karena perpaduan antara misteri dan komedi didukung tokoh yang menarik. Chemistry antara Asuka, Hiiragi sensei dan Sanae dibangun dengan sangat baik terutama karakter Asuka yang polosnya mampu membuat mina-san sebal setengah mati.  Hiiragi sensei sejauh ini adalah karakter favorit saya karena karakter ini berhasil membangun komedi pada novel misteri yang temanya saya rasa sangat berat, terutama karakternya yang mata duitan, jenius dan cerdas. Amanat yang disisipkan penulis dalam cerita ini adalah apa yang kita dengar benar, belum tentu benar. Kebenaran adalah sesuatu yang ambigu. Tema yang diangkat novel ini sangat unik dan tabu, yaitu tentang bedah plastik. Pada novel ini, kita juga dapat melihat sudut pandang orang Jepang terhadap bedah plastik.

        Novel ini bukan novel misteri biasa karena terdapat istilah kedokteran seperti istilah operasi dan anastesi. Selain itu penulis novel ini adalah dokter sehingga tokoh-tokoh dalam cerita terasa benar-benar jenius dan profesional terutama karakter Hiiragi, Kagura dan Asuka. Sejujurnya setiap membaca satu persatu kalimat dalam novel ini membuat ngilu terutama pada bagian saat operasi, begitu terasa nyata. Saya sangat terkagum-kagum bagaimana penulis berhasil mengubah pikiran kita tentang sesuatu yang benar, belum tentu benar ketika berhadapan dengan kemanusiaan. Selain pemikiran penulis yang terkesan luar biasa, penulis tidak lupa menyisipkan plot twist yang mengejutkan, seolah saya digiring menuju ke sebuah misteri besar dna membuat saya sadar kembali bahwa ini bukan novel misteri ringan.

        Novel ini saya rekomendasikan untuk mina-san yang menyukai novel misteri dan ingin membaca novel misteri yang berbau kedokteran. Mina-san yang menyukai novel Jepang. Novel ini juga saya rekomendasikan untuk mina-san yang ingin nuansa baru ketika membaca novel misteri. Meskipun novel ini dibandrol dengan hara Rp 99.500,00 novel ini sangat saya rekomendasikan. Ketika membaca novel ini, mina-san akan merasa seperti sedang menonton dorama. Sekian review dari saya. Terima kasih banyak dan sampai jumpa di review lainnya. Mata Ashita nee~

"Karena dia mengatakan segalanya. Dia telah melepaskan semua baju baja yang dia pakai. Manusia yang sudah mengupas kulit dan menunjukkan wujud aslinya akan memancarkan 'kecantikan' yang ada dalam dirinya. Mau itu 'cinta' ataupun 'hasrat'."  Halaman 78
April 14, 2021 2 komentar


Judul Asli: 灼熱 (Shakunetsu)
Judul Terjemahan: Burning Heat
Penulis: Akiyoshi Rikako
Penerjemah: Asri Pratiwi Wulandari
Pemeriksa Bahasa: Andry Setiawan
Penyunting: Prisca Primasari, Lovita Cendana
Penyelaras Aksara: Francisca Ratna
Desainer Sampul: Pola
Penata Sampul: @baiknyarudi
Genre: Thriller, Romance
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Penerbit Haru
ISBN: 978-623-7351-65-8
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 296 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: Maret 2021
Harga: Rp 93.000,00
Rating: 4 of 5

        Konichiwa mina-san, hari ini saya akan mereview sebuah novel karya Akiyoshi Rikako. Setelah membaca 7 Tahun Kegelapan yang tebal membuat saya cukup terkejut dengan kemampuan membaca saya yang masih sama seperti semula. Novel Akiyoshi selalu berhasil saya habiskan dalam sekali duduk. Sangat menyenangkan dan membuat saya merasa melepas rindu dengan karya-karya sensei yang luar biasa. Langsung saja kita mulai reviewnya.

Blurb:
Aku menikah dengan pembunuh suamiku.
Demi menuntut keadilan.

Review
        Cover novel Akiyoshi-sensei kali ini terkesan mengerikan tampa wajah seorang perempuan dan potongan kaca. Sorot matanya memberikan sesan yang mengerikan. Saya sangat suka perpaduan warna hitam dan merah, memberikan kesan thriller yang cukup menggelitik rasa penasaran saya. Border pada bagian belakang cover sangat khas novel Akiyoshi-sensei, latar hitam sangat serasi dengan novel-novel lainnya. Judul novel memiliki font yang sangat cantik dengan fill putih.

        Alur cerita ini merupakan alur maju dengan beberapa kali flashback. Novel ini merupakan novel ketiga yang mengangkat hal yang berbau kedokteran dan beberapa istilah kedokteran selain Memory of Glass dan Holy Mother. Selain tema kedokteran, novel ini menyinggung tentang operasi plastik dan tema romance pun tidak luput diangkat pada novel ini. Karakter tokoh utama, Emi sangat unik. Begitu pula Hideo dan Akiko. Perkembangan hubungan antara Emi yang suami terdahulunya dibunuh oleh Hideo (suami Emi yang sekarang) dibangun dnegan sangat baik. Begitu pula hubungan antara Emi dan Akiko serta latar belakang Emi yang dijelaskan dengan detail, begitu pula perkembangan emosinya. Pada bagian awal kita sudah diberikan misteri kematian Tadatoki, namun pada pertengahan bau romansa mulai terasa hingga tanpa sadar perlahan sensei membawa kita menuju ke konflik sebenarnya. Amanat novel ini adalah tentang arti sebuah ketulusan dan cinta.

        Saya tidak pernah menyangka akan membaca novel serupa dengan Memory of Glass namun dengan tokoh-tokoh seperti dalam The Dead Returns. Saya merasa bahwa Burning Heat adalah hasil perkawinan kedua novel itu. Memberikan saya nuansa yang hangat dan lembut, sangat kontras dengan covernya. Bagian dari novel ini yang paling saya suka adalah ketika Emi membuang seluruh peralatan makan yang berasal dari Bone China. Saya bisa merasakan bagaimana trauma, jijik. Kesan gore sama sekali tidak terasa, namun saya sangat menyukai novel ini. Saya yang biasa mencari unsur gore pada setiap novel Thriller dan misteri, namun sangat menikmati romansa tokoh yang ada dalam novel ini. Tidak berlebihan dan terasa menyenangkan setiap membacanya meskipun rasanya tetap membuat penasaran.

        Novel ini saya rekomendasikan kepada para fans Akiyoshi sensei. Untuk mina-san yang jatuh cinta pada Memory of Glass dan menyukai karya yang terasa ringan seperti The Dead Returns bisa membeli novel ini. Untuk mina-san yang menyukai Jepang dan ingin membaca romance tapi mendapatkan pengetahuan pada bidang kedokteran, novel ini merupakan jawaban untuk kalian. Untuk novel seharga Rp 93.000,00 dengan pengalaman membaca yang luar biasa, saya rasa sangat sebanding. Sekian review singkat dari saya. Sampai bertemu di review lainnya. Mata Ashita nee~

Tulag suamiku.
Bukan suamiku yang barusan. Bukan Hideo.
Tulang suamiku yang dulu; tulang Tadatoki.
-Halaman 8-
April 13, 2021 5 komentar


Judul Asli: 7 년의 밤 (7 nyeon-ui bam)
Judul Terjemahan: 7 Tahun Kegelapan
Penulis: Jeong You-Jeong
Alih Bahasa: Iingliana
Desain Cover: Martin Dima
Genre: Thriller
Jenis: Korean Literature
Penerbit: Penerbit Gramedia Psutaka Utama
ISBN: 9786020646602
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 560 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: November 2020
Harga: Rp 139.000,00
Rating: 4 of 5

    Hisashiburi mina-san, lama tidak berjumpa. Lama menimbun buku karena slump akhrnya saya berhasil menyelesaikan satu buku tebal dengan genre thriller, crime. Kali ini bukan judul Jepang, namun Korea. Tentunya ada alasan besar mengapa saya membeli buku ini, karena saya yakin buku ini sangat bagus. Yang membuat saya lebih yakin karena penulis buku ini adalah Jeong You Jeong. Mari kita mulai reviewnya.

Blurb:
Seorang anak perempuan ditemukan tewas di Danau Seryeong,
waduk yang terkenal angker di sebuah desa terpencil di Korea.
Ayah korban dan dua petugas keamanan waduk masing-masing
menyimpan rahasia tentang malam kematian anak itu. Sementara
polisi mulai melakukan pengusutan, ketiga pria tersebut juga
berusaha menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi tanpa
membongkar rahasia gelap mereka sendiri.

Setelah bentrokan terjadi di waduk yang mengakibatkan tragedi
massal, salah satu petugas keamanan tersebut ditahan atas
tuduhan pembunuhan.

Selama tahun-tahun berikutnya, Choi Seo-won hidup di balik
bayang-bayang kejahatan ayahnya yang mengejutkan. Ke mana
pun ia pergi, seseorang selaly mencoba menguak identitasnya
sebagai anak seorang pembunuh. Ketika suatu hari ia menerima
paket yang konon akan mengungkap apa yang sebenarnya terjadi
di Danau Seryeong, Seo-won menyadari bahwa permainan 
mengerikan yang dimulai tujuh tahun lalu...belum berakhir.

Review:
       Cover Seven Years of Darkness ini di dominasi warna hijau dan hitam. Tampak pemandangan seperti rawa dari pada danau, menurut saya pribadi. Namun, kesan mistis sangat terpancar pada novel ini. Terdapat lampu sorot mobil pada novel ini yang semakin memberikan rasa penasaran. Suasana hujan membuat novel ini semakin terlihat mengerikan serta ilustrasi dataran tinggi seperti bukit dan danau melengkapi cover dengan suasana misteri yang mencekam, mengingatkan saya pada novel sebelumnya yaitu Good Son.

        Novel ini memiliki alur maju namun terasa lambat membuat novel Seven Years of Darkness memiliki jumlah halaman yang lebih banyak dari pada Good Son. Sama halnya dengan Good Son yang didominasi deskripsi, Seven Years of Darkness pun demikian hal ini dikarenakan penulis menjelaskan latar belakang keluarga masing-masing dan kronologis kejadian yang nantinya membantu kita untuk menilai dan terjun ke dalam karakter yang ada di dalm novel. Latar yang berada di dalam cerita terasa hidup, Jeong You Jeong berhasil mendeskripsikan latar dengan baik sehingga berhasil membuat saya merasakan betapa gelap, dingin dan mengerikannya desa Seryeong. Tak hanya desa Seryeong, karena cerita ini juga berpusat di desa Mercusuar. Beruntungnya pada bagian belakang novel terdapat gambaran desa Seryeong dan desa Mercusuar. Perkembangan karakter yang ada di dalam cerita ini membuat saya bergidik ngeri, bagaimana tidak. Saya seperti membaca Absolute Justice versi Korea. Tokoh utama dalam cerita ini yaitu Choi Seo-won terasa sangat dinamis begitu pula dengan tokoh lainnya dikembangkan dengan baik. Amanat yang diberikan sangat jelas, awalnya saya menolak namun hingga akhir, saya menerima pemikiran penulis yang realistis bahwa di dunia ini tidak ada yang 100% benar dan 100% salah, melainkan keabu-abuan, penulis bahkan menyebut novel ini "Daerah Abu-abu". 

      Bagian yang menarik pada novel ini adalah bagiamana penulis berhasil mengemas "daerah abu-abu" dan menampar kita dengan realita. Bahkan penulis berhasil membuat saya mempertanyakan sanksi sosial. Novel ini memang memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikannya, namun hal ini setimpal dengan perkembangan karakter yang diberikan. Penulis berhasil mengemas kasih sayang keluarga, kriminal, psikopat, balas dendam dan sebuah pengampunan dengan baik. Banyak pesan yang sebenarnya bisa kita dapatkan dari masing-masing tokoh yang ada dalam Seven Years of Darkness dan bisa dijadikan sebagai bahan introspeksi. Jeong You Jeong juga melakukan riset tentang diving. Saya seperti terseret ke dalam arus yang ada di desa Seryeong, terasa gelap dan mengerikan di awal namun semkin menuju ke akhir, semakin saya mengetahui arti kasih sayang orang tua. Sungguh, saya merasa takjub dengan kemampuan beliau mengemas novel ini. Ending novel ini pun berhasil membuat saya lega.

            Novel ini saya rekomendasikan untuk para fans Jeong You Jeong, untuk mina-san yang merindukan Good Son, namun mengharapkan kesan yang berbeda. Para penikmat cerita misteri kriminal dan mina-san yang menyukai cerita beralur lambat namun dalam, novel ini adalah jawabannya. Meskipun dibandrol dengan harga yang tidak terlalu murah, yakni Rp 139.000,00 namun novel ini berhasil menyeret perasaan dan berhasil membuat mina-san mempertanyakan banyak hal. Dengan halaman setebal 560 halaman, saya rasa sebanding dengan harga novel ini apalagi berasal dari penulis sekelas Jeong You Jeong. Sekian review dari saya, semoga bisa membantu mina-san. Sampai jumpa di review lainnya. Mata Ashita ne~

Namun ada satu hal yang tidak cocok dalam spekulasi ini. Oh Yeong-je sudah tewas tujuh tahun lalu. Seluruh dunia tahu ia tewas di tangan Ayah. Halaman 60
April 02, 2021 No komentar

 

Judul Asli: ナミヤ雑貨店の奇蹟 (Namiya Zakkaten no Kiseki )
Judul Terjemahan: Keajaiban Toko Kelontong Namiya
Penulis: Higashino Keigo
Alih Bahasa: Faira Ammadea
Editor: Pandam Kuntaswari
Ilustrasi sampul: Martin Dima
Genre: Fantasy
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Penerbit Gramedia Psutaka Utama
ISBN: 9786020648293
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 400 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: November 2020
Harga: Rp 130.000,00
Rating: 4 of 5

        Konichiwa mina-san, kali ini saya akan mereview sebuah novel karya Higashino-sensei. Jika selama ini kita mengenal Higashino-sensei sebagai penulis novel misteri, kali ini sensei memberikan warna yang berbeda dalam karya sastranya. Higashino-sensei mengusung genre Fantasy pada bukunya yang berjudul Keajaiban Toko Naminya. Seberapa ajaib novel ini? Mari kita mulai reviewnya.

Blurb
Ketika ketiga pemuda berandal bersembunyi di toko
kelontong tak berpenghuni setelah melakukan 
pencurian, sepucuk surat misterius mendadak
diselipkan ke dalam toko melalui lubang surat.

Surat yang berisi permintaan saran. Sungguh aneh.

Namun, surat aneh itu ternyata membawa mereka 
dalam petualangan melintasi waktu, menggantikan
peran kakek pemilik toko kelontong yang
menghabiskan tahun-tahun terakhirnya 
memberikan nasihat tulus kepada orang-orang 
yang meminta bantuan.

Hanya untuk satu malam.

Dan saat fajar menjelang, hidup ketiga sahabat itu
tidak akan pernah sama lagi.

Review
        Cover novel ini di dominasi warna ungu dan hitam seakan ingin menggambarkan langit malam, ditambah dengan beberapa titik putih yang saya asumsikan sebagai bintang. Kesan fantasy sangat terasa dengan pemilihan cover ini.Pemilihan desan cover dan font yang terkesan sederhana, membuat nyaman ketika melihat bagian cover. Salah satu novel Higashino-sensei yang saya suka. Bagian belakang cover pun tampak sederhana.

        Alur novel ini maju mundur dengan sudut pandang yang berubah-ubah pada tiap babnya.  Mungkin akan sedikit membingungkan di awal, namun lama-lama akan terbiasa. Sudut pandang pun berubah-ubah. Tokoh utama dalam novel ini adalah para penulis surat konsultasi. Karakter yang ada di dalam novel ini sangat beragam dan perkembangannya sangat terasa. Uniknya adalah novel ini terasa nyata, mengapa? Sama halnya ketika memberi saran, semua pilihan tergantung kepada si penerima saran. Pesan yang ingin disampaikan oleh novel ini adalah ketulusan, selain itu terdapat beberapa pesan lain pada tiap babnya. 

        Bagian yang paling saya suka adalah Alunan Harmonika di Malam Hari. Namun secara keseluruhan, saya sangat suka setiap babnya. Selalu  ada hal yang bisa dipelajari tiap babnya. Novel seperti inilah yang khas gaya Higashino-sensei. Kata perkatanya tidak ada yang sia-sia dan selalu ada pelajaran di dalamnya. Namun, ketika kalian berpikir bahwa ini adalah novel pure fantasy, ketika menjelang bab akhir kalian akan tahu jika sensei menyelipkan sedikit misteri juga di dalamnya. Mengapa toko Narumiya bisa memiliki hubungan erat dengan suatu tempat? Kalian akan mengetahui sebabnya setelah membaca novel akhirnya. Membaca novel ini serasa perasaan kalian akan diaduk-aduk dan seperti biasa sensei selalu berhasil menyentuh hati saya pada bagian akhir novel.

        Novel ini saya rekomendasikan untuk mina-san fans berat Higashino-sensei. Novel ini juga baik untuk dibaca mina-san yang suka dengan buku yang penuh makna dan pelajaran. Penggemar novel Jepang dan tentunya mina-san yang membutuhkan saran-saran dan ingin melihat kehidupan dari sudut pandang yang lain sangat wajib untuk membeli novel ini. Novel Higashino-sensei ini sudah bisa mina-san pesan secara online maupun offline dengan harga Rp 103.000,00. Silahkan membacanya sendiri, karena novel ini sungguh berhasil membuat pikiran saya terbuka. Sekian review singkat dari saya. Terima kasih telah membacanya. Mata Ashita ne~

"Aku membantu orang lain. Justru hal-hal yang kaubilang merepotkan itulah yang membuat semua upayaku berharga." Halaman 144
Januari 28, 2021 No komentar

 

Judul: Sengkarut
Isi: Ame Choko no Tenshi (Ogawa Mimei, 1923)
Lemon (Kaiji Motojiro, 1925)
Dokugusha (Edogawa Ranpo,1926)
Sakura no Ki no shita ni wa (Kaiji Motojiro,1928)
Hen na Oto (Natsume Soseki,1911)
Ningen Isu (Edogawa Ranpo, 1925)
Penerjemah: Asri Pratiwi Wulandari, ArmaniaBawon Kresnamurti, Mega Dian P
Penunting: Ribeka Ota, Yoana Dianika
Penyelaras Aksara: Andry Setiawan
Desainer sampul: @sukutangan
Kaligrafi: Rieko Kawai
Jenis: Kumpulan Cerpen Klasik Jepang
Penerjemah: 
Penerbit: Penerbit Mai
ISBN: 978-623-7351-59-7
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 100 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: November 2020
Harga: Rp 52.000,00
Rating: 4 of 5

    Konichiwa mina-san, apa kabar? Kali ini saya akan mereview sebuah kumpulan cerpen yang tidak biasa. Lebih tepatnya adalah kumpulan cerpen klasik Jepang. Kumpulan cerpen ini berisi 6 judul cerpen terkenal dari penulis sastra klasik kenamaan di Jepang. Langsung kita mulai reviewnya.

Blurb
Sengkarut adalah sekumpulan cerita pendek karya
penulis-penulis besar Jepang pada masanya,
mulai dari cerita yang membuai hingga mencekam.

"Malaikat Permen Cokelat" karya Ogawa Minmei mengajakmu ke 
dalam perjalanan manis dan pahit sesosok malaikat 
di bungkus permen cokelat.

"Suara Misterius" karya Natsume Soseki memperkenalkanmu kepada
seorang laki-laki yang mendengar suara aneh kala di rawat di rumah sakit.

'' Kursi Manusia" dan "Rumput Racun" karya Edogawa Ranpo akan
membawamu ke dunia yang menyesatkan.

Kaiji Motojiro, sang penulis cerpenis puitis, mungkin akan membujukmu menaruh
"Lemon" di tumpukan buku, juga menggali tragedi di bawah
keindahan pohon sakura lewat "Di Bawah Pohon Sakura".

Enam karya, empat penulis besar.
Selamat datang di dunia serba sengkarut.

Review

        Saya sangat suka bagian cover yang memiliki warna latar biru kehitaman dan dipadukan dengan beberapa warna khas Jepang yang sudah dijelaskan saat pemilihan warna di Instagram Penerbit Mai. Cover kumpulan cerpen ini nampak sangat ramai dan tentu saja ada beberapa ilustrasi yang menggambarkan isi dari kumpulan cerpen. Meskipun ramai, namun tidak mengganggu mata. 

        Malaikat Permen Cokelat lebih terasa seperti cerpen untuk anak-anak dan merupakan pilihan yang tepat untuk membuka kumpulan cerpen ini. Selain karena bahasanya yang sederhana dan terjemahannya yang bagus, Malaikat Permen Cokelat mengantarkan imajinasi kita kembali ke masa kecil. Mengambil sosok Malaikat pada bungkus permen cokelat sebagai karakter utama dengan sudut pandang orang ketiga serba tahu. 

        Lemon, pada bagian cerpen ini cerita mulai terasa berbeda. Tema yang diangkat pun terasa berbeda dari Malaikat Permen Cokelat. Lemon lebih terasa dewasa karena menggambarkan tentang pencarian suatu hal. Lemon mengajak kita berpikir dan menginterpretasikan sesuatu. Sangat menyenangkan dibaca karena menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama.

        Rumput Racun, pada cerpen ini Edogawa Ranpo mengajak kita untuk mengintip masalah yang ada di Jepang pada masa lampau dan digambarkan dengan sangat baik. Pertama kalinya saya membaca karya beliau, tidak terlalu misterius namun memberikan rasa seram yang luar biasa. Apalagi penggunaan sudut pandang orang pertama pelaku utama memberikan kesan yang sangat mengerikan bagi saya.

        Di Bawah Pohon Sakura, awalnya saya kira bahwa ini merupakan cerpen. Namun ternyata Di Bawah Pohon Sakura bukan hanya cerpen, namun juga seperti puisi. Pemilihan bahasa yang indah dan terasa lembut namun semakin lama semakin seram. Sangat cocok digunakan untuk membangun suasana menuju ke bagian belakang kumpulan cerpen.

        Bunyi Misterius memberikan kesan yang unik karena setelah dihadapkan Di Bawah Pohon Sakura, rasanya cerpen Bunyi Misterius tidak memberikan kesan yang cukup wah bagi saya. Namun setelah membaca cerpen Bunyi Misterius, kita akan mempelajari satu hal penting yaitu kehidupan manusia pasti berakhir.

        Kursi Manusia, salah satu karya Edogawa Ranpo yang diterjemahkan di kumpulan cerpen ini dan satu kata untuk judul ini adalah Gila. Edogawa Ranpo sangat pandai dalam memilih sudut pandang yang digunakan kadang berpindah dari orang ketiga serba tahu dan tiba-tiba menjadi orang pertama. Cerpen ini sangat cocok diletakkan di bagian akhir kumpulan cerpen karena jujur saja, saya merasa sangat ngeri ketika membacanya. Salah satu karya yang berhasil membuat saya merinding. Edogawa Ranpo sangat berhasil membuat saya paranoid.

        Untuk mina-san yang ingin membaca cerita sastra klasik Jepang, saya sarankan untuk membeli kumpulan cerpen ini. Kumpulan cerpen ini merupakan karya dari penulis Jepang ternama pada masanya dan sangat legendaris. Minaa-san tidak akan menyesal membacanya. Mina-san yang suka dengan kebudayaan Jepang, saya anjurkan untuk membeli kumpulan cerpen ini. Buku ini bisa dibaca sekali duduk dan mina-san tidak akan bisa berhenti sebelum selesai. Kumpulan cerpen ini dapat dibeli di toko buku online maupun offline seharga Rp 52.000,00 sangat murah untuk sebuah kumpulan cerpen yang merupakan karya dari penulis kenamaan. Sekian review singkat dari saya. Semoga membantu mina-san. Mata Ashita ne~
Januari 28, 2021 No komentar

 


Judul Asli: いまさら翼といわれても (Imasara Tsubasa to Iwaretemo)
Judul Terjemahan: Even Though I'm Told I Now Have Wings
Penulis: Yonezawa Honobu
Genre: Mystery
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Haru Media
ISBN: 978-623-7351-48-1
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 436 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: November 2020
Harga: Rp 103.000,00
Rating: 5 of 5

    Konichiwa mina-san, hisashiburi desu ne~ sudah lama sekali tidak bertemu. Beberapa hal terjadi selama saya tidak menulis review. Jadi, saya memutuskan untuk membuat review dan membaca sesempat saya. Review yang akan saya bahas kali ini adalah tentang salah satu novel kesayangan saya dari penulis favorit saya juga, Yonezawa Honobu. Dari pada semakin lama membuat penasaran, mari kita mulai saja reviewnya.

Blurb
Buku keenam seri Hyouka!

Anak-anak Klub Sastra Klasik sudah naik ke kelas 2 SMA.
Selain kasus Ohinata yang tiba-tiba tidak jadi bergabung
dengan klub kecil tersebut, mereka juga menghadapi
kasus-kasus kecil lainnya, seperti: kartu suara hantu yang
bertambah dalam pemilu ketua OSIS, juga Chitanda yang 
tiba-tiba menghilang, mengabaikan tanggung jawabnya dalam
lomba paduan suara...

Enam cerita pendek ini mungkin akan memberikan gambaran
kepadamu bagaimana anggota Klub Sastra Klasik
berkembang di tengah misteri keseharian mereka.

Review
        Seperti pada cover Hyouka sebelumnya, cover ini memiliki border dengan desain yang mirip antara volume 1 sampai volume 5, yang membedakan hanya bagian center border yang berbentuk seperti sayap. Bagian tengah dari cover novel terdapat ikon yang menjadi hint dari isi cerita dalam novel keenam Hyouka ini. Warna yang dipilih adalah warna merah muda sebagai dasar warna cover. Pemilihan warna ini sangat tampak serasi dengan warna border. Jika diamati pemilihan buku pertama dan buku keenam memiliki warna yang hampir sama. Sedangkan bagian belakang cover terdapat ilustrasi Oreki yang menyapu halaman.

        Novel ini terdiri atas enam cerita pendek. Meskipun terdiri atas enam cerita pendek, novel keenam Hyouka ini memiliki time line waktu yang saling berkesinambungan dan berurutan. Sudut pandang yang digunakan bukan hanya Oreki saja, namun setiap karakter utama lain seperti Ibara pun memiliki bagian point of view dalam salah satu cerita di novel ini. Suasana yang dimiliki enam cerita pendek di novel keenam Hyouka ini memiliki nuansa yang lebih gelap diantara novel lainnya. Penokohan dalam novel ini tidak banyak terjadi perubahan kecuali perubahan cara pandang Ibara terhadap salah satu tokoh yang telah berubah. 
 
       Genre misteri kali ini terasa benar-benar terasa dan terutama misteri terkait permasalahan yang terjadi di sekolah namun tidak seringan novel lainnya. Novel keenam ini terasa memiliki atmosfer yang semakin berat dari cerita satu ke cerita lainnya. Sekali lagi, Yonezawa Honobu-sensei berhasil memberikan kesan tiap cerita berhubungan antara satu dengan yang lainnya serta konsistensi terhadap tokoh yang diciptakan. Selain itu perkembangan karakter terasa mengalir dan sama sekali tidak dipaksakan. Terutama perkembangan tokoh Chitanda dan Ibara yang sangat terasa di novel keenam ini. Bagian cerita yang membuat saya sangat suka dengan novel ini adalah bagian terakhir novel. Meskipun memiliki kesan yang sedikit berat, namun memberikan kesan yang dalam bagi saya pribadi karena terasa sangat relate dengan kehidupan saya. 

        Judul novel ini merupakan highlight dari salah satu cerita yang ada di dalam novel dan saya sangat suka pemilihan judul serta makna yang tersembunyi dalam pemilihan judul ini. Sayangnya, Yonezawa-sensei berhasil membuat saya penasaran dan sangat tidak sabar menanti novel ketujuhnya karena ending dari novel keenam yang terasa menggantung sehingga membuat saya merasa seperti dipermainkan. Saya sangat menantikan kelanjutan dari novel ini. Ingin tahu perubahan yang terjadi pada Chitanda dan Ibara serta ending menggantung yang saya maksud? Silahkan baca novelnya. Pada salah satu cerita buku keenam ini ada yang diangkat dalam animenya. Manakah itu? Sekali lagi, silahkan baca novelnya.

        Novel ini saya rekomendasikan untuk mina-san yang menyukai anime Hyouka dan penasaran dengan kelanjutan cerita Klub Sastra Klasik. Untuk mina-san yang menyukai misteri ringan dan novel terjemahan Jepang, saya sangat merekomendasikan novel ini. Terutama untuk para penikmat karya Yonezawa-sensei, sangat rugi jika kalian tidak memiliki seri keenam ini. Sekian review amatir dari saya, semoga dapat membantu mina-san semuanya. Sampai jumpa di review lainnya. Mata Ashita ne~

"Aku ingin Oreki-kun selalu jadi pahlawanku." Halaman 122
       
Januari 02, 2021 2 komentar
Newer Posts
Older Posts

Hajimemashite

About Me

Asako
Seorang wibu yang suka membaca buku dan mencoba untuk menjadi blogger. Blog ini berisi tentang buku yang telah saya baca. Kore kara mo yoroshiku onegaishimasu~

Contact me: asakononiwa@gmail.com

Follow Us

Japanese Author

Akiyoshi Rikako Arikawa Hiro Asai Ryo Ayatsuji Yukito Chinen Mikito Dazai Osamu Edogawa Ranpo Fumio Sasaki Higashigawa Tokuya Higashino Keigo Ibuki Yuki Imamura Masahiro Kaiji Motojiro Kawaguchi Toshikazu Kawamura Genki Koshigaya Osamu Matsuda Aoko Minato Kanae Miyashita Natsu Murata Sayaka Nakamura Kou Natsume Soseki Ogawa Mimei Sakae Tsuboi Sasaki Tsukasa Shimada Soji Shinkai Makoto Shoji Yukiya Sosuke Natsukawa Sumino Yoru Tetsuko Kuroyanagi Tsujimura Mizuki Yonezawa Honobu Yoshimoto Banana

Mandarin Author

Ba Yue Chang An Giddens Ko Gu Man Ikumisa Kim Young ha Macchiato Neal Wu Star Cheng Tong Hua Xi Zhi Yang Yang

Korean Author

Jeong You Jeong Kim Young ha Lee Kkoch-Nim Mijin Jung You Sun Dong

Fiction

Comedy Dark Fairytales Drama Fantasy Gore Horror Iya-misu Koten-bu Series Mystery Photography Psychology Romance Semi-Autobiografi Slice of Life Sport Thriller

Non Fiction

Education Self Improvement Semi-Autobiografi Social Sciences

recent posts

Popular Posts

  • (Review) Jika Kucing Lenyap dari Dunia
    Judul Asli:  世界から猫が消えたなら  (Sekai kara neko ga kietanara) Judul Terjemahan: Jika Kucing Lenyap dari Dunia Penulis: Kawamura Genki Penerjemah:...
  • (Review) Gagal Menjadi Manusia
    Judul Asli: 人間失格 (Ningen Shikkaku) Judul Terjemahan: Gagal Menjadi Manusia Penulis: Dazai Osamu Genre: Semi-Autobiografi Jenis: Ja...
  • (Review) Scheduled Suicide Day
    Judul Asli: 自殺予定日 (Jisatsu Yoteibi) Judul Terjemahan: Scheduled Suicide Day Penulis: Akiyoshi Rikako Genre: Mystery, Romance, Drama...

Blog Archive

  • ►  2023 (10)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
  • ▼  2021 (8)
    • ▼  Agustus (1)
      • (Review) Kitchen
    • ►  Juni (1)
      • (Review) Funiculi Funicula: Before The Coffee Gets...
    • ►  April (3)
      • (Review) Real Face
      • (Review) Burning Heat
      • (Review) 7 Tahun Kegelapan
    • ►  Januari (3)
      • (Review) Keajaiban Toko Kelontong Namiya
      • (Review) Sengkarut
      • (Review) Hyouka 6: Even Though I'm Told I Now Have...
  • ►  2020 (29)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (6)
  • ►  2018 (16)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2017 (2)
    • ►  September (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Created with by ThemeXpose