twitter instagram
  • Home
  • Japanese
  • Mandarin
  • Korea
  • Dark Fairytales
  • Nonfiksi

Asako no Niwa

Irrashaimase mina-san. Douzou yonde kudasai

 


Judul Asli: 母性  (Kankin)
Judul Terjemahan: Imprisonment
Penulis: Akiyoshi Rikako
Penerjemah: Andry Setiawan
Penyunting: Widyawati Oktavia
Penyelaras Aksara: Francisca Ratna
Desainer Sampul: @polamelia
Penata Sampul dan Isi: Propanardilla
Genre: Mytery
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Penerbit Haru
ISBN: 9786235467191
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 276 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: Desember 2023
Harga: Rp 99.500,00
Rating: 4 of 5

        Konichiwa mina-san, hari ini saya akan mereview novel misteri. Sebenarnya ada essay yang harusnya akan saya review tapi karena saya benar-benar tergoda untuk membaca novel satu ini maka saya hentikan dahulu membaca essay tersebut. Penasaran? Mari kita mulai reviewnya mina-san.

Blurb
Yukie sudah kewalahan merawat
anak sambil berkerja.
Ia memutuskan untuk resign dan
malam ini adalah malam terakhirnya.
Ia menitipkan putrinya kepada
suaminya di rumah.

Akan tetapi, suaminya tidak membalas pesan, 
tidak pula menjawab telepon...

Review
        Dari segi sampul, sekali lihat saya sudah paham bahwa desain sampul ini digarap oleh kak polamelia, desainer langganan untuk karya Akiyoshi Rikako. Seperti biasa, pemilihan warna yang memberikan kesan mencekam dengan dominasi warna hitam dan merah. Saya suka bagaimana desainer menggambarkan tokoh suami dan Yukie yang tampak pada cover. Bagian belakang cover juga diberikan ilustrasi berupa pisau dan bangku. Font judul yang digunakan sangat indah dan cukup mudah untuk dibaca. Untuk font judul dan blurb juga sangat konsisten dengan buku karya Akiyoshi-sensei yang telah diterjemahkan penerbit haru.

        Imprisonment memiliki alur maju dengan sudut pandang yang berpindah-pindah dari sosok Yukie dan suaminya. Karakter yang digambarkan juga sudah sangat baik. Saya dapat melihat karakter development dari Yukie yang perlahan-lahan menemukan kecintaannya pada pekerjaannya. Sayangnya saya tidak bisa mengulas lebih jauh karena takut akan memberikan spoiler. Namun karakter yang saya rasa menyebalkan disini adalah sang suami. Amanat dari novel ini adalah jalani hidup sepenuh hati. Hal itu sangat mengena kepada saya setelah membaca novel ini. Sangat wajar dan terasa mengalir, bagaimana Akiyoshi-sensei menyajikan konflik sehingga membuat masing-masing karakter memahami makna menjalani hidup dengan baik dan sepenuh hati. Tiap karakter digambarkan dengan sangat rasional.

        Sejujurnya Akiyoshi-sensei sang ratu Iya-misu selalu memberikan kesan yang ngeri setiap saya membaca novelnya. Beliau tidak lupa menyiapkan adegan gore yang dibungkus dengan baik. Setelah kita anggap masalah itu telah selesai, beliau selalu berhasil membalik semua pikiran kita. Seperti halnya novel-novel Akiyoshi-sensei lainnya, ada plot twist yang mengejutkan dan mampu membuat pembaca tercengang. Semua aspek dari novel ini berhasil menguras emosi saya hingga ada beberapa pilihan yang harus dibuat Yukie yang membuat saya berpikir, apakah novel ini akan masuk novel Akiyoshi-sensei bernuansa gelap atau terang. Tidak hanya hal tersebut, saya juga kagum dengan penjelasan Akiyoshi-sensei mengenai istilah kedokteran dan bagaimana beliau mengulik serta mengangkat sedikit isu-isu sosial dari pekerja medis. 

        Novel ini saya rekomendasikan untuk mina-san yang menyukai karya Akiyoshi Rikako-sensei serta novel Jepang dengan genre misteri yang penuh plot twist. Novel Imprisonment dibandrol dengan harga Rp. 99.500,00 yang saya rasa cukup murah untuk pengalaman membaca yang luar biasa. Saya jamin, mina-san tidak akan kecewa ketika membacanya. Novel ini sudah bisa didapatkan di toko buku online dan offline kepercayaan mina-san. Sekian review dari saya, maaf saya sangat menahan diri untuk tidak memberikan spoiler kepada mina-san sekuat tenaga. Terima kasih, sampai jumpa di review lainnya. Mata ashita ne~

"Ayah akan segera kembali," bisikku seorang diri- Halaman 48
Desember 27, 2023 No komentar

 


Judul Asli: 母性  (Bosei)
Judul Terjemahan: Motherhood
Penulis: Minato Kanae
Penerjemah: Andry Setiawan
Penyunting: Gita Romadhona
Penyelaras Aksara: Francisca Ratna
Desainer Sampul: Fachrul Bintoro
Penata Sampul dan Isi: Propanardilla
Genre: Mytery
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Penerbit Haru
ISBN: 9786235467122
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 348 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: September 2023
Harga: Rp 137.000,00
Rating: 4 of 5

    Konichiwa mina-san, apa kabar? Semoga baik ya? Kali ini menjelang liburan saya akan mereview novel Thriller karya penulis Thriller terkenal selain Akiyoshi Rikako-sensei. Novel Motherhood ini merupakan novel karya Minato Kanae-sensei yang merupakan penulis Confession dan Penance dan sudah pernah saya review di blog ini. Mari kita mulai reviewnya saja mina-san.

Blurb
Seorang putri akan selalu
mendambakan kasih ibunya.

Review
        Jujur saja, novel Motherhood karya Minato Kanae yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh Penerbit Haru ini memiliki cover yang paling unik diantara yang lain. Mengapa? Biasanya novel terjemahan Penerbit Haru memiliki cover yang ilustrasinya nampak seperti boneka dengan nuansa gothic. Namun, novel ini memiliki ilustrasi yang saya rasa memiliki nuansa Indonesia dan akrab dengan saya. Cover novel ini mengilustrasikan seorang ibu dan seorang anak dengan wajah yang mirip. Terdapat ilustrasi burung dan awan. Didominasi warna biru dan hitam dan warna font putih sehingga tidak menganggu dan judul dapat terbaca dengan baik. Saya paling suka pada bagian pergantian bab terdapat ilustrasi burung dan awan yang membantu kita tahu ada berapa bab dalam novel karena terdapat pembatas hitam yang dapat kita lihat dari bagian atas lembar kertas.

        Motherhood memiliki sudut pandang yang berubah-ubah dan dengan timeline yang berpindah-pindah. Pada awal kita akan dibuat bingung, namun perlahan-lahan akan terbiasa. Dengan sudut pandang dan timeline yang kembali ke masa sekarang pada bagian terakhir membantu kita untuk membandingkan pemikiran tokoh dan tentunya membantu kita untuk memahami perasaan tokoh menurut sudut pandang mereka. Latar novel ini lebih banyak di lingkungan rumah, tempat dimana tokoh ibu dan keluarga Tadakoro berada. Tokoh dalam cerita ini berkembang secara tidak terduga dan saya suka bagaimana Minato Kanae-sensei pelan-pelan membuat pembaca terhanyut di dalamnya. Tokoh favorit saya adalah anak dari keluarga Tadakoro. Amanat novel ini adalah sewajarnya bahwa ibu mencintai anaknya dengan cara yang menurut mereka benar.

        Yang menarik dan unik dari novel ini adalah terdapat puisi yang merupakan favorit dari ibu nyonya Tadakoro dan suami-istri Tadakoro. Saya suka bagaimana Minato Kanae-sensei menggambarkan hitam dan putih pada setiap tokoh. Saya juga suka bagaimana Minato Kanae-sensei membangunkan inner child saya, melalui anak dari keluarga Tadakoro dimana apa yang diharapan dari tokoh anak adalah sesuatu yang menurut saya wajar. Minato Kanae-sensei juga menggambarkan bahwa keluarga Tadakoro, bahagia yang seperti apa yang diharapkan oleh mereka. Saya juga suka bagaimana Minato Kanae-sensei menyelipkan plot twist dan membuka misteri dibalik kejadian yang menjadi kejatuhan keluarga tokoh dalam cerita. Akhir cerita ini merupakan akhir yang cukup membuat saya puas. Novel Motherhood ini, novel ini berhasil menampar saya sepanjang saya membaca. Segala macam pertanyaan seperti apakah sudah benar didikan dari tokoh ini? Akan jadi ibu seperti apa saya nanti? Perlahan-lahan menggiring saya untuk lebih overthinking. 

        Novel Motherhood karya Minato Kanae-sensei ini saya rekomendasikan untuk teman-teman yang suka karya Minato Kanae-sensei. Untuk teman-teman yang menyukai novel misteri dan drama, novel ini sesuai untuk kalian. Novel dengan seharga Rp 137.000,00 sangat sesuai dengan pengalaman membaca yang mina-san dapatkan. Seperti yang teman-teman tahu novel karya Minato Kanae yang berjudul Confession, Girls, Ferrish Whell at Night dan Penance tidak pernah mengecewakan. Sekian review dari saya, mina-san. Jika Mina-san penasaran, silahkan mina-san beli. Untuk novel Motherhood sudah ada di marketplace toko buku online dan toko buku offline favorit mina-san. Mata Ashita ne~

"Saya tidak percaya makhluk-makhluk yang tak kasat mata seperti itu. Lebih sederhana, ibu dan anak perempuan." Halaman 282
Desember 10, 2023 No komentar

 


Judul Asli: 本を守ろうとする猫の話  (Hon wo Mamorou to suru neko no hanashi)
Judul Terjemahan: The Cat Who Saved The Book (Kucing Penyelamat Buku)
Penulis: Sosuke Natsukawa
Alih bahasa: Lulu Wijaya
Editor: Tanti Lesmana
Sampul: Martin Dima
Genre: Drama, Fantasy
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020671659
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 200 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: 2023
Harga: Rp 79.000,00
Rating: 3 of 5

    Konichiwa mina-san apa kabar? Setelah mereview novel Korea sebelumnya, kini saya akan mereview novel Jepang. Sekilas saya kira novel ini akan seperti novel The Traveling Cat Chronicles, tapi novel ini berbeda. Sejujurnya saya cukup berekspektasi saat membelinya dan cukup merasa penasaran pula bagaimana kucing dan manusia berkerjasama dalam menyelamatkan buku. Mari kita mulai saja reviewnya mina-san.

Blurb
Rintaro Natsuki hendak menutup toko buku bekas yang
diwarisinya dari almarhum kakeknya. Tapi kemudian 
muncul seekor kucing entar hari mana. Kucing ber-
nama Tiger ini mengajaknya untuk menyelamatkan
buku-buku yang kesepian dan tidak dicintai. Buku-
buku ini perlu dibebaskan dari pemiliknya yang
tak peduli

Maka dimulailah petualangan mereka ke labirin-
labirin aneh untuk membebaskan buku-buku, Mereka
berjumpa bermacam-macam orang dalam perjalanan
itu: ada pria yang membiarkan buku-bukunya mati di
rak; ada pula penyiksa buku yang memotong halaman-
halaman buku supaya orang-orang bisa membaca
cepat; dan ada penerbit yang hanya menerbitkan
buku-buku laris.

Petualangan Rintaro dan si kucing berujung pada satu
tantangan yang paling berat- hanya orang-orang yang
paling berani yang sanggup masuk ke dalam dunia di labirin
terakhir.

Review
    Desain cover novel ini cukup berwarna dengan ilustrasi kucing dan anak laki-laki yang berjalan di angkasa. Terasa sekali kesan fantasy dari novel ini. Beberapa ilustrasi buku yang dibuat transparan juga menguatkan isi dari novel ini. Pemilihan font, warna font judul dan pengaturan judul tampak sesuai dan sama sekali tidak mengganggu. Hanya saja blurb saya rasa terlalu panjang.

    Novel ini memiliki alur maju dengan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Mengangkat toko buku antik sebagai latar, penulis berhasil mendeskripsikan suasana antik pada latar. Tema yang diangkat yaitu fantasy, sangat sesuai dengan latar toko buku antik yang menyimpan banyak keajaiban. Mengingatkan saya pada novel Keajaiban di Toko Kelontong Namiya. Tokoh utama dalam novel ini adalah seorang remaja hikikomori yang sangat mencintai buku. Latar belakang tokoh utama dijelaskan dengan detail dan karakternya dideskripsikan dengan baik. Hanya saja ada beberapa bagian yang dijelaskan oleh tokoh lain seperti pernyataan bahwa teman sekelas dari tokoh utama peduli kepadanya, disini tidak digambarkan dengan jelas bentuk kepeduliannya. Amanat novel ini cukup menyentil kita sebagai pembaca dan penerbit, mengajarkan bagaimana mencintai buku dan perlakuan seperti apa yang harus kita berikan pada sebuah buku. 

       Sayangnya, banyak hal yang menurut saya masih perlu dijelaskan dalam novel ini dan memberikan banyak pertanyaan saat saya membacanya seperti tidak banyak tokoh yang terlibat di dalamnya. Padahal saya mengharapkan interaksi lebih dari Rintaro dan Akiba. Kemudian pada bagian akhir ketika Tiger mengatakan ini merupakan labirin terakhir ternyata ada satu labirin lagi seolah ingin memberikan ending dengan nuansa lain. Serta terdapat unsur romance yang menurut saya tidak perlu. Selebihnya saya suka bagaimana penulis menggambarkan latar serta unsur magis di dalam novel ini. Saya juga menyukai karakter Tiger yang bertolak belakang dengan Rintaro. Tiger merupakan satu-satunya tokoh favorit saya dalam novel ini. Saya juga suka bagaimana penulis dengan cerdas mengutip beberapa karya sastra dari penulis lain yang pas untuk novel ini.

       Novel ini saya rekomendasikan untuk teman-teman yang mencari novel dengan harga di bawah 100 ribu rupiah. Menurut saya novel ini cukup bagus untuk dibaca saat sedang bosan. Untuk mina-san yang menyukai genre fantasy dan romance mungkin akan menyukai novel ini. Sekian review singkat dari saya. Semoga bisa membantu mina-san. Mata Ashita nee~

"Buku memiliki kuasa amat besar. Tetapi hati-hati. Bukulah yang memegang kuasa itu, bukan kau." Halaman 45
Desember 03, 2023 No komentar

 


Judul Asli: 죽이고 싶은 아이 (jug-igo sip-eun ai)
Judul Terjemahan: Anak yang Memendam Amarah
Penulis: Lee Kkoch-Nim
Alih Bahasa: lingliana
Editor: Juliana Tan
Ilustrasi Sampul: Martin Dima
Genre: Drama, Mystery
Jenis: Korea Literature
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020672311
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 194 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: 2023
Harga: Rp 69.000,00
Rating: 4 of 5

       Konichiwa mina-san, saya akan kembali mereview novel misteri korea karya Lee Kkoch-Nim, tentu saja novel ini merupakan novel Korea. Sebenarnya banyak whistlist yang belum saya sempat baca mina-san. Tapi, mari kita review satu persatu secara perlahan. Mari kita mulai mina-san.

Blurb:
"Fakta tidak penting. Yang penting orang-orang percaya."
Ini adalah kisah tentang kebenaran semu dan keyakinan palsu.

Ji Ju-yeon dan Park Seo-eun bersahabat. Suatu hari, setelah 
bertengkar hebat, Seo-eun ditemukan tewas di belakang
sekolah dan Ju-yeon dituduh sebagai pembunuhnya. Namun,
entah kenapa, Ju-yeon sama sekali tidak ingat apa yang terjadi
hari itu. Apakah Ju-yeon benar-benar membunuh Seo-eun?

Orang-orang memberikan pernyataan dan kesaksian yang
bertolak belakang, yang membuat gambaran tentang Ju-yeon,
Seo-eun, dan hubungan mereka berdua ikut berubah-ubah.
Siapa yang berbicara jujur? Siapa yang berbohong?

Satu hal sudah pasti. Orang-orang hanya ingin
mendengar apa yang ingin mereka dengar dengan meyakini
apa yang ingin mereka yakini.

Review:
        Kita mulai dari covernya mina-san. Cover novel ini di dominasi oleh warna merah muda, biru serta bunga-bunga putih yang manis. Terdapat ilustrasi dua anak perempuan pada novel yang menggambarkan Ji Ju-Yeon dan Seo-eun. Pemilihan font yang mudah dibaca dengan warna dasar yang tampak cocok dengan background putih sebagai latar belakang judul. 

        Novel Anak yang Memendam Amarah memiliki latar sekolah. Alur novel maju mundur dengan sudut pandang orang ketiga. Banyak flashback yang menggambarkan kepingan-kepingan memori Ju-yeon yang hilang. Tiap karakter diceritakan dengan hati-hati. Kita bisa merasakan emosi dari Ju-yeon serta pandangan-pandangan orang lain tentang Ju-yeon serta Seo-eun. Kita juga bisa merasakan perkembangan Ju-yeon dan tekanan-tekanan yang dialaminya selama diinterograsi. Kita juga disuguhkan bagaimana tokoh Ju-yeon dididik hingga membentuk dirinya sekarang. Sedangkan Seo-eun digambarkan secara berubah-ubah karena diceritakan melalui sudut pandang orang lain. Amanat dari cerita ini seperti yang sudah disampaikan di blurb yaitu manusia hanya mendengar dan meyakini apa yang ingin mereka yakini.

        Jangan menilai buku dari sampulnya. Saya rasa pepatah itu cocok untuk novel ini. Novel dengan cover manis ini sebenarnya memiliki cerita yang cukup gelap dan berat, sangat kontras dengan covernya. Kita digiring melalui opini dari saksi, guru dan teman-teman Ju-yeon serta Seo-eun untuk menggambarkan seperti apa mereka di masa lalu sebelum pembunuhan terjadi. Penulis secara berhati-hati menggambarkan emosi masing-masing karakter sampai tanpa sadar membuat kita hanyut dan masuk ke dalam cerita. Novel ini cukup menyentil aparat penegak hukum, hakim, pengacara serta wartawan. Dari sudut pandang orang ketiga serba tahu, kita digiring untuk membenci Ju-yeon, namun juga merasa iba di saat yang sama seperti bermain rollercoaster. Namun yang paling mengejutkan adalah plot twist di dalamnya yang cukup membuat saya bergidik dan mual. Akhir dari novel ini tanpa sadar membuat saya berpikir, ya memang begitulah manusia. 

        Secara keseluruhan novel ini sangat luar biasa, mulai dari cover yang menipu. Cerita yang berat dan menyentil meskipun latarnya adalah sekolah. Novel ini mampu menyinggung berbagai pihak disaat bersamaan. Sentilan-sentilan itu pada akhirnya menunjukkan bahwa kita tidak jauh berbeda dari mereka. Novel ini sangat saya rekomendasikan untuk kalian yang menyukai cerita misteri yang mindblowing dengan sentilan dan sindiran. Untuk novel seharga Rp 69.000,00 saya rasa novel ini sangat murah, tidak sebanding dengan pengalaman membaca yang kita dapatkan.

"...Sepertinya aku yang membunuhnya." Halaman 123
November 28, 2023 No komentar

 


Judul Asli: 哀愁しんでれら~もう一人のシンデレラ (Aishuu Cinderella -Mouhitori no Cinderella)
Judul Terjemahan: Cinderella Addiction (The Other Cinderella)
Penulis: Akiyoshi Rikako
Penerjemah: Asri Pratiwi Wulandari
Penyunting: Dyah Agustine
Penyelaras Aksara: Francisca Ratna
Desainer Sampul: Pola
Penata Sampul: Propanardilla
Genre: Thriller, Mystery, Iya-misu
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Penerbit Haru
ISBN: 9786237351948
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 264 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: Juli 2022
Harga: Rp 99.500,00
Rating: 4 of 5

       Konichiwa mina-san, apa kabar? Mina-san sudah lama sekali ya saya tidak mereview buku milik Akiyoshi-sensei. Kali ini saya akan mereview buku milik Akiyoshi-sensei yang terbit tahun 2022. Yap, saya sempat berhenti mereview sebelumnya dan ini adalah salah satu buku yang saya lewatkan. Apakah akan sehebat buku-buku sensei lainnya? Mari kita mulai reviewnya mina-san.

Blurb
Aku hanya ingin bahagia....

Review
        Okay mina-san kita mulai review dari covernya. Sama seperti novel-novel Akiyoshi-sensei sebelumnya. Cover novel terjemahan Akiyoshi-sensei kali ini juga di desain oleh Pola. Seperti cover novel sensei sebelumnya, novel ini memiliki latar background hitam dengan ilustrasi Sakura-san, tokoh utama dalam cerita yang membawa sepatu kaca. Judul novel ini memiliki warna fill warna putih dengan style font yang cantik, bertolak belakang dengan covernya yang memberikan kesan thriller. Selain menggambarkan tokoh Sakura-san, Pola juga menambahkan ilustrasi bunga sakura. Pada bagian belakang novel Pola menggambarkan ilustrasi keluarga bahagia. Cocok dengan blurb.

           Cinderella Addiction memiliki alur maju dan dengan sudut pandang yang berubah pada tiap tokoh. Tema yang diangkat pun tak biasa karena "Cinderella" merupakan petunjuk dari cerita yang ada di dalam novel ini. Tiap karakter dalam tokoh ini digambarkan dengan sangat baik dan hati-hati karena kalian akan menyadari perubahan drastis pada setiap tokoh dalam cerita. Kalian akan dibawa oleh mengalir oleh alur cerita dan tokoh yang nampak "normal" dan sempurna. Sampai kalian akan sadar bahwa terdapat bom waktu dalam cerita ini. Amanat dalam cerita ini adalah kasih sayang yang berlebihan bukanlah sesuatu yang baik. 

        Menurut saya, novel Cinderella Addiction ini sangat mindblowing. Karena saya cukup terkejut dengan main villain tokoh ini yang sangat manipulatif serta terdapat beberapa ciri psikopat yang umum yang sering saya dengar melalui cerita-cerita thriller. Namun, Sensei bisa mengemasnya dengan sangat baik. Ada salah satu tokoh Sensei yang sangat saya sukai di awal dan saya percayai akan berakhir seperti memory of glass. Sayangnya, saya salah. Jangan mudah percaya pada tokoh dalam cerita sensei, saya melupakan pedoman itu. Ending cerita yang penuh plot twist dan menghancurkan harapan saya. Saya serasa Confession karya Minato Kanae dengan sentuhan Akiyoshi-sensei. Saya juga suka bagaimana sensei mengemas tokoh Sakura yang ternyata memiliki gangguan kepribadian maladaptive daydreaming? Mungkin mina-san ada yang tahu gangguan kepribadian apa yang dialami oleh Sakura-san bisa memberikan komentar di bawah.

        Novel ini saya rekomendasikan untuk mina-san yang menyukai novel-novel karya Akiyoshi-sensei. Mina-san yang menyukai novel Jepang dan genre thriller. Novel ini diberi rating 17+ jadi harap mina-san bijak dalam membaca. Cinderella Addiction bisa mina-san beli secara online maupun offline dengan harga Rp 99.500,00 yang tentu saja harga yang sangat murah untuk menikmati karya hebat dari Akiyoshi-sensei. Sekian review dari saya, mohon maaf karena saya cukup menahan diri untuk memberikan spoiler pada mina-san. Semoga review saya membantu. Mata Ashita ne~

Aku telah mengenakan sepatu kaca.
Aku telah menjadi Cinderella.
Halaman 156
Juni 01, 2023 No komentar

 


Judul Asli: 夜行観覧車 (Yakokanransha)
Judul Terjemahan: Ferris Wheel At Night
Penulis: Minato Kanae
Penerjemah: Andry Setiawan
Penyunting: Prisca Primasari
Penyelaras Aksara: Lovita Cendana
Desainer Sampul: @bintorboy
Penata Sampul: @mnefend
Genre: Mystery, Thriller
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Penerbit Haru
ISBN: 9786237351801
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 428 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: September 2021
Harga: Rp 115.000,00
Rating: 4 of 5

        Konichiwa mina-san apa kabar? Mina-san, kali ini saya akan mereview novel karya Minato Kanae-sensei. Ada mina-san yang bisa menebak novel Minato-sensei mana yang belum saya review? Ya, kita akan mereview novel Ferris Wheel At Night. Salah satu novel yang saya lewatkan selama 2 tahun terakhir. Mari kita mulai reviewnya mina-san.

Blurb
Seorang kepala keluarga di sebuah perumahan elite
mati terbunuh.
Sang istri menyerahkan diri ke polisi.

Dengan ayah sebagai korban dan ibu sebagai tersangka,
bagaimana mendefinisikan anak-anak mereka;
anak korban pembunuhan atau anak pembunuh?

Apa peran para tetangga setelah kasus terjadi?

Lalu, yang terpenting, mengapa ada insiden seperti ini?

Blurb

        Desain cover dari novel Ferris Wheel At Night memiliki latar berwarna hitam dengan ilustrasi siluet wanita berlatar senja dan beberapa clue dalam cerita. Font judul, nama penulis dan judul asli dibentuk vertikal yang menurut saya unik dan memberikan kesan baru, berbeda dengan desain cover novel Minato Kanae yang lain sehingga memberikan aura yang berbeda. Font yang dipilih juga mudah dibaca dan tentu saja karena latarnya hitam, siluet perempuan pada bagian cover menjadi highlight novel ini.

        Alur Ferris Wheel At Night memiliki alur maju dengan sudut pandang yang berubah-ubah berdasarkan sudut pandang tetangga Takahashi dan masalah pada masing-masing keluarga tersebut. Tokoh pada novel Ferris Wheel At Night adalah tokoh-tokoh paling menyebalkan. Mengapa? Nanti akan saya beri tahu. Tema yang diangkat Minato-sensei sekali lagi adalah keluarga dan psikologi orang dewasa maupun anak-anak. Amanatnya lebih kepada setiap anak bisa menjadi apa yang mereka inginkan terlepas dari apa keinginan orang tua dan agar orang tua terlepas dari gengsi hingga membanding-bandingkan anak. Yah, tema yang khas Minato-sensei.

        Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya bahwa tokoh novel Ferris Wheel At Night adalah kumpulan tokoh paling menyebalkan yang pernah saya baca dan tentu membuat saya bersungut-sungut setiap lembar halamannya. Saya tidak akan menyebutkan siapa tokoh yang paling saya sukai kali ini, tapi tokoh yang paling saya benci adalah Endou Ayaka. Tokoh-tokoh dalam Ferris Wheel At Night sangat realistis dan merupakan kumpulan dari sikap negatif manusia. Saya sangat suka ending novel ini karena setiap tokoh digambarkan mengalami perubahan. Sekali lagi Minato-sensei memberikan ending yang mengharukan dan menunjukkan pentingnya keluarga. Saya seolah dibawa naik rollercoaster dan hingga halaman terakhir, saya masih berdebar karena emosi meskipun ending tersebut sangat baik menurut saya. Lalu mengapa judulnya Ferris Wheel At Night? Mina-san akan tahu alasannya ketika membaca novel ini.

        Novel Ferris Wheel At Night saya rekomendasikan untuk mina-san yang menyukai novel thriller Jepang. Mina-san yang menyukai novel yang berkaitan dengan  keluarga, tentang dunia anak dan parenting namun dibungkus cerita thriller dan misteri yang seru. Perlu saya ingatkan juga mina-san bahwa novel ini memiliki rate 17+. Untuk novel seharga Rp 115.000,00  saya rasa sangat murah dibanding dengan pengalaman seru ketika membaca novel ini. Banyak nilai-nilai yang bisa kita petik dari novel ini, sehingga harga Rp 115.000,00 tidaklah seberapa bagi saya. Saya jamin, tidak akan ada penyesalan setelah membaca novel ini. Sekian review dari saya, semoga bisa membantu mina-san. Sampai jumpa di review lainnya. Mata Ashita ne~

"Penyakit tanah miring." Halaman 404
Juni 01, 2023 No komentar

 



Judul Asli: よるのばけもの (Yoru no Bakemono)
Judul Terjemahan: At Night, I Become a Monster
Penulis: Sumino Yoru
Penerjemah: Andry Setiawan
Penyunting: Prisca Primasari
Penyelaras Aksara: Francisca Ratna
Desainer Sampul: Olyvanda Ariesta
Penata Sampul: Propanardilla
Genre: Fantasy, Drama
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Penerbit Haru
ISBN: 9786237351955
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 300 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: Maret 2022
Harga: Rp 101.000,00
Rating: 3 of 5

       Konichiwa mina-san, apa kabar? Sebentar lagi waktu ujian dan liburan sekolah kan? Nah, review buku kali ini juga bercerita tentang seorang anak yang akan menjalani ujian sekolah loh. Kita akan mereview buku At Night, I Become A Monster karya dari Sumino Yoru. Penasaran tentang buku ini? Mari kita mulai reviewnya.

Blurb
"Mana sosokmu yang sebenarnya?
Yang malam, atau yang siang?"

Review
     Kita mulai dari cover novel. Cover novel saya rasa sangat mempresentasikan isi buku. Penggambaran suasana malam yang saya sangat suka. Gelap namun tidak terlalu gelap. Penggambaran monster yang sesuai dengan isi buku. Terdapat dua tokoh hero dan heroine yang digambarkan secara misterius karena tak nampak bagaimana ekspresi mereka. Latar sekolah yang tentu saja menggambarkan keseluruhan latar cerita yang memang paling banyak di sekolah. Pemilihan font dan warna font yang tidak tumpang tindih dengan warna latar cover, tentu saja warna putih tampak terang jika diletakkan pada latar malam.

       Novel ini memiliki alur maju dan menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama. Latar novel ini kebanyakan berada di sekolah. Untuk latar waktu yang digunakan penulis kebanyakan malam dan siang dikarenakan novel ini bercerita 2 sisi, yaitu sisi tokoh utama sebagai manusia dan monster. Tema novel ini sangat dekat dengan masalah di sekolah yang akhir-akhir ini sedang menjadi pembicaraan,. Ya, temanya adalah bullying. Ingin tahu apa yang terjadi? Yuk baca novelnya!

        Menurut pendapat saya secara pribadi, tokoh Acchi dan Yano sangat realistis kecuali bagian menjadi monster. Perkembangan kedua tokoh ini terbangun dengan baik sehingga membuat kita larut ke dalamnya. Tokoh Yano yang sifatnya berkebalikan dengan Acchi memberikan interaksi yang menarik antara keduanya. Tentu saja ada beberapa bagian yang membuat kalian merasa kesal dengan tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. Dalam novel ini, penulis seolah-olah ingin menyampaikan bahwa kamu bisa memilih ingin menjadi seperti apa dirimu. Hanya diri sendiri yang tahu mana dirimu yang sebenarnya. Seperti biasa Sumino Yoru berhasil menyelipkan amanat yang sederhana namun mengena seperti novel-novel sensei sebelumnya. 

        Novel ini saya rekomendasikan untuk mina-san yang menyukai novel Jepang. Novel ini juga saya rekomendasikan untuk mina-san yang suka dengan novel karya Sumino Yoru-sensei dan novel yang penuh makna. Novel dengan harga Rp101.000,00 ini sangat pas karena dengan harga sekian rupiah, mina-san bisa mendapatkan pengalaman membaca novel fantasy dengan suasana yang baru yang tentunya mengandung isu sosial. Sekian review dari saya, semoga bisa membantu mina-san. Mata Ashita ne~

Sebenarnya monster itu apa? Halaman 280
Mei 20, 2023 No komentar

 


Judul Asli: おばちゃんたちのいるところ (Obachan tachi no iru tokoro)
Judul Terjemahan: Where The Wild Ladies Are
Penulis: Matsuda Aoko
Alih bahasa: Asri Pratiwi Wulandari
Pemeriksa bahasa: Ribeka Ota
Penyunting: Francisca Ratna
Penyelaras Aksara: Andry Setiawan
Desain sampul: @sukutangan
Genre: Fantasy, Mistery, Horror
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Penerbit Haru
ISBN: 9786235467047
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 268 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: September 2022
Harga: Rp 95.000,00
Rating: 3 of 5

     Konichiwa mina-san, bertemu lagi. Apa kabar mina-san? Hari ini saya akan mereview salah satu buku yang sudah lama ada di timbunan rak saya setelah bertahun-tahun hiatus. Jadi review-review saya kesannya seperti tidak se up to date dulu. Mohon maaf ya? Review buku kali ini berbeda dengan genre-genre sebelumnya meskipun masih merupakan salah satu genre misteri namun novel ini merupakan genre yang sejujurnya saya paling hindari untuk membaca karena saya tipe yang penakut. Yap, kita akan mereview novel horror. Lebih tepatnya kumpulan cerita horror oleh Matsuda Aoko. Mari kita mulai reviewnya!

Blurb
Selamat datang di semesta perempuan liar.

Ada seorang bibi yang tidak setuju prosedur
penghilangan bulu badan; ada siluman rubah
yang mempertanyakan kebodohan manusia, 
ada hantu perempuan yang membantu para
ibu tunggal mengasuh anak dan membersihkan
rumah; dan masih banyak hantu dan dedemit,
yang akan menunjukkan bahwa kecemburuan,
kekeraskepalaan, dan semua sifat yang katanya
berlebihan itu tidak perlu ditakuti,
bahkan seharusnya dikembangkan.

Dalam kumpulan cerita pendek yang lincah ini,
Matsuda Aoko menceritakan kembali legenda
dan dongeng Jepang, menghadirkan dunia
di mana manusia dihibur, dibimbing, ditantang,
bahkan diubah oleh para perempuan liar.

Review
      Dari segi cover, warna oranye yang menjadi dasar novel ini memberikan kesan klasik dan khas dari desainer sampul sukutangan. Ilustrasi para perempuan yang ada di cover dengan rambut yang membelit membentuk dasar berwarna hitam tampak menarik. Perempuan-perempuan yang nantinya berada dalam isi cerita digambarkan dengan baik oleh ilustrator. Pemilihan font dan warna font yang tampak menonjol memudahkan saya untuk membacanya. Bagian blurb diberikan warna oranye tua yang hampir cokelat sehingga tidak memberikan kesan "mati". Saya juga suka bagaimana ilustrator memberikan tambahan ilustrasi cover belakang seperti yang ada pada cover depan. Singkat kata, simple tapi tidak membuat sakit mata.

      Alur cerita ini maju. Meskipun awalnya dibuka oleh penjelasan mengenai kisah-kisah jurig yang dijadikan referensi cerita, tentu saja hal ini membantu pembaca yang tidak tahu menahu tentang legenda-legenda Jepang. Ya, seperti yang telah disebutkan dalam blurb, novel ini merupakan kumpulan cerita pendek tentang hantu dan legenda Jepang. Sudut pandang yang digunakan adalah orang pertama pelaku utama, terkadang menggunakan orang ketiga serba tahu. Latarnya tentu saja berada di Jepang dengan menghadirkan suasana Jepang klasik kemudian beralih ke suasana Jepang masa kini. Amanat kisah ini cukup banyak, dalam pekerjaan, cinta, rasa kepercayaan diri dan masih banyak yang lainnya. 

      Menurut saya novel ini merupakan novel horor yang menyenangkan untuk dibaca karena tidak memberikan kesan horror sama sekali. Terdapat unsur komedi di dalamnya namun tidak melepaskan kengeriannya. Dalam novel ini, kita juga seperti diberi nasihat bahwa mereka ada di sekitar kita dan bisa menjadi siapa saja. Meskipun kumpulan cerpen, namun masing-masing cerita terhubung satu sama lain. Dari total 17 cerita yang ada di dalamnya, semua masih dalam satu timeline. Jadi antar satu tokoh dan tokoh yang lain saling berhubungan. Seperti yang saya sebutkan tadi, banyak sekali amanat yang ada di dalam novel ini mengingat novel ini adalah kumpulan cerita. Namun yang paling berkesan bagi saya adalah tentang kesetaraan gender. Tokoh dalam cerita yang paling saya sukai adalah Kuzuha dalam cerita Hidup Kuzuha.

       Novel ini saya rekomendasikan untuk mina-san yang menyukai novel Jepang dan legenda-legenda horror Jepang. Meskipun tidak semua legenda diangkat disini. Untuk mina-san yang ingin membaca novel horror tapi takut dengan kisah horror. Novel ini juga cocok untuk mina-san yang tidak suka membaca satu cerita novel yang beratus-ratus lembar karena novel ini merupakan kumpulan cerpen sehingga ringan untuk dibaca. Untuk novel seharga Rp 95.000,00 novel ini memberikan suasana baru mempelajari legenda-legenda Jepang. Mudah untuk dibaca karena dinarasikan dengan baik oleh penulis dan terjemahan yang mulus. Kita dapat merasakan kesenjangan antara masa lalu dan masa sekarang dalam novel ini. Novel Where The Wild Ladies Are karya Matsuda Aoko yang telah diterjemahkan oleh Asri Pratiwi Wulandari dan diterbitkan oleh Penerbit Haru ini sudah bisa dibeli secara offline maupun online di toko buku kesayangan mina-san semua. Sekian review dari saya, semoga bisa membantu mina-san. Sampai jumpa di review lainnya. Mata Ashita~

.....Kau tinggal mengabaikan mereka. Zaman akan berubah. Halaman 139
Mei 16, 2023 No komentar

 



Judul Asli: この嘘がばれないうちに (Kono Uso ga Barenai Uchi ni)
Judul Terjemahan: Funiculi Funicula: Kisah-Kisah yang Baru Terungkap 
Penulis: Toshikazu Kawaguchi
Alih bahasa: Asri Pratiwi Wulandari
Desain sampul: Orkha Creative
Genre: Drama
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020663845
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 200 Halaman
Cetakan ke: 2
Terbit: Oktober 2022
Harga: Rp 70.000,00
Rating: 4 of 5

       Konichiwa mina-san, apa kabar? Semoga baik ya? Dikesempatan kali ini yang tentu saja masih dalam suasana liburan yang membuat saya cukup luang untuk menuntaskan review dari buku yang sudah cukup lama selesai saya baca. Buku ini merupakan buku ke dua dari judul buku pertamanya yaitu Funiculi Funicula: Before The Coffee Gets Cold, yang mina-san bisa baca reviewnya di blog ini juga. Mari kita mulai saja reviewnya.

Blurb
Funiculi Funicula, sebuah kafe di gang sempit di
Tokyo, masih kerap didatangi orang-orang yang
ingin menjelajahi waktu. Peraturan-peraturan
yang merepotkan masih berlaku, tetapi itu semua
tidak menyurutkan harapan mereka untuk
memutar waktu.

Kali ini ada seorang pria yang ingin kembali ke
masa lalu untuk menemui sahabat yang putrinya
ia besarkan, seorang putra putus asa yang tidak
menghadiri pemakaman ibunya, seorang pria
sekarat yang ingin melompat ke dua tahun
kemudian untuk memastikan kekasihnya bahagia,
dan seorang detektif yang ingin memberi istrinya
hadiah ulang tahun untuk pertama sekaligus
terakhir kalinya.

Kenyataan memang tetap sama.
Namun dalam singkatnya durasi sampai kopi
mendingin, mungkin masih tersisa waktu
bagi mereka untuk menghapus penyesalan,
membebaskan diri dari rasa bersalah, atau
mungkin melihat terwujudnya harapan...

Review
       Baiklah mina-san seperti biasa, kita akan mulai review dari cover buku ini. Senada dengan buku pertamanya, buku kedua memiliki nuansa sederhana dengan ilustrasi yang memanjakan mata. Didominasi warna putih dan coklat memberikan kesan minimalis dan memanjakan mata. Ilustrasi pada cover yang memberikan nuansa Jepang, bedanya di cover buku ke dua menggambarkan suasana musim gugur. Salah satu cover dengan pemilihan warna yang saya suka dan ilustrasi yang penuh, tapi memanjakan mata. Tampak pas rasanya. Pemilihan font judul yang mudah dibaca dan warna putih yang digunakan tidak tumpang tindih dengan warna utama cover serta ilustrasi. Selain itu ilustrasi pada cover nampak seperti lukisan cat air sehingga tidak menyakiti mata saya.

      Kita masuk pada review isi cerita ya mina-san. Sudut pandang orang ketiga serba tahu memudahkan kita dalam memahami kisah masing-masing tokoh dalam cerita. Seperti novel pertamanya, novel kedua ini seperti kumpulan kisah dari para pengunjung cafe. Novel ke dua ini saya rasa lebih banyak mengankat tema tentang kematian dan kehidupan. Lebih memberikan kesan sedih, haru dan bahagia dari pada novel pertamanya. Novel kedua ini juga menyiapkan sebuah kisah besar di akhir, masing-masing cerita dari para pengunjung menuntun kita kepada misteri perempuan berbaju putih. Novel kedua ini berisi banyak misteri yang tidak terselesaikan di novel pertamanya. Rasanya seperti semua rasa penasaran kita di novel pertama, dibayar lunas di novel kedua ini. Amanat yang berusaha disampaikan penulis mengenai kehidupan, penyesalan, dan rasa merelakan sesuatu sangat sampai kepada saya.

      Secara keseluruhan, novel ini saya rekomendasikan kepada mina-san yang menyukai novel Jepang. Novel ini juga cocok untuk mina-san yang suka dengan genre drama namun memilki amanat yang mendalam tentang kehidupan. Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari kisah masing-masing tokoh. Untuk novel seharga Rp 70.000,00 dengan cover, alur cerita dan isi cerita yang sedemikian rupa, saya rasa sangat ramah di kantong pelajar. Namun saya sarankan untuk membaca novel pertamanya terlebih dahulu sebelum novel keduanya karena banyak cerita dan hubungan antar karakter yang saling berkesinambungan. Hal ini juga agar memudahkan mina-san memahami misteri dan kisah dari Funiculi Funicula secara utuh. Akhir kata, terima kasih sudah membaca review saya. Semoga review saya bisa membantu mina-san. Sampai jumpa di lain waktu. Mata Ashita nee~

Akulah yang membunuh ibu... Halaman 153
April 29, 2023 No komentar

 

Judul Asli: 女子(Girls)
Judul Terjemahan: Girls
Penulis: Minato Kanae
Penerjemah: Andry Setiawan
Penyunting: Gita Romadhona
                                       Penyelaras Aksara: Francisca Ratna                                       
Desainer Sampul: @bilalsuryasum
Penata Sampul: rudi
Genre: Drama, Thriller, Mystery
Jenis: Japanese Literature
Penerbit: Penerbit Haru
ISBN: 978-623-5467-03-0
Ukuran: 13x19 cm
Tebal: 344 Halaman
Cetakan ke: 1
Terbit: November 2022
Harga: Rp 125.000,00
Rating: 4 of 5

       Ohayou mina-san, Asako here. Sudah lama tidak bertemu, tidak terasa sudah 2 tahun dan kabar gembiranya saya masih hidup. Saya akan posting jika saya luang ya mina-san, semoga mina-san bisa memaklumi karena kondisi saya yang tentunya berbeda dengan jaman ketika saya kuliah dahulu. Oke mina-san saya akan memulai review novel yang hmmm, mind blowing tentunya dengan konsep yang tidak biasa. Masih genre favorit saya, misteri.
Blurb
Yuki menganggap pengakuan itu sekadar episode untuk
menyombongkan diri, membuat Yuki ingin menyaksikan
yang lebih hebat lagi dari pengalaman si anak pindahan.
Ia tak hanya ingin melihat mayat, ia ingin menyaksikan
proses manusia menyambut ajal.

Di lain pihak, Atsuko yang merasa dirinya lemah,
mengira akan bisa memperkuat hatinya jika mampu
menyaksikan orang yang sekarat, dan mungkin bisa
memperbaiki persahabatannya dengan Yuki.

Tanpa saling tahu, Yuki dan Atsuko menjalankan
rencana mereka masing-masing demi melihat kematian
yang sempurna. Mereka berlomba-lomba mendahului
maut, tetapi tak mengira bahwa keputusan-keputusan
kecil mereka akan memicu reaksi berantai yang perlahan
menjadi tak terkendali....       
Review
       Okay mina-san seperti sebelumnya ya, saya akan mereview dari segi covernya. Menurut saya pribadi cover novel Girls karya Minato Kanae dengan latar biru mengingatkan saya pada The Dead Return. Tampak ada dua karater gadis SMA yang berambut panjang dan pendek. Karakter kedua gadis yang digambarkan pada cover memberikan kesan misterius dan lebih keseram. Tapi style gambar tersebut mengingatkan saya pada karya Ghibli, entah mengapa. Dari font serta warna font yang digunakan menggambarkan isi buku, genre misteri. Sangat menarik dan tidak membuat kita sebagai pembaca tertipu. Keseluruhan desain cover novel Girl sederhana, namun mengena dan memancarkan aura misteri yang kuat dibandingkan dengan terjemahan sebelumnya yaitu Penance.

       Novel ini memiliki alur maju. Sudut pandang yang digunakan adalah orang pertama. Yang menarik adalah kedua tokoh utama dalam novel ini masing-masing mendapat porsi untuk mendeskripsikan sudut pandang terhadap tokoh-tokoh lain. Oh iya mina-san, tokoh utama dalam cerita ini ada 2 yaitu Yuki dan Atsuko, keduanya adalah teman. Di chapter awal kita digiring dengan opini antara kedua sahabat ini. Tapi, apakah keduanya benar-benar sahabat baik? Yang perlu diacungi jempol adalah perkembangan tiap karakter di novel ini dan masing-masing tokoh memiliki porsi yang pas dan sangat bermanfaat. Tidak ada tokoh yang sia-sia disini. Sepanjang cerita kalian akan dibuat bertanya-tanya tentang apa yang akan mereka lakukan untuk melihat kematian? Apakah benar mereka bersahabat? Dan apakah mereka berhasil? Novel ini juga mengangkat isu sosial di dunia pendidikan, keahlian Minato Kanae-sensei. Amanat novel ini berulang kali ditekankan oleh Yuki, yaitu sistem tabur tuai atau yang kita kenal sebagai hukum karma.

       Bagian yang saya suka adalah bagian pembuka yang diawali oleh tokoh yang akan bunuh diri. Pembukaan yang memancing saya untuk mencari tahu apa yang terjadi. Selain itu tokoh dalam novel Girls yang manusiawi dan tema hukum karma yang menarik. Saya sangat suka bagaimana Minato-sensei menyelipkan plot twist yang bertubi di akhir. Saya hanya dapat menebak satu plot twist, saya tidak pernah sangka jika ada lebih dari satu plot twist. Saya juga sangat suka bagaimana saya dibuat berteriak "tidak" ketika salah satu tokoh dalam cerita mengalami sesuatu. Namun, sepertinya dalam novel ini Minato-sensei juga seolah menunjukkan ada campur tangan Tuhan disitu. Saya sangat menikmati waktu saya membaca novel Girls.

      Saya merekomendasikan novel ini untuk mina-san yang menyukai Jepang, untuk teman-teman yang menyukai novel yang dekat dengan lingkungan pendidikan dan isu sosial. Mina-san yang menyukai plot twist dan menyukai rasa ngeri seperti yang ditinggalkan Silence karya Akiyoshi Rikako-sensei. Novel ini bisa kalian dapatkan secara online maupun offline seharga Rp. 125.000,00. Untuk kategori pembaca, saya rasa cocok untuk pembaca 17+. Sekian review dari saya, semoga membantu mina-san. Mata Ashita ne~

"Hukum karma? Artinya, kalau kita berbuat jahat, kejahatan itu akan kembali kepada kita?" Halaman 111
April 24, 2023 No komentar
Newer Posts
Older Posts

Hajimemashite

About Me

Asako
Seorang wibu yang suka membaca buku dan mencoba untuk menjadi blogger. Blog ini berisi tentang buku yang telah saya baca. Kore kara mo yoroshiku onegaishimasu~

Contact me: asakononiwa@gmail.com

Follow Us

Japanese Author

Akiyoshi Rikako Arikawa Hiro Asai Ryo Ayatsuji Yukito Chinen Mikito Dazai Osamu Edogawa Ranpo Fumio Sasaki Higashigawa Tokuya Higashino Keigo Ibuki Yuki Imamura Masahiro Kaiji Motojiro Kawaguchi Toshikazu Kawamura Genki Koshigaya Osamu Matsuda Aoko Minato Kanae Miyashita Natsu Murata Sayaka Nakamura Kou Natsume Soseki Ogawa Mimei Sakae Tsuboi Sasaki Tsukasa Shimada Soji Shinkai Makoto Shoji Yukiya Sosuke Natsukawa Sumino Yoru Tetsuko Kuroyanagi Tsujimura Mizuki Yonezawa Honobu Yoshimoto Banana

Mandarin Author

Ba Yue Chang An Giddens Ko Gu Man Ikumisa Kim Young ha Macchiato Neal Wu Star Cheng Tong Hua Xi Zhi Yang Yang

Korean Author

Jeong You Jeong Kim Young ha Lee Kkoch-Nim Mijin Jung You Sun Dong

Fiction

Comedy Dark Fairytales Drama Fantasy Gore Horror Iya-misu Koten-bu Series Mystery Photography Psychology Romance Semi-Autobiografi Slice of Life Sport Thriller

Non Fiction

Education Self Improvement Semi-Autobiografi Social Sciences

recent posts

Popular Posts

  • (Review) Jika Kucing Lenyap dari Dunia
    Judul Asli:  世界から猫が消えたなら  (Sekai kara neko ga kietanara) Judul Terjemahan: Jika Kucing Lenyap dari Dunia Penulis: Kawamura Genki Penerjemah:...
  • (Review) Gagal Menjadi Manusia
    Judul Asli: 人間失格 (Ningen Shikkaku) Judul Terjemahan: Gagal Menjadi Manusia Penulis: Dazai Osamu Genre: Semi-Autobiografi Jenis: Ja...
  • (Review) Scheduled Suicide Day
    Judul Asli: 自殺予定日 (Jisatsu Yoteibi) Judul Terjemahan: Scheduled Suicide Day Penulis: Akiyoshi Rikako Genre: Mystery, Romance, Drama...

Blog Archive

  • ▼  2023 (10)
    • ▼  Desember (3)
      • (Review) Imprisonment
      • (Review) Motherhood
      • (Review) The Cat Who Saved The Book
    • ►  November (1)
      • (Review) Anak yang Memendam Amarah
    • ►  Juni (2)
      • (Review) Cinderella Addiction
      • (Review) Ferris Wheel At Night
    • ►  Mei (2)
      • (Review) At Night, I Become a Monster
      • (Review) Where The Wild Ladies Are
    • ►  April (2)
      • (Review) Funiculi Funicula: Kisah-Kisah yang Baru ...
      • (Review) Girls
  • ►  2021 (8)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2020 (29)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (6)
  • ►  2018 (16)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2017 (2)
    • ►  September (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Created with by ThemeXpose